Chapter 18- Bunga Peony Berduri

1.2K 143 40
                                    

Author POV

Waktu sudah berlalu dengan cepat, dalam sekejap mata sudah dua tahun. A-Yao telah berusia 14 tahun, Xuanyu sudah 12 tahun, dan Zixuan sudah 16 tahun.

A-Yao sudah memiliki tanda vermillion. Yang mana artinya ia sudah berkultivasi. Guangshan juga kaget, A-Yao sudah melanggar aturan. Tapi, akhirnya Guangshan membiarkannya karena sudah terlanjur. Dan yang lebih mengagetkan lagi, A-Yao sudah cukup mengerti tentang urusan sekte! Ia bahkan bisa membantu Guangshan dalam urusan sektenya.

A-Yao menutup buku bambunya.

"Bagaimana? Sudah tahu?" tanya Guangshan sambil membaca buku bambu.

"Kasus ini... mirip dengan Kerajaan Gu. Putri Kerajaan Gu kabur dengan menggunakan siasat-siasat saat menikah ke Kerajaan Wei. Membuat Kerajaan Wei marah dan menyerang Kerajaan Gu sampai hampir punah. Putri dari Klan ShuYang.... juga mengalami hal seperti ini. Meminta bantuan Sekte Jin untuk keadilan. Jika dipikir...... hal ini tidak dapat ditangani dengan mengadili. Karena bukan hanya memperburuk hubungannya dengan Klan Yong, Klan Yong pasti akan membenci Sekte Jin. Klan Yong merasa telah ditipu, jadi ingin mengadili mereka juga salah. Aku hanya perlu memberikan nasehat kepada nona muda kita bahwa hal ini dianggap sebagai pengalaman untuk diri sendiri, aku akan membantu Klan ShuYang memperbaiki keadaan. Mengirimi tabib, membiayai perbaikan dan membujuk Klan Yong," jawab A-Yao.

Guangshan mengangguk.

"Kau sudah membaca banyak sejarah. Bagus, pergilah, urusan sekte lainnya sudah habis, untuk Klan ShuYang biarkan ayah saja yang pergi," ujar Guangshan.

A-Yao mengangguk. Ia segera berlari keluar. Guangshan tertawa puas.

"Kau liar tapi kau berguna."

Di tempat A-Yao.....

A-Yao bersembunyi di balik pohon saat melihat kakaknya berlatih memanah. Ingin memberikan kejutan, ia berjalan sepelan mungkin, ia berada di belakangnya, ia mendekati telinganya.

"DaGe."

Zixuan terlonjat kaget. Zixuan berbalik dan melihat A-Yao dengan cengiran nakal. Segera menjitak kepalanya.

"Kau mengagetkanku!"

"Aiya sakit! Jangan memukulku!"

A-Yao mendengus sambil mengusap kepalanya yang dijitak.

"Kau sudah berumur 14 tahun. Jadilah dewasa! Kau tidak bisa terus bersifat gila!"

"A-Yao sejak dulu memang seperti ini! Inilah sifatku! Kau bisa apa?"

"Mulutmu ini sungguh pedas, sungguh hebat," ujar Zixuan yang menekan amarah seraya menunjuk mulut A-Yao.

A-Yao mengambil sebuah busur dan sebuah panah yang tergantung di gantungan senjata.

A-Yao berlatih memanah, juga diawasi Zixuan. Setelah melepaskan panahnya, panahnya tidak mengenai titik merah, tetapi berada di samping kanan titik merah.

"Membaik!" ujar Zixuan.

A-Yao mendengus.

"Susah sekali belajar memanah! A-Yao tak mengerti bagaimana DaGe bisa menguasainya begitu cepat," ujar A-Yao.

Zixuan menyentil pelipisnya.

"Berlatihlah!" ujarnya.

"Sudah kubilang jangan memukulku!" teriak A-Yao.

Zixuan baru saja ingin membalas A-Yao. Tiba-tiba ia mendengar suara gadis yang ia kenal. Ia berbalik dan melihat Jiang Yanli melambaikan tangannya. Zixuan segera berbalik, menaruh busur panah dan kabur menghindari Yanli. Yanli bingung tapi malah mengejar Zixuan.

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang