Chapter 5- Sebuah Ketertarikan

1.9K 248 87
                                    

Author POV

Sebenarnya kasus yang dipegang oleh Jin Guangyao sudah diurusi olehnya. Tapi, ia sengaja memberikannya pada Jin Guangyao untuk mengujinya. Alangkah terkejutnya, bahwa A-Yao memiliki jalur pemikiran yang sama.

Author skip bagian kasusnya yaa...

Nie Mingjue tersenyum tipis.

"Ternyata memang pintar," komentar Nie Mingjue.

Nie Mingjue memiliki tipe, yaitu orang orang pintar dan berbakat. Dan A-Yao termasuk di dalamnya.

"Kasus ini sudah diurus. Ini hanya untuk menguji kemampuanmu," ujar Nie Mingjue.

A-Yao terdiam. Nie Mingjue menopang dagunya sambil melihat A-Yao. Merasa bingung dan tidak nyaman, A-Yao menjauhkan dirinya sedikit. Senyum yang susah dijelaskan terpampang dalam muka Nie Mingjue.

"Menarik."

"Oh hehe makasih," ujar A-Yao.

Lalu, A-Yao pun bergegas untuk keluar dari aula itu. Berusaha meninggalkan Nie Mingjue di sana. Tapi, Nie Mingjue menahan tangannya. A-Yao berbalik menghadapnya, dengan tatapan takut.

"Kau.... Omega bukan?" tanya Nie Mingjue.

"Tentu saja! Jika bukan untuk apa ayahku menikahkanku denganmu?!" jawab A-Yao ngegas.

"Hei santai..... jadi, kenapa aku tidak mencium bau khas Omega melainkan bau khas mint seorang Alpha?"

Nie Mingjue mengendus ngendus mencari sumber bau. A-Yao memberontak tapi tak bisa kini kedua tangannya di cengkram oleh A-Jue dengan satu tangan. Berusaha menendangnya tapi tak mempan.

Lalu, ia sampai ke tali pinggang A-Yao yang terdapat sebuah kantung yang tergantung di sana. Dengan cepat A-Jue mengambil kantung itu. Menciumnya.

"Pintar sekali," ujar A-Jue.

A-Jue menyimpannya di lengan bajunya. Lalu, melepaskan tangan A-Yao. A-Yao kesal.

"Bau manis apa ini?" tanya A-Jue.

Dan sialnya A-Yao sedang berada dalam masa heats.

'Siallll!' batin A-Yao berseru.

Veronom A-Yao, selain bau manis seperti buah persik, juga seharum Bunga Peony. Sungguh aneh memiliki bau campur seperti itu, tapi dapat memikat Alpha manapun yang menciumnya. Bau itu murni tanpa tercampur oleh apa pun.

Nie Mingjue segera menarik A-Yao ke pelukannya, mengeluarkan veronom khasnya yang berbau mint. Wajah A-Yao merah padam. Nie Mingjue juga sedikit merona, berpura pura dalam ekspresi terganggu. Sebenarnya, ia cukup senang memeluk A-Yao yang mirip seperti guling. Author berpesan saja, harap harap Nie Mingjue tidak meremasnya sampai patah itu badan.

"Jangan pikir aku tertarik padamu! Ini hanya perasaan kasihan!" ujar Nie Mingjue.

Kasihan? Haha ternyata sosok Nie Mingjue bisa merasa kasihan.

Dusta

Semakin lama A-Yao pun tidak tahan untuk tidak menghirup bau veronomnya Nie Mingjue. Ia menaruh hidungnya pada dada kanan Nie Mingjue, di hirupnya dengan kuat. Setelah masa heatsnya sudah lewat, ia pun menjauhkan dirinya dari Nie Mingjue.

Wajah A-Yao sudah merah tambah merah. Wajah Nie Mingjue juga bertambah merah.

"Pe-permisi," pamit A-Yao.

A-Yao dengan cepat berlari dari aula itu. Nie Mingjue tersenyum. Dan tak lama kemudian Nie Huaisang masuk, dengan senyum samar. Dia sebenarnya sudah menguping dari luar sejak lama. Mendekati kakaknya.

"Ada apa?" tanya Nie Mingjue.

Nie Huaisang menggoyangkan tangan kirinya, menandakan bahwa tidak ada apa apa. Sambil mengipasi dirinya sendiri dengan kipas di tangan kanannya. Kipas itu sebenarnya adalah senjata Nie Huaisang.

"Kakak sepertinya sudah mulai tertarik dengan kakak ipar," ujarnya.

Nie Mingjue mendengus.

"Jangan sembarangan berbicara head shaker," balas Nie Mingjue secara tidak sadar menyakiti adiknya. Dasar Tsundere sampai sampai menyakiti adikmu sendiri. Ingin bilang jahat tapi bukan jahat. Huh.

Masih dengan senyuman samarnya dan mengipasi dirinya. Di balik julukan itu, sebenarnya ada kemampuan yang sama seperti kakaknya. Apalagi, dia jugalah seorang Alpha. Banyak yang mengiranya Omega karena julukannya dan kemampuannya yang sekitar 9/10 dari Omega. Tapi, siapa yang mengetahui itu selain Author?

Sabar adalah jalan terbaik bagi Huaisang. Aku salut padamu kak!

"Terima kasih," balas Huaisang yang terdengar sedikit menyindir.

Lalu, ia pun meninggalkan aula itu. Di tindas sebanyak apa pun ia tetap bersabar. Tiada dendam. Terkadang Nie Mingjue merasa bersalah saat memperlakukannya dengan buruk. Ia merasa kasihan dengan Huaisang. Meskipun seberat itu bebannya, ia tak pernah bercerita padanya. Menanggung semuanya sendiri. Huaisang merupakan orang yang pendiam. Sifatnya mirip seperti Beta, tapi ia adalah Alpha yang jika dilihat dari luar memiliki kemampuan Omega. Keunikannya 11/12-nya A-Yao. Memiliki sifat yang berbeda sendiri dari golongannya. Ia mengetahuinya karena ia melihat sendiri bagaimana kondisi adiknya bersama temannya.

Ia ditindas seperti...

"Hahahaha hei itu head shaker!"

"Hei apa kau tahu tentang sejarah ini? Pasti tidak kan? Ah udah ah! Aku males ngomong sama kamu!"

"Aku tidak tahu~ aku tidak tahu~ aku tidak tahu~"

"Tanya satu pertanyaan, 3 kali geleng kepala!"

Sesekali dipukuli oleh temannya. Dan dibalas dengan pukulan balik dan malah difitnah bahwa ia yang memukulinya duluan. Gurunya malah main percaya saja, melihat julukannya, sampai sampai menyeretnya, untuk datang menemuinya. Ia telah melihat semuanya.

Menghela nafasnya. Ia merasa pusing. Masa lalu yang kelam... satu kalimat yang cukup menggambarkan kondisi Huaisang.

"Mau sampai kapan kau menyembunyikan kemampuanmu Huaisang?" gumam Nie Mingjue.

Ia pun kembali mengurusi urusan sektenya. Dan terhenti pada salah satu buku bambu. Itu bukan kasus yang besar seperti perang atau lainnya. Tapi ..... Zewu-Jun meminta pertemanan melalui perjodohan pada salah satu Alpha di Sekte Nie dan salah satu Omega di Sekte Lan. Ia menyeringai.

"Huaisang sepertinya kau akan memiliki pasangan hidup," ujarnya pelan.

-to be continue-

Hayo tebak siapa calon istrinya Huaisang~

Jangan malu malu untuk vomment yaaa😊😊😊

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang