Chapter 57- Rencana-Rencana Besar

435 58 22
                                    

Author POV

Ini sudah malam hari, kenapa Mingjue belum tidur?

A-Yao menuruni ranjang dan berjalan ke pintu. Ruangan pribadi mereka sangat besar dibandingkan ruangan mereka dulu. Di sana ada banyak sekali harta-harta yang dijadikan pajangan di kamar mereka. Jujur saja, A-Yao tidak terlalu suka kemewahan ini. Terlalu memboros tempat.

Ia berada di depan pintu kamarnya. Ia menggeser pintunya agar terbuka. Lalu, ia melangkah keluar dan menutupnya lagi.

Tap.... tap.... tap.....

Ia berjalan menyusuri lorong itu dengan pelan. Penerangan di lorong itu hanya seadanya. Melalui cahaya yang menembus bingkai jendela yang selaputnya terbuat dari kertas. Juga lampion redup yang berada di langit-langit. Akan sangat susah melihat jika penerangannya saja seperti itu, apalagi A-Yao hamil. Ia harus lebih hati-hati.

Tap.... tap.... tap....

Ia telah sampai di depan kantor. Cahaya di ruang kantor itu menembus di balik selaput bingkai pintu. A-Yao mengetuk sebentar pintu itu, lalu ia menggeser pintu itu terbuka.

Mingjue menatapnya dari meja kerja di ujung sana, dengan buku-buku yang berada di tangannya. Ia menutup bukunya dan menghela nafas pelan.

"HuangHou."

A-Yao melangkah masuk, lalu menggeser. Menutup pintu itu. Ia pun berjalan mendekati Mingjue dan duduk di samping meja kerjanya.

"HuangDi, kenapa kau masih bekerja? Ini sudah malam."

"Urusan istana."

Mereka terdiam sejenak. A-Yao merasa ada yang salah. Mingjue sedikit lebih pendiam dari biasanya.

"Mingjue, aku ingin memberitahumu sesuatu..."

"Besok saja, HuangHou. Sekarang sudah malam. Waktunya tidur."

A-Yao merasa kesal dengan suaminya. Ia menghela nafasnya pelan. Berusaha untuk mengendalikan emosinya.

"Begitu...."

A-Yao mengelus perutnya.

"Haah... menyedihkan sekali anak yang berada dalam perutku ini... ayahnya saja bahkan tidak ingin mendengarkan kehadirannya..."

Deg!

Mingjue yang awalnya membaca buku dengan tenang membeku seketika. Ia menutup buku yang dibacanya dengan tergesa-gesa, lalu menatap A-Yao dengan perasaan terkejut.

"Kau.... hamil?"

A-Yao hanya diam. Mingjue segera berpindah tempat dari meja kerjanya ke samping A-Yao. Mingjue merengkuh tubuh A-Yao, lalu ia mengelus perutnya.

"Kau... beneran hamil?"

"Haah... sepertinya suamiku benar-benar mengira aku adalah penipu... sudahlah lebih baik aku kembali ke kamar saja."

A-Yao baru saja ingin bangun, namun itu segera dicegah oleh Mingjue.

"Ayolah jangan marah."

A-Yao hanya tertawa kecil. Ia pun kembali duduk di samping Mingjue.

"Iya, aku hamil."

Ekspresi A-Jue terlihat gembira. Ia memeluk A-Yao dan mengusap perutnya. Lalu, mencium kepala A-Yao.

Setelah cukup lama berdiam diri. A-Yao akhirnya memecahkan keheningan.

"Apa nama anak kita nanti, A-Jue?"

Mingjue terhenti dan berpikir. Mencari nama yang cocok untuk anak mereka kelak.

"Jika itu pria Alpha dan Beta, maka namanya Nie You. Nama kesopanannya Nie GuYun."

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang