Chapter 58- Hanya 'Kecapekan'

555 60 21
                                    

Author POV

1 tahun kemudian.....

A-Yao sudah melahirkan anak terakhirnya. Tentu saja, berbeda dengan Qi-er yang lahir prematur, anak ini lahir dengan waktu yang normal seperti Nie Yin dan Nie Yue. Anak itu mewarisi ketampanan Nie Mingjue, hampir mirip seperti Qi-er, namun mata dan rambutnya seperti A-Yao. Jika kau melihatnya kau seperti melihat A-Yao versi Seme. Anak itu adalah Laki-Laki Beta, jadi Nama kelahirannya Nie You dan nama kesopanannya Nie GuYun.

Dan kini A-Yao dan Mingjue berada di ruang kerja kekaisaran, dengan Fang TangEr yang menggendong GuYun. Terkadang jika A-Yao sedang lenggang dari urusan anak dan rumah tangga, ia akan membantu suaminya menyelesaikan tugas istana. Seperti saat-saat ia berada di Sekte Nie.

Mingjue menutup buku yang dibacanya sambil menghela nafas. A-Yao segera menutup bukunya, berpindah ke samping Mingjue, dan memijat kepala suaminya.

"Ada apa?" tanya A-Yao.

"Kerajaan Tang sedang melakukan perlawanan lagi. Dan kini kekuatan prajurit kita sedang sekarat akibat pemborosan kekuatan yang diakibatkan oleh Raja Sha yang terakhir."

Mingjue terdiam sejenak.

"Kita membutuhkan kekuatan Padang WuLaNaLa. Tapi, aku tidak tahu apakah Xue ChengMei setuju atau tidak," ujar Mingjue.

A-Yao menghentikan pijitannya. Ia mendapatkan ide yang bagus.

"HuangDi, bagaimana jika kau membawaku ke Padang WuLaNaLa?"

Mingjue menatap A-Yao heran.

"Kenapa?"

"Aku dan Xue ChengMei telah saling mengenal satu sama lain. Aku bisa membantumu membujuknya untuk menyetujui ini."

Mingjue terdiam. Ia merasa ada sesuatu yang mencurigakan pada A-Yao. Dan itu sangat menyebalkan. Mengetahui itu dari ekspresi Mingjue, A-Yao tertawa kecil.

"Tenanglah, aku tetap milikmu. Kau ini cemburuan sekali."

Muka Mingjue memerah. Ia memalingkan wajahnya dari A-Yao.

"Baiklah... kurasa idemu itu bagus..."

A-Yao hanya terkekeh pelan. Sangat menyenangkan dapat menggoda suaminya ini.

Satu jam kemudian....

Mereka telah sampai di Padang WuLaNaLa. Baru saja menuruni kereta, mereka telah disambut dengan pandangan asri yang menenangkan pikiran. Rumput-rumput di padang ini tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu pendek. Sehingga akan mudah untuk melihat jalan tanpa perlu menebas-nebas rumput supaya bisa jalan. Padang ini berada di dekat gunung berapi yang tidak aktif lagi. Sehingga kondisi di padang ini aman.

Angin meniup menggoyangkan rumput-rumput asri yang menghiasi Padang WuLaNaLa. Nie GuYun yang berada dalam gendongan TangEr bersin karena kedinginan. Membuat TangEr merapatkan sedikit tubuhnya untuk memberinya kehangatan.

"Berikan dia padaku," ujar A-Yao.

TangEr segera menyerahkan GuYun pada A-Yao. Ia merapatkan tubuhnya pada GuYun untuk menghangatkannya. Dan itu mempan membuat tubuh GuYun yang awalnya tetap merinding dalam pelukan TangEr menjadi tenang. Malah sekarang GuYun memutar badan mungilnya untuk lebih dekat pada dekapan sang ibu.

Melihat itu Mingjue tersenyum kecil.

Xue Yang datang menghampiri Mingjue dan A-Yao lalu memberi hormat.

"Hormat HuangDi, HuangHou."

"Berdirilah."

"Terima kasih HuangDi."

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang