Chapter 3- Pernikahan

2.2K 266 67
                                    

Author POV

Jika hari pernikahan adalah hari yang membahagiakan bagi semua orang. Namun itu tidak berlaku bagi Jin Guang Yao.

Kereta pernikahan Jin Guang Yao telah sampai di depan Unclean Realm, Qinghe. Nie Mingjue pun mendekati kereta pernikahan A-Yao. Menyambut kedatangannya. A-Yao pun keluar dari keretanya dan memegang tangan Nie Mingjue yang diulurkan untuknya. Dibalik kain pengantinnya muka sedih yang disertai dengan hiasan pengantin yang membuat muka A-Yao terlihat lebih manis, menghiasi wajahnya. Ia turun dari kereta itu dan bersama Nie Mingjue ia pergi ke dalam Unclean Realm.

Pernikahan disambut dengan gembira oleh semua orang, kecuali Jin Guang Yao. Setelah acara pernikahan itu selesai, A-Yao masuk ke dalam kamar pengantin, sedangkan Nie Mingjue mengurus tamu tamu.

Di dalam kamar pengantin...

Jin Guang Yao duduk di ranjang sambil berpikir.

'Jebakan apa yang harus ku buat supaya kita tidak bermalam pertama?' batin A-Yao berkata.

Setelah sekian lama ia berpikir, sebuah ide gila muncul.

"Aku tahu! Aku akan buat jebakan ini untuknya. Tapi, bahan bahannya....," gumam A-Yao.

A-Yao membuka kain pengantinnya. Celingak-celinguk melihat seluruh ruangan. Dan ia terhenti pada satu benda yang terletak di sebuah meja serong kanan ranjangnya. Benda itu tak lain dari benang merah yang sama merahnya dengan lantai kamar itu dan teko. A-Yao lalu melihat dinding di atas pintu kamar itu.

"Hehehehehe," tawa jahat A-Yao keluar.

A-Yao bangun dari ranjangnya. Ia mengambil benang dan teko itu.

Sedangkan di tempat acara pernikahan....

Lan Xichen menghampiri Nie Mingjue dengan senyum yang sedikit 'berbeda' dari biasanya.

"Selamat DaGe atas pernikahannya. Jagalah 'istri'-mu dengan baik, jangan buat ia kecewa hahaha," kata Xichen.

Nie Mingjue berusaha untuk tersenyum. Sebenarnya ia juga tak menyukai pernikahan ini. Tapi, ini adalah permintaan kedua orang tuanya sebelum meninggal. Jadi, yah mau tidak mau sebagai anak yang berbakti.

Lan Xichen pun pergi meninggalkan Unclean Realm. Dan Jin Zixuan menghampiri Nie Mingjue.

"Kakak ipar," panggil Zixuan.

Catatan: disini umur Zixuan lebih muda daripada Nie Mingjue. Author tidak tahu siapa yang lebih muda atau lebih tua setiap karakternya. Apalagi jika author cari di internet, karakter karakter ini 'hanya tinggal nama' jadi tentu saja di internet tak menampakkan umur mereka😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 #kok jadi baku banget ya bahasanya?

"Ya adik ipar," balas Nie Mingjue.

"Ada yang ingin aku sampaikan. Jin Guangyao, jika ia tak suka terhadap suatu hal maka ia akan berbuat apapun yang dapat membuatnya menghindari hal tersebut. Jadi, berhati hatilah saat memasuki kamar pengantin. Bisa bisa ia membuat jebakan kepadamu," kata Jin Zixuan.

"Juga..," lanjut Jin Zixuan.

Jin Zixuan menghela nafasnya.

"Semua orang berkata Omega dari Lanling Jin tak bisa mengurusi urusan berat seperti urusan sekte atau apapun itu.... tapi, khusus untuk A-Yao. Jika kau memiliki kesulitan, kau bisa meminta bantuannya. Ia cukup berbakat dan pintar dalam bidang itu," ucap Jin Zixuan.

Nie Mingjue terdiam sejenak.

"Unik," komentar Nie Mingjue.

"Sudah itu saja. Saya pamit dulu kakak ipar," ucap Zixuan seraya memberi hormat pada Nie Mingjue.

Jin Zixuan bersama Jin Guangshan kembali ke Lanling Jin. Nie Mingjue berjalan menuju kamar pengantin.

Ia sampai di depan kamar pengantin, lalu ia membuka pintunya. Tanpa diketahui olehnya ia menginjak sebuah benang yang berada di depannya. Dan....

BYUR!

Nie Mingjue mandi arak. HAHA.

A-Yao yang melihatnya pun tertawa sampai ia memegang perutnya dan tergeletak di ranjang.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA,"

Nie Mingjue menatap A-Yao marah.

"Jin.....,"

'Mampus,' bisik hati A-Yao.

A-Yao berhenti tertawa. Ia melihat wajah gelapnya Nie Mingjue. Ia pun berkeringat dingin.

"Guang....,"

Ia bersiap siap untuk bangun dari ranjangnya.

"YAOOOO!"

"KYAAAAAAAAA😱😱😱😱😱😱😱,"

Nie Mingjue mengejar A-Yao. Di tengah kejar-mengejar itu, A-Yao terkadang melempar barang ke Nie Mingjue seperti bantal, Gelas, dan kawan kawannya, untuk memperlambat Nie Mingjue.

"HA! TERTANGKAP!" teriak Nie Mingjue.

"KYAAA LEPASKAN!"

Posisi A-Yao saat ini cukup konyol. Tubuhnya diangkat Nie Mingjue dengan bahu kirinya. Jadi jika kita menghadap depannya Mingjue kita akan melihat bokong bulatnya (eh?) Dan sebaliknya di belakang Nie Mingjue kita akan melihat kepala dan badan bagian atasnya terbalik menghadap lantai.

Nie Huaisang pun membuka pintu kamar mereka. Dengan wajah panik.

"Ada apa?! Apa yang terjadi?! Kenapa aku mendengar pecahan belin-"

Huaisang terdiam. Mingjue terdiam. A-Yao terdiam.

"......"

"Maaf...," ucap Huaisang sambil menutup pintu kamar mereka.

Di luar kamar itu. Huaisang terduduk sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Apa yang terjadi????"

Di dalam kamar....

A-Yao memberontak lagi.

"LEPASKAN AKU! LEPASKAN AKU! CABUL! CABUL! OM OM CABUUL!"

Nie Mingjue kesal, ia lalu membanting tubuh A-Yao ke ranjang. Dan mengurung tubuh A-Yao dengan kedua tangannya. Dan A-Yao menangis.

"Jangan..."

Mingjue terkejut.

"Aku tak mau....."

Mingjue berhenti mengurung tubuh A-Yao. Ia mengerti. A-Yao juga tak menyukai pernikahan ini. Makanya, A-Yao berbuat seperti ini, untuk menghindari malam pertama.

"Baiklah tak apa," balas Nie Ming Jue.

A-Yao berhenti menangis dan menatap Mingjue heran.

"Aku tak memaksa," lanjut Mingjue.

Nie Mingjue pun pergi mengambil baju baru dan menggantinya di tempat lain. Lalu, ia kembali ke A-Yao.

"Bangunlah dulu," ucap Mingjue.

A-Yao berdiri di samping ranjang. Dan ternyata ranjang itu berlapis dua. Mingjue mengeluarkan lapisan satunya dan satu bantal (ranjang pengantin ada dua bantal). Ia menaruh lapisan ranjang itu di serong kiri ranjang beserta bantalnya.

"Kau tidurlah di ranjang. Aku tidur disini," ujar Mingjue.

A-Yao menganggukkan kepalanya. Nie Mingjue pun tidur. Dan A-Yao masih melihatnya.

'Oh......'

A-Yao pun tidur.

-to be continue-

Bagaimana? Enak tidak? Jangan malu malu untuk comment dan vote ya😊.

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang