Author POV
Di Unclean Realm bagian Aula Utama....
Mingjue sedang membaca beberapa kasus di buku bambu. Sampai Tetua Sekte Nie dari 4 tetua tadi datang menghampirinya.
"Nie Mingjue...."
"Paman pertama, ada apa?"
"Saya memohon, Jue... ringankan hukuman Wen Chao. Dia adalah anak dari Wen Ruohan."
Mingjue segera menutup buku bambunya.
"Paman.... bukankah sudah kita putuskan untuk menjalankan eksekusi Wen Chao tadi? Mengapa kau berkeras kepala untuk meringankan hukumannya?"
"Demi hubungan 5 sekte, Mingjue ah...."
"Ini semua demi ketentraman dunia. Jika Wen Chao dibiarkan begitu saja, bagaimana dengan rakyat 5 sekte? Mereka tidak ada ketenangan setiap harinya. Apalagi Kerajaan Sha kacau. Mereka tidak memperhatikan masalah ini."
"Tapi... bagaimana dengan Sekte Wen? Ketika Sekte Wen tidak ada pemimpin kau akan menghancurkannya? Sekte Wen telah dibangun Wen Ruohan lebih dari 30 tahun dan telah dibangun oleh Leluhur Wen lebih dari 3000 tahun."
"Masih ada Wen Ning. Ia adalah keturunan langsung dari Wen Ruohan. Aku tidak bilang akan membunuh semua anggota Sekte Wen. Aku bilang untuk mengeksekusi Wen Chao...."
"Bahkan meskipun begitu.... jika ada masalah besar...."
Tetua Sekte Nie itu menyatukan kedua tangannya membentuk kepalan.
"Maaf Mingjue... kau harus melepaskan jabatan ChiFeng-Zun. Dan LianFang-Zun harus melepaskan jabatannya juga."
Ekspresi Mingjue terlihat dingin.
"Baiklah...."
Keesokannya....
Rapat kembali diadakan. Balai Ibu Kota di Kerajaan Sha kini penuh dengan para ksatria.
"Sekte Wen memiliki banyak kota. Kota YiDang, XiMu, WuYong, dan kota yang paling besar yaitu QiShan. Untuk mengalahkan Wen Chao, kita tidak dapat langsung menyerang Kota Qishan," ujar Jiang Cheng.
"Kita perlu mengalihkan perhatian Wen Chao dan Tentara Sekte Wen. Ketika kita ingin menyerang Qishan, Wen Chao dan Sekte Wen tidak mengetahuinya," ujar Wuxian.
"Saya akan mengalihkan perhatian Wen Chao," ujar A-Yao.
"Tapi LianFang-Zun adalah seorang Omega. Dan Omega perlu seorang Alpha untuk melaksanakan tugas tersebut," ujar tetua Jin.
Semua orang yang berada di sana tampak berunding tentang siapa yang akan membantu A-Yao mengalihkan perhatian Wen Chao. Namun, belum ada yang berani mengajukan diri.
Sampai-sampai Huaisang mengajukan dirinya.
"DaGe, Kakak Ipar, izinkan saya membantu mengalihkan perhatian Wen Chao."
Semua orang di sana terkejut.
"Bagaimana bisa seorang headshaker melaksanakan tugas seberat itu?" bisik seorang pemuda.
"Iya ini sungguh berbahaya, jika headshaker gagal, itu akan mengacaukan semuanya."
"Terlalu percaya diri hmph!"
Huaisang mendengar itu semua. Namun ia hanya tersenyum seperti tidak tersinggung sama sekali. Mingjue sebenarnya senang melihat adiknya akhirnya ingin menunjukkan kemampuannya. A-Yao sebenarnya tahu jika Huaisang tidak bodoh. Namun ia mulai berakting tidak tahu dengan kemampuannya.
"Adik Ipar, kau yakin?" A-Yao tersenyum melihat itu.
"Kakak Ipar percayalah pada saya."
A-Yao melihat pemuda-pemuda yang berbisik tentang Huaisang. Itu sangat menjengkelkan.
"Baiklah! Saya mengizinkan kau, Adik Ipar!"
Seorang pemuda segera menghadap A-Yao. Ia bersujud.
"LianFang-Zun! Maaf jika saya lancang tapi ini benar-benar tidak boleh!"
A-Yao hanya menyeringai.
"Kenapa tidak boleh?"
"Nie Huaisang terlalu bodoh untuk ini, saat masih muda ia yang paling bodoh dalam kelas. Tak bisa menjawab pertanyaan politik dan hanya bisa dalam bidang seni. LianFang-Zun demi keamanan 4 sekte, tolong! Jangan izinkan dia yang mengambil tugas sebesar itu!"
Semua orang di sana berbisik menyetujui pemuda tadi kecuali Wuxian dan Jiang Cheng. Mereka mengenal Huaisang dengan jelas.
"Jika seperti itu, apakah kau yang ingin menggantikan posisi Huaisang? Ini bisa berakibat pada nyawa dan keamanan 4 sekte. Maukah kau?" tanya A-Yao.
Pemuda itu terdiam.
"Ini....."
Pemuda itu kembali bersujud.
"Hamba tidak bisa."
A-Yao hanya menghela nafasnya. Ekspresinya dingin.
"Saya tidak suka dengan orang yang hanya suka membual."
Pemuda itu seketika merinding.
"Maafkan hamba LianFang-Zun! Tapi hamba tidak bilang hamba bisa melakukannya tapi hamba hanya memberitahu bahwa Nie Huaisang tidak mampu! Ia adalah orang yang lemah!"
A-Yao menggebrak meja pemimpin.
"Apakah kau baru saja bilang bahwa aku buta terhadap kemampuan seseorang hah?! Kau pikir aku bodoh?!"
Pemuda itu bergetar dan memilih untuk bungkam. Semua orang di sana terdiam.
"Belia ini mengetahui dengan jelas seperti apa Adik Iparku. Apakah kau pikir aku tidak bisa menilai seseorang?! Siapa kau? Apakah kau adalah keluarganya? Setiap hari kau berada di sampingnya? Sehingga kau tahu semua tentangnya?"
"Ti-tidak...."
"Lalu bagaimana kau tahu Huaisang seperti itu? Kau Tuhan?"
Pemuda itu terdiam. A-Yao kembali menghela nafasnya.
"Kembalilah, saya tidak ingin berdebat karena hak sepele ini di saat seperti ini. Keputusan saya tetap sama. Nie Huaisang yang membantu mengalihkan perhatian Wen Chao."
"Ba-baik..."
Pemuda itu mengundurkan dirinya.
"Baiklah sekarang tinggal menentukan 4 jendral untuk memimpin pasukan menyerang 4 kota."
Lan Xichen, Wen Ning, dan Lan Wangji mengajukan diri mereka.
"LianFang-Zun, saya bersedia memimpin pasukan ke Kota YiDang," ujar Xichen.
"LianFang-Zun, saya bersedia memimpin pasukan ke Kota XiMu," ujar Wen Ning.
"LianFang-Zun. Saya memimpin ke Kota Qishan," ujar Wangji.
"Namun, bagaimana dengan Kota WuYong?"
Tidak ada yang menjawab. Jumlah Alphanya tidak cukup. Sizhui masih terlalu pemula, tidak cocok untuk melaksanakan perang besar ini.
"Jika memang tidak ada, maka saya yang akan memimpin pasukan ke Kota WuYong," ujar A-Jue.
"Baiklah sudah diputuskan! ZeWu-Zun Anda memimpin pasukan ke Kota YiDang, Jendral Wen Anda memimpin pasukan ke Kota XiMu, HanGuang-Jun Anda memimpin pasukan ke Kota Qishan, ChiFeng-Zun anda memimpin pasukan ke Kota WuYong. Saya dan Huaisang akan mengalihkan perhatian Wen Chao. Perang akan dimulai besok!"
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
You [mdzs fanfic bl]✅
Fiksi PenggemarSeries 1 of Subject Series [COMPLETED] Mo Dao Zu Shi Fanfic Pair: Nie Ming Jue×Jin Guang Yao Rate: T A/N: mungkin akan sedikit ooc karena author baru saja masuk ke mdzs makanya kurang tau soal mdzs. Tapi, malah nekad bikin fanfic HAHA. Bagi yang gk...