Author POV
Keesokannya...
A-Yao bangun saat jam 5 pagi. Saat ia bangun, A-Jue tidak ada di ranjangnya. Mereka masih pisah ranjang. A-Yao kebingungan. Karena merasa air akan sangat dingin untuk mandi sekarang, ia memutuskan untuk segera mencari A-Jue masih dengan baju tidurnya. Ia berkeliling di Unclean Realm yang sepi itu dan akhirnya menemukan A-Jue di taman.
Ding! Ding! Ding!
Suara pedang terdengar sangat nyaring. Ternyata A-Jue berlatih pedang dengan Huaisang. Huaisang walau terlihat lemah, sebenarnya ia sangat kuat. Ia berbeda dengan dirinya di masa lalu. Huaisang sudah besar, ia sudah harus bisa melindungi Jingyi dan anaknya nanti.
Huaisang tak kalah lincah dengan pergerakan A-Jue. Sampai A-Jue berusaha menendang Huaisang, namun Huaisang menghalanginya dengan pelindung besi di tangannya yang lain.
"Membaik!" ujar A-Jue.
A-Yao melihat A-Jue kagum. Waaah... ia sangat kuat! pikirnya dalam hati.
Merasa diperhatikan, A-Jue melihat A-Yao. A-Jue tersenyum.
"Ada apa?" tanya A-Jue.
A-Yao tersadar dari lamunannya. Ia tertawa canggung.
"Kau ingin ikut berlatih?" tawar A-Jue.
"Boleh?!" ujar A-Yao semangat.
A-Jue mengangguk. A-Yao segera menghampiri A-Jue. A-Jue juga masih memakai baju tidur.
"Kau sudah berkultivasi. Biarkan aku lihat dulu kemampuan berpedang dan memanahmu," ujar A-Jue.
A-Yao segera mengambil pedang latihan di tempat senjata. Ia pun menunjukkan setiap gerakannya pada A-Jue. A-Jue merasa kurang puas. Panahan A-Yao juga buruk.
"Kemarilah," ujar A-Jue.
A-Yao pun mendekati A-Jue.
"Berbalik."
A-Yao pun membelakangi A-Jue. A-Jue memegang pinggang A-Yao dan lengan A-Yao.
"Letak tanganmu itu salah, lebih kebelakang. Lenganmu memang harus kuat, tetapi juga harus rileks supaya bisa bergerak cepat," ujar A-Jue.
A-Jue pun mempraktekkan setiap gerakan pedang pada A-Yao. A-Yao dengan semangat menyimak.
"Sekarang cobalah sendiri," ujar A-Jue.
A-Yao pun segera mempraktekkannya.
"Membaik."
Lalu, giliran A-Jue yang mempraktekkan gerakan pedangnya. Membuat A-Yao terkagum-kagum. Tanpa di sadari A-Yao juga ikut mempraktekkannya. Setelah berlatih pedang, A-Yao pun diajari cara memanah.
Di belakang A-Yao, A-Jue memegang kedua pergelangan tangan A-Yao.
"Tangan pemegang busur harus lurus tegak, begitu juga dengan pemegang panah. Pandangan mata harus jeli. Saat ditarik dan dilepas.."
A-Yao pun melepaskan panahnya setelah melakukan semua yang diajarkan A-Jue. Dan terkena sasaran.
"Maka akan terkena sasaran."
Sudah jam 6, para pelayan yang melihat mereka pun segera berbisik.
"Wah ChiFeng-Zun dan LianFang-Zun sangat serasi. Lihat! Bahkan mereka selalu bersama setiap saat! Saat mengurusi urusan sekte, berperang, bahkan latihan."
"Iya, urusan sekte sebagian diurusi oleh LianFang-Zun. Jadi, wajar jika mereka dekat. Tapi melihat keadaan sekarang, sepertinya Sekte Nie akan segera memiliki penerus."
Banyak pelayan yang cekikikan melihat kedekatan mereka berdua.
"Awalnya, mereka sangat tidak akur. Bahkan LianFang-Zun pernah mencoba kabur. Tapi lihatlah kedekatannya! Apakah ini yang dinamakannya benci menjadi cinta?"
"Bukan benci menjadi cinta, tetapi kawin paksa pembawa rasa. Hahahaha."
Dalam waktu berapa jam saja gosip ini sudah tersebar di Unclean Realm. Membuat telinga A-Yao gatal-gatal.
Di dalam kamarnya, ia duduk di ranjangnya sambil memijit pelipisnya.
"Apa-apaan dengan kawin paksa pembawa rasa?! Aku muak!"
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
You [mdzs fanfic bl]✅
FanfictionSeries 1 of Subject Series [COMPLETED] Mo Dao Zu Shi Fanfic Pair: Nie Ming Jue×Jin Guang Yao Rate: T A/N: mungkin akan sedikit ooc karena author baru saja masuk ke mdzs makanya kurang tau soal mdzs. Tapi, malah nekad bikin fanfic HAHA. Bagi yang gk...