Chapter 30- Saingan

1.2K 135 28
                                    

Author POV

Di Sekte Wen....

Wen Chao dengan seorang pejabat tinggi merundingkan sesuatu di aula utama.

"Jadi, bagaimana menurutmu?" tanya Wen Chao.

"Kau tahu Kepala Kultivator, LianFang-Zun?"

"Tentu saja aku tahu. Memangnya ada apa dengan Omega itu?" tanya Wen Chao.

"Untuk mengacaukan dunia dan mendapatkan dunia, kita harus menghabisi yang bisa menjadi pengganggu. LianFang-Zun, selain menjadi Kepala Kultivator, ia juga merupakan Ibunda Sekte Nie. Omega ini sangat pintar, ia bisa mengacaukan rencanamu."

Pejabat tinggi itu mengesap tehnya.

"Kau ingat? Setelah menangkap ChiFeng-Zun beserta istrinya. Bagaimana bisa mereka kabur begitu saja? Apalagi bisa membuatmu lalai terhadap bagian penjara," ujar pejabat tinggi itu.

Wen Chao terkejut. Bagaimana bisa ia tidak mencurigai itu?

"Pasti ada dalang yang membuat rencanamu waktu itu gagal. Omega itu berbahaya, kelihatan polos, seperti Peony Putih tak ternodai. Tapi jangan salah, ia berduri dan sangat beracun. Ia bisa disamakan dengan Rubah."

Wen Chao menggertakkan giginya marah. Tangannya terkepal sampai berdarah.

"Setelah sekian tahun.... bagaimana bisa aku lalai terhadap Omega itu?!"

"Waktu itu ia belum memiliki jabatan ataupun gelar. Sekarang ia dikenal dengan gelar LianFang-Zun. Itulah mengapa kau bisa lalai. Kelak lain kali jangan meremehkan terhadap sesuatu yang kecil juga."

"Sekarang, supaya rencanaku tidak gagal. Apa pendapatmu?" tanya Wen Chao.

Pejabat itu menyeringai.

"Untuk mengalahkan orang seperti ini. Diperlukan bantuan dari pihak yang tinggi di daerah Kerajaan Sha. Kerajaan Sha selain Kaisar Yongrui dan Permaisuri Mulang, kebanyakan adalah orang-orang serakah yang membenci orang seperti LianFang-Zun."

"Jadi?"

"Dua minggu lagi Kerajaan Sha akan mengadakan perjamuan dengan kelima sekte. Amatilah baik-baik, siapa yang akan membenci LianFang-Zun. Kerja samalah dengan orang itu. Buatlah Sekte Nie mengalami kekacauan secara internal," ujar pejabat itu.

Wen Chao menyeringai.

"Ide yang bagus. Aku tahu apa yang harus direncanakan."

Di Aula Utama Unclean Realm...

"HACUUUUUMMMMM!"

A-Yao bersin-bersin sedari tadi. Dan itu sangat BESAR.

Iya.... besar... seperti yang ditulis di atas.

A-Jue terganggu.

"Lebih baik kau pergi beristirahat," ujarnya.

"Aku tidak sakit. Aku merasa ada yang membicarakanku. Lihat! Sekarang telingaku gatal-gatal!" ujar A-Yao.

"Aku bilang istirahat ya istirahat! Jangan melawan!"

"Bruuuuh. Kau selalu membentakku. Apa kau tidak bisa menurunkan sedikit sifat pemarahmu? Hati-hati darah tinggi. Itu tidak baik untukmu, Pak Tua," ujar A-Yao.

"Anak liar."

A-Jue hanya menghela nafasnya. A-Yao mendengus geli. Mereka pun kembali membaca buku bambu mereka.

Dua minggu kemudian...

Kerajaan Sha sudah memberikan undangan sejak dua hari yang lalu. A-Jue, A-Sang, A-Yao, A-Yu, dan A-Ning menjadi orang pertama yang sampai. Mereka sampai pada saat siang hari, sedangkan kegiatan akan dimulai pada saat malam hari.

Seorang gadis menghampiri Mingjue dengan periang.

"XiaoJue!" panggilnya.

Namun, saat ia melihat A-Yao. Senyumnya luntur, digantikan dengan tatapan benci. A-Yao terbingung-bingung.

'Apa dosaku?' bisiknya dalam hati.

"Ini istrimu?" tanyanya sambil menunjuk A-Yao dengan senyum paksa.

"Iya," jawab A-Jue.

Gadis itu mendekati A-Yao dengan tampilan jahat. Ia berbisik.

"Sekarang aku tahu kenapa XiaoJue-ku jatuh padamu. Kau rubah liar licik," bisiknya.

"Apa yang kau katakan padanya?" ujar A-Jue.

A-Jue nadanya santai, tapi ekspresinya terlihat terganggu. Ia terlihat sangat marah. Gadis itu hanya tersenyum simpul.

"Tidak, hanya menyapanya sedikit," ujarnya.

Ia pun pergi mengibarkan lengan bajunya pada A-Yao sambil beranjak pergi. Itu hampir menampar wajahnya. A-Yao menatap belakangnya dengan ekspresi kesal.

"Apa-apaan itu? Siapa dia?"

"Dia kakak sepupu incest. Sha RuHua, Putri kedua Kerajaan Sha," jawab A-Jue.

"Menjijikkan," gumam A-Yao.

A-Jue yang menyadari amarah A-Yao pun segera membujuknya.

"Mau berkeliling?" tawar A-Jue.

Mata A-Yao berbinar. Ia mengangguk dengan cepat.

"Mau!"

Mereka pun pergi berdua dan berkeliling di Kerajaan Sha. Terkadang berbincang, terkadang hanya menikmati pemandangan.

Tiba-tiba A-Jue mendekap A-Yao dan mengelus perutnya. A-Yao terkejut. Dengan wajah merah sempurna, ia menyentil tangan A-Jue.

"APA-APAAN ITU?!"

"Sudah ada tanda?"

A-Yao terdiam. Wajahnya merah padam.

"Kau... terlalu buru-buru."

"Oh ayolah! Kita sudah menikah selama 3 tahun! Dan belum ada tanda?!"

A-Yao menyentil kening A-Jue. Ia berbisik.

"Ini baru dua minggu sejak kita melakukan ITU kau ingat?!" bisiknya.

A-Jue hanya mendengus sebal.

"Kau selalu tahu cara melawan hm?"

Ia mendekati telinga A-Yao.

"Akan kubuat kau cepat membuah."

A-Yao segera menginjak kaki A-Jue. Membuat A-Jue kesakitan.

"Mesum."

A-Yao segera pergi dari sana. Sha RuHua yang melihat dari kejauhan merasakan amarah yang membara-bara.

Saat malam hari, perjamuan pun dimulai. A-Jue duduk berdampingan dengan A-Yao. RuHua berada di sebrang. RuHua yang melihat mereka pun merasakan kebencian yang mendalam. Hingga ekspresinya terlihat jelas bahwa ia cemburu.

Wen Chao yang melihat itu pun menyeringai.

'Satu orang,' bisiknya dalam hati.

Wen Chao melihat-lihat lagi. Dan ternyata ada satu orang lagi. Itu juga sepupu Mingjue. Tapi yang satu ini terlihat lebih licik daripada yang tadi. Itu putri ketiga, Sha RuYue.

'Yang ini pasti sangat berguna,' bisiknya dalam hati.

Sha RuYue adalah sepupu yang paling dipercaya Mingjue. Ia adalah sepupu yang paling baik dan paling dekat dengannya. Orang-orang menyadari bahwa RuYue menyukai Mingjue.

Catatan: zaman dulu, China memperbolehkan sepupu menikahi sepupu. Jadi bagi mereka itu cukup wajar.

RuHua terlihat bodoh. Tidak mungkin ia bisa mengalahkan A-Yao begitu mudah. Tapi dia agresif. RuYue sangat licik, bisa menyusun siasat. Jika mereka berdua bekerja sama. Itu akan sangat membahayakan nyawa A-Yao.

Perjamuan pun selesai. Saat A-Jue sedang dipanggil Yongrui di aula utama, A-Yao menunggunya. Setelah selesai, mereka pun pulang. Namun siapa sangka di balik itu, ada seseorang yang menatapnya penuh kebencian dari kejauhan.

"Jin Guangyao...."

-to be continue-

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang