Chapter 39- Padang WuLaNaLa

737 107 10
                                    

Author POV

Xue Yang menggendong A-Yao masuk ke dalam sebuah tenda khas mongol. Itu bukanlah tempat untuk tahanan. Itu lebih tepat adalah tempat tinggal khusus tamu.

Ia menurunkan A-Yao di tempat tidur dan ia segera pergi dari sana. Ia sekarang berada di perkemahan api unggun bersama dengan rombongan pria Alpha ras WuLaNaLa.

"Yo ketua! Ayo kita bersulang arak kambing* ini!"

*arak kambing adalah susu kambing yang dijadikan arak. Ini biasanya diminum oleh orang-orang bandit ras mongol di china dulunya. Sebenarnya sama saja itu arak, tapi Author ingin membedakannya sedikit bahwa sebenarnya itu bukan arak yang benar-benar arak. Karena di padang rumput jarang ada gunung yang menghasilkan air mineral sebagai arak. Lebih sering ada kambing.

Xue Yang juga ikut tertawa dan merayakan kejayaan mereka atas penculikan duta. Karena jika duta adalah orang penting Kerajaan Sha, Raja YongRui pasti akan menukarkan banyak emas untuk mereka.

Mereka semua bersulang. Tapi sayangnya mereka tidak terlalu memperhatikan A-Yao.

A-Yao perlahan-lahan membuka matanya. Ia awalnya bingung berada di mana dia. Ia duduk dan melihat sekitar sekaligus mengingat apa yang baru saja terjadi.

Ia akhirnya mengerti, ia berada di padang WuLaNaLa. Ia segera turun dari ranjang itu dan dia melihat ada pedang yang tergantung di tempat senjata. Ia mengambilnya dan keluar.

A-Yao melihat Xue Yang berkumpul bersama para Alpha. A-Yao mendekati Xue Yang dan bersiap menebasnya.

"KUBUNUH KAU!"

Xue Yang menyadari itu. Ia segera berbalik seraya mengeluarkan pedang di sarung pedang di pinggangnya. Ia menahan serangan A-Yao.

"Yo! Duta Kerajaan Sha!"

A-Yao segera mengubah tak tik pedang dan lagi-lagi berhasil dicegah Xue Yang.

"Yo! Bisakah Duta Kerajaan Sha menikmati arak kambing kami di sini?"

Jengkel.

A-Yao segera menebas kaki Xue Yang yang tak terlindungi itu. Xue Yang meringis. Tapi, ia menatap A-Yao tertarik. SuShe yang melihatnya segera menghentikan pertikaian mereka bersama dengan pria Alpha lainnya.

Pedang A-Yao ditendang dari tangan A-Yao sehingga pedangnya terjatuh. A-Yao segera ditahan pergerakannya.

"LEPASKAN AKU! BIARKAN AKU MEMBUNUHNYA! KALIAN ANJING WULANALA!"

"Duta Kerajaan Sha! Tenanglah! Kami akan baik-baik denganmu! Jangan memaksa kami!" teriak SuShe.

"AKU TIDAK PEDULI!"

SuShe muak. Ia segera mengeluarkan pedang di sarung pedang di pinggangnya. Ia baru saja ingin menebas kepala A-Yao namun dicegah Xue Yang

"Jangan."

SuShe berbalik dengan tatapan bingung.

"Dia akan membuat masalah besar bagi kita, ketua!"

"Aku bilang jangan!"

SuShe memasuki pedangnya dalam sarung pedangnya lagi. Xue Yang mendekati A-Yao sambil menahan rasa sakit di kakinya.

"Kau menarik," bisik Xue Yang.

A-Yao menatap Xue Yang galak. Ia merasakan hasrat membunuh yang tinggi dalam dirinya. Wajah orang tampan yang menjengkelkan ini sungguh ingin membuatnya memberikan tanda cacat pada muka tampan itu.

Xue Yang yang melihat itu menyeringai menperlihatkan gigi taringnya yang tajam.

"Bawa dia kembali ke tenda!"

"Baik!"

"Ingat! Jangan apa-apakan dia! Dia adalah milikku!" perintah Xue Yang.

"Baik!"

SuShe terkejut. Segitu cepatnyakah Ketua WuLaNaLa jatuh cinta?

A-Yao dibawa kembali ke tendanya. Walaupun ia memberontak dengan garangnya, ia tidak bisa terlepas. Orang-orang WuLaNaLa memang sangat kuat. Apalagi Alphanya, Alphanya tak kalah kuat dengan orang-orang Gusu.

A-Yao dimasukkan ke tendanya lagi. Setelah pesta perayaan kejayaan Padang WuLaNaLa selesai, Xue Yang pun memasuki tenda A-Yao. Ia baru saja ingin mendekatinya, namun A-Yao segera bangun dari ranjangnya, mengambil pisau buah di meja sebelah ranjangnya lalu menodongkannya pada Xue Yang.

Xue Yang yang awalnya ceria pun sedikit murung.

"Haah... tidakkah kau lelah seperti ini terus?"

Xue Yang pun mendekati A-Yao lagi. Namun, A-Yao segera menodongkan pisau buah itu pada lehernya sendiri.

"Menjauh," ujar A-Yao.

Kini wajah Xue Yang dingin sempurna.

"Iya teruskan! Kita lihat seberapa lama kau seperti itu!"

Xue Yang keluar dari tenda itu dengan amarah. A-Yao segera meletakkan pisau buah itu pada tempat semula. Ia duduk lagi di ranjang. Ia memikirkan sebuah rencana bagaimana ia bisa kabur.

Lalu, ia pun mendapat ide. Ia melihat-lihat sekitar di luar namun masih ramai. Jadi, ia tunggu sebentar lagi di dalam tenda.

Padang WuLaNaLa sepi. Ini pastinya waktu mandi di sungai hulu barat dan hulu timur bagi orang-orang WuLaNaLa. A-Yao segera keluar dari tenda. Ia mencari kuda. Di Padang WuLaNaLa ada banyak sekali kuda selain kambing. Orang-orang WuLaNaLa sudah akrab sekali dengan kuda. Jadi, tidak heran ia bisa menemukan kuda dengan sangat cepat.

Namun, sayangnya ada yang mengawasinya. Itu Xue Yang.

A-Yao menemukan kuda dan menaikinya. Ia bergegas mencambuk kuda itu. Dan ia pergi namun belum jauh dari tenda.

Xue Yang menyeringai. Ia bersiul memanggil kuda itu dengan kencang.

Kuda yang ditunggangi A-Yao terhenti setelah mendengar siulan Xue Yang. Kuda itu berbalik dan kembali ke padang lalu mendekati Xue Yang.

Sukses membuat A-Yao bingung.

"Hei! Hei! Berbalik! Berbalik! Oi!"

A-Yao dengan kesal menarik-narik cambuk moncong kuda itu. Memerintah kuda itu berbalik. Namun, kuda itu menghiraukannya.

"BERBALIK ASTAGAAA!!!"

Sampailah ia kembali di hadapan Xue Yang. Xue Yang tertawa terbahak-bahak.

"AHAHAHAHAHA! Astagaaa duta! Kau tahu? Kami orang-orang WuLaNaLa sudah sangat akrab dengan kuda-kuda di sini. Kuda-kuda di sini tahu siapa tuannya, jadi mungkin kau akan sedikit kesulitan mengendalikannya."

A-Yao menatap Xue Yang dengan tatapan ingin membunuh yang sangat tinggi.

Alias kesal.

"Kau.... dasar kuda hitam*."

*kuda hitam identik dengan kuda liar. Makian ini tak lain dari makian "kau... dasar anak liar."

Xue Yang sekali lagi tertawa terbahak-bahak. Ia bahkan sampai memegangi perutnya yang sakit karena tertawa.

"Oh duta.... kau adalah orang yang sangat kusukai! Ahahahaha!"

"Najis."

-to be continue-

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang