Chapter 42- Kebakaran GusuLan

814 104 26
                                    

Author POV

2 tahun kemudian...

Mingyao belajar di GusuLan bersama dengan Jin Huo dan Lan Hong di sana. Ia genap 10 tahun, sudah saatnya melatih kemandiriannya. Karena khawatir, Bibi Mo menemani Qi-er di GusuLan. Sebenarnya Qi-er cukup malu. Ia gugup ketika sadar jika hanya dialah yang ditemani oleh orang tua. Namun, ia berusaha beradaptasi dengan atmosfer mengejek dari para seniornya, mengingat ia yang paling muda.

Qi-er juga sudah mempunyai 2 adik kembar. Mereka perempuan. Kembar yang lebih tua mirip dengan Nie Mingjue, nama kelahirannya Nie Yin dengan nama kesopanan Nie MuLan. Ia mewarisi sifat pemberani, galak, dan tegas seperti ayahnya, sekaligus wajahnya. Jadi kita seperti melihat Nie Mingjue versi wanita.

Kembar bungsu mirip dengan A-Yao, nama kelahirannya Nie Yue dengan nama kesopanan Nie Guangyue. Ia mewarisi kecantikan A-Yao, juga sifat-sifatnya. Jadi, kita seperti melihat A-Yao versi wanita.

Qi-er sendiri juga mirip dengan Mingjue. Tubuhnya tumbuh dari sepinggang ayah dan ibunya menjadi seperut ayahnya dan hampir sedada ibunya.

Ia sudah belajar di GusuLan selama 4 bulan. Dan sekarang adalah jam malam, Bibi Mo sedari tadi sibuk menjahit sebuah baju penghangat.

"Nenek tidurlah..."

"Tidak, ini jahitan baju penghangat pertama nenek untuk Qi-er."

Qi-er hanya menghela nafasnya. Ia memperhatikan Bibi Mo yang menjahit di sisi tempat tidurnya.

"Nenek juga ingin melihat kamu menikah suatu hari."

Qi-er menatap Bibi Mo yang tersenyum tipis. Qi-er terkekeh.

"Ketika Qi-er telah dewasa, Qi-er akan membawa kekasih Qi-er untuk menghadap nenek. Menjahitkan baju kepada nenek."

Bibi Mo menatap Qi-er terkekeh.

"Baiklah. Nenek akan terus hidup. Demi melihat kalian berdua."

Qi-er mengangguk. Ia segera beranjak tidur.

Pukul 12 malam...

Bau gosong tercium di indra penciuman Qi-er. Bibi Mo menggendong Qi-er. Mereka keluar dari kamarnya dan pergi menuju ke tempat pengamanan.

Tapi, sayangnya baju penghangat Qi-er tertinggal.

GusuLan sedang kebakaran. Kebakaran ini disebabkan oleh Sekte Wen.

A-Yao dan Mingjue menuju GusuLan. Melindungi anak mereka sekaligus menjalankan tanggung jawab mereka.

Bibi Mo teringat sesuatu.

"BAJU PENGHANGAT QI-ER!"

Bibi Mo memasuki kamar Qi-er lagi.

"IBU JANGAN!"

A-Yao melepaskan mantel luarnya. Ia mencari air dan ada seember air bersih. Ia mencelupkan mantelnya dan membawa mantel itu di atas kepalanya sambil memasuki kamar Qi-er.

Bibi Mo terbatuk-batuk. Ia mengambil baju penghangat Qi-er. Bangunan itu sudah hampir roboh. A-Yao menyeret Bibi Mo keluar bersama dengan baju Qi-er. Mereka telah berada di ruang pengungsi. Namun, tiba-tiba Bibi Mo terjatuh. A-Yao menahannya, ia membuang mantel basah itu. Ia meletakkan kepala Bibi Mo di pangkuannya.

Bibi Mo terlalu banyak menghirup karbondioksida. Ia terkulai lemas di pangkuan A-Yao.

"Ibu?"

A-Yao mengusap wajah Bibi Mo dengan tangan bergetar. A-Yao menangis.

"Anak liar."

Wajah Bibi Mo pucat. Bibirnya sedikit menghitam. Karbondioksidanya sudah tersebar hampir di seluruh tubuhnya.

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang