Jin Guangyao POV
Aku terbangun. Kepalaku terasa pusing. Aih! Aku masih bisa merasakan seberapa horornya ciumanku dicuri olehnya! Hiiii!
Tidak bisa! Aku tidak boleh terus bergantung padanya saat masa heats! Aku harus membuat kantung mint yang baru! Ya... harus! Pria itu tidak mau mengembalikannya untukku. Hmph! Dia tidak pengertian! Dasar kaku, kasar, pemarah lagi!
Tapi.... bagaimana caranya aku untuk kabur? Hmmm....
Aku bangun dari tempat tidurku. Berjalan keluar dari kamar itu. Aku berkeliling. Berusaha untuk tidak ketahuan oleh beberapa anak didik kultivatornya dan orang-orang yang ada di sana. Ada beberapa orang yang menanyakan mengapa aku melakukan ini. Aku hanya akan menjawab mengelilingi Unclean Realm supaya lebih akrab dengan lingkungan sekitar.
Sampai-sampai aku berada di sebuah tempat. Yang mana di hadapanku adalah sebuah dinding dan aku berada di halaman. Ah! Aku tahu! Ini pasti halaman belakang! Hehe. Ketemu juga kau!
Aku celingak-celinguk mencari benda yang dapat ku gunakan untuk memanjat. Sayangnya tidak ada. Huft... bagaimana aku bisa kabur dengan tinggi badanku yang tidak mendukung?!
Tapi, aku melihat ada pohon yang jaraknya tak terlalu jauh dariku dan halaman belakang itu. Aku ada ide! Aku pergi memanjat pohon itu. Aku bersiap siap untuk melompat. Meskipun tinggi badanku tidak mendukung, setidaknya aku memiliki tubuh yang gesit. Aku melompat dan meraih atas dinding itu. Dengan penuh kekuatan aku berusaha memanjat.
Dan berhasil! Hehe... Om Jue... aku rasa kau kurang mengenal si kecil A-Yao ini. Tapi, aku memegang megang udara kosong dulu. Memastikan tak ada dinding spiritual. Dan benar! Tak ada dinding spiritual! Aku pun melompat keluar dari Unclean Realm.
Dan segera bergegas mencari jalan keluar. Untuk mengenal lingkungan akulah ahlinya! Jadi, tak perlu khawatir aku akan nyasar. Dan benar aku berada di semak-semak yang letaknya tak jauh dari pintu utama masuk Unclean Realm. Sebaiknya aku tidak keluar, karena ada dua orang penjaga di situ. Aku pun kabur dari Unclean Realm, masih dalam semak-semak. Setelah jaraknya cukup jauh aku pun keluar dari semak-semak dan bergegas mencari perahu.
Untung saja aku membawa uang saku yang cukup atau mungkin kelebihan dan tak terpakai dari Lanling Jin. Dan aku menyewa perahu untuk pergi ke Lanling Jin. Tenanglah! Aku tahu jalurnya dimana! Aku masih ingat saat ayah mengantarku untuk menikah disini. Ini juga bukan pertama kalinya aku mengunjungi Kota Qinghe. Tapi, itu masih saat pemerintahan ayahnya Om Jue. Apalagi saat itu Om Jue tidak menampakkan dirinya. Jadi, aku malah tahu mereka ada anak seperti Om Jue kecuali Huaisang. Aku mengenalnya. Dia selalu berada di sisi ayah dan ibunya.
Dan sampailah aku di Kota Lanling. Aku segera pergi ke Rumah Bibi Yuan Hua. Aku mengetuk pintu rumah itu. Dan Bibi Yuan Hua terkejut saat membuka pintunya.
"A-Yao?! Bukankah kau sudah menjadi istrinya Chifeng-zun?! Bagaimana bisa kau disini?!" tanya Bibi Yuan Hua terkejut.
Aku terkekeh.
"Hehe.... bibi tahulah A-Yao ini punya berbagai cara untuk kabur," jawabku santai.
"Ah! Adehhh!"
Bibi Yuan Hua menjewerku kasar. Sambil menyeretku yang menjerit kesakitan ke dalam. Dan berakhirlah aku berada di ruang tamunya. Seperti di interogasi.
"Katakan pada bibi..... kenapa kau ke sini?" tanya Bibi Yuan Hua dengan nada dingin yang rendah.
Keringat dingin membasahi keningku. Kenapa Bibi Yuan Hua bisa seseram ini?! Apakah Bibi Yuan Hua yang ramah dan lembut itu telah dirasuki oleh makhluk gaib?! Aku harus menghubungi Yiling Patriak!
"A-aku mau membuat kantung mint. Kantung mintku di sita oleh Om Jue," jawabku.
"Om Jue? Hei Nie Mingjue itu masih muda! Kau tak boleh memanggil suamimu seperti itu! Itu sangat tidak sopan!" marah Bibi Yuan Hua.
"Ta-tapi kelakuannya seperti om- om pedofil yang ingin mencengkram gadis muda! Hii!" ujarku ngeri.
"Hati-hati Nie Mingjue itu muda dan kudengar dia tampan. Kau bisa jatuh cinta," balas Bibi Yuan Hua.
"Tidak! Aku sangat membencinya!" ujarku.
"Benci bisa jadi cinta," balas Bibi Yuan Hua.
"Bibi!" ujarku.
Haduuh tolong ya, levelku itu lebih tinggi dari Om Jue. Tak mungkin seleraku itu sejelek itu.
"Sudahlah! Bibi akan membuat kantung mint itu. Bersabarlah!" ujar Bibi Yuan Hua.
Aku melihat prosesnya. Bibi mengambil satu kantung, satu genggam daun mint segar, alak pengolok, mangkuk besar, dan air. Pertama-tama, Bibi Yuan Hua menghaluskan daun mint itu dengan alak pengolok itu di mangkuk. Lalu, ia mencampurkannya dengan air di mangkuk. Ia mengoloknya lagi. Lalu, ia membasahi kantung itu dan memasukkan sedikit daun mint yang sudah diolok itu. Dan dijemur. Dan akhirnya bau mint yang menyengat telah tercium!
Aku mengambil kantung itu dan menggantungkannya pada ikat pinggangku. Dengan senyuman yang ceria. Aku mengucapkan terima kasih pada Bibi Yuan Hua. Aku pergi dari Kota Lanling Jin, menyewa kapalnya lagi. Untung uang sakuku tidak habis. Huft.... jika habis maka aku akan menembus hutan. Dan itu sangat merepotkan.
Aku kembali ke Kota Qinghe. Dan baru saja aku menginjak tanah kota itu. Banyak orang yang mengepungku. Dan satu orang dengan pedangnya ia terbang entah kemana.
"Hei apa-apaan ini?!" bentakku.
"Maaf Madam Jin. Anda telah melanggar peraturan Sekte Nie. Jadi, Anda wajib untuk dihukum," ujar salah satu orang itu.
Aku membatu. Wajahku berubah menjadi pucat. Meskipun telah dihukum banyak kali di Lanling Jin. Aku tak tahu hukuman apa yang akan diterima disini. Disini bukan Lanling Jin, berharap jika itu adalah hukuman yang biasanya aku terima. Bukan di luar dugaanku.
Aku menegukkan ludahku. Dan Nie Mingjue datang. Ia mendekatiku. Aku berjaga-jaga apakah dia akan melakukan sesuatu padaku? Dengan gesitnya. Ia menyengkat kakiku. Aku terkejut, ini di luar dugaanku. Ssbelum aku terjatuh ke tanah. Ia memegang kaki dan punggungku.
"......"
Bridal style.... persetan itu.
Aku memukul-mukul kepalanya. Dengan penuh amarah karena merasa di lecehkan.
"TURUNKAN AKU! HEI! TURUNKAAAAN!"
Tak digubris. Emosiku semakin bertambah. Aku mulai memberontak dengan kakiku. Tak digubris juga.
"TURUNKAN! JANGAN MACAM-MACAM DENGANKU! DASAR O-" kataku terpotong....
Aku membelakkan mataku tak percaya.... ciumanku..... kecurian lagi.....
Piiish.... wajahku merah padam. Mengalahkan merah tomat.
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
You [mdzs fanfic bl]✅
FanfictionSeries 1 of Subject Series [COMPLETED] Mo Dao Zu Shi Fanfic Pair: Nie Ming Jue×Jin Guang Yao Rate: T A/N: mungkin akan sedikit ooc karena author baru saja masuk ke mdzs makanya kurang tau soal mdzs. Tapi, malah nekad bikin fanfic HAHA. Bagi yang gk...