Chapter 62- Kerinduan A-Yao Pada Orang-Orang Yang Dicintainya

797 73 62
                                    

Author POV

6 tahun kemudian...

Pemerintahan Kekaisaran Nie sekarang dipegang oleh Nie Mingyao yang sudah berumur 20 tahun sekarang. Jin Guangyao sudah melepaskan kekuasaan pemerintahan. Kini ia hanya menjadi seorang Empress Dowager biasa.

Semenjak pemerintahan A-Yao, Kekaisaran Nie telah mengalami banyak perkembangan. Wanita dan Omega memiliki posisi yang sejajar dengan Alpha dan Beta. Mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Bahkan ada beberapa pejabat wanita dan Omega di Kekaisaran Nie. Wilayah Kekaisaran Nie telah menguasai Negara Tang. Ekonomi meningkat drastis.

Qi-er berada di ruang kerjanya membaca buku-buku kasus.

"Kasim Tao...."

"Hamba hadir."

Qi-er menutup buku kasus.

"Apakah beberapa pelajar dari negara lain telah datang?"

"Mereka akan segera tiba, Kaisar."

Qi-er mengangguk pelan. Tak lama kemudian, Seseorang mengetuk pintu kerjanya.

"Masuk."

Ternyata itu adalah Jin Zixuan dan Wen Ning. Mereka berdua sedikit membungkuk dengan menyatukan kedua tangannya membentuk kepalan. Memberi hormat.

"Hamba ingin melaporkan sesuatu pada kaisar."

"Kedua paman cepatlah bangun, jangan terlalu sopan."

Zixuan dan Wen Ning segera tegak kembali.

"Ada hal apa yang terjadi?"

"Negara Chu menunjukkan perlawanan," ujar Zixuan.

"Perlawanan seperti apa, Paman Xuan?"

"Negara Chu mulai mengirimkan beberapa mata-mata di beberapa kota."

Nie Qi tampak berpikir.

"Kirimkan beberapa tentara mata-mata di kota-kota tersebut. Kita harus memindai setiap pergerakan mereka dan berjaga-jaga. Untuk lebih amannya, latih tentara-tentara di negara kita. Sehingga kita akan lebih siap jika terjadi serangan dadakan."

Zixuan mengangguk.

"Paman Wen, ada hal apa yang ingin diutarakan?"

"Sekelompok pelajar yang Anda undang sudah sampai di istana, kaisar."

Wajah tegas dan serius Qi-er berubah menjadi ceria.

"Kedua paman, Qi-er segera izin pamit."

"Kami menghormati kaisar meninggalkan tempatnya."

Qi-er segera meninggalkan ruangan itu. Ia berjalan menuju ke kamar A-Yao.

Ia telah sampai di depan kamar yang sepi itu. Kamar ibunya yang sudah lama dalam relung kesedihan. Ia mengetuk pintu kamar itu.

"Ibu."

"Masuklah...."

Qi-er segera mengeser pintu kamar itu. Ia melangkah masuk. Setelah itu ia menutup pintu. Qi-er mendekati A-Yao yang duduk di ranjang.

"Ibu..."

Qi-er duduk berhadapan dengan ibunya dengan senyuman ceria.

Wajah ibunya tersenyum teduh. Tidak ada jejak kesedihan namun di saat yang sama tidak ada jejak kebahagiaan. Iya, ibunya memang sudah lama dalam relung kesedihan. Namun itu tidak berlangsung terlalu lama. Dalam 2 tahun, ibunya kembali seperti biasa. Namun senyuman cerianya sudah tidak ada. Hanya ada senyum teduh, seakan-akan ia telah merasakan semua rasa dalam kehidupan. Senyuman itu memberikan kesan kuat pada dirinya.

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang