Chapter 41- Sebagai DaGe Sebagai Ayah Sebagai Pemimpin Sekte

834 106 42
                                    

Author POV

Di perjalanan, Mingjue merasa ada yang janggal terhadap A-Yao. Mukanya tidak berseri, melainkan penuh dengan kesedihan. Tiada raut wajah ceria yang selalu ia tampilkan. Senyumannya pun tidak seperti biasanya.

"Apa yang terjadi selama di WuLaNaLa?" tanya Mingjue.

Jujur saja, Mingjue sedikit cemburu melihat istrinya menjadi sedekat itu dengan Xue Yang. Namun, ia sempat menguping bahwa mereka hanyalah sekadar teman. Ia tidak mencurigai kesucian A-Yao. Ia percaya jika A-Yao tidak serendah itu dan tidak sebodoh itu.

Hanya saja ia merasa ada yang aneh.

"Setelah pulang, aku ingin pergi ke LanLingJin. Aku ingin menemui Jin Ling."

Deg!

Apakah terjadi sesuatu pada Jin Zixuan?

Begitulah isi hati A-Jue. Mingjue paham kondisinya. Sampai-sampai Qi-er bertanya.

"A-Niang.... DaJiuJiu kemana?"

A-Yao membeku. Ia menatap tatapan polos Qi-er. Itu sangat berbinar menantikan jawaban. Berharap bisa bertemu dengan paman yang paling disayangnya.

"Qi-er rindu dengan DaJiuJiu. Juga... Qi-er ingin mendengar lagu seruling pipa yang dimainkan oleh DaJiuJiu."

Qi-er antusias menatap A-Yao. Itu membuatnya sakit.

Itu lagu yang sering A-Yao mainkan. Sekarang ia sadar, setelah memiliki anak ia menjadi lebih sibuk. Mengurusi Qi-er dan sekaligus membantu suaminya. Sekarang ia tahu jika lagu DaGenyalah satu-satunya yang menjadi kenangan dirinya dengan DaGenya.

Harta karun paling berharga di tanah kelahiran baginya adalah keluarganya.

Entah kenapa ia merasa nostalgic dengan masa kecilnya. Ia amat rindu dengan tempat kelahirannya.

Rindu dengan DaGe, rindu dengan kebebasannya dulu, rindu dengan tanah kelahirannya, dan rindu dengan kebersamaan keluarganya.

"Nanti pada saat sampai di LanLingJin... kau akan tahu tentang DaJiuJiu-mu."

A-Yao membuang muka dari Qi-er. Itu membuat Qi-er bingung. Ini sama saja dengan perintah saat sampai di tujuan, kau bisa menemukan jawabannya sendiri tanpa harus aku menjelaskan.

Qi-er hendak protes namun melihat kelakuan ibunya, ia hanya bisa terdiam.

Nie Mingyao POV

Pohon-pohon terlihat seperti berlarian. Rumput-rumput perlahan-lahan terlihat menjadi seperti lautan hijau. Pemandangan yang indah. Ini sangat menarik! Pertama kali ke hutan menaiki kereta. Kapan lagi aku punya pengalaman seperti ini? Ayah dan ibu selalu melarangku berkeliaran di luar Unclean Realm. Huft... dan tentu saja aku akan kabur dan berkeliling kota seorang diri.

Sebenarnya ada satu hal yang membuat pemandangan indah seperti ini terasa sedikit suram.

Ibu.... ia tak memiliki senyum cerianya semenjak pulang dari Padang WuLaNaLa. DaJiuJiu bilang ibu adalah penyimpan rahasia terbaik. Ada banyak rahasia yang ibu sembunyikan dari semua orang.

Tak ada satu orang pun yang tahu dengan jelas rahasia ibu kecuali DaJiuJiu dan ayah. Tetapi, sebagai darah daging dari LianFang-Zun dan ChiFeng-Zun tentu aku bisa merasakan kepedihan.

Ibu sedang sedih.... sangat sedih....

Seperti biasa aku akan memeluk ibu dengan erat jika merasakan perasaan itu. Ibu membelai kepalaku dengan lembut. Tangan lembutnya itu mengelus pundakku.

Ibuku adalah orang yang tegar. Ia juga pintar. Jujur saja, meskipun para pelayan di Unclean Realm selalu bilang jika dulunya ibu sangat nakal dan galak, walaupun ia pernah melakukan hal-hal gila yang pernah dilakukan sebagai seorang Omega (seperti memanjat dinding yang lebih tinggi ratusan meter darinya, kabur dari QingheNie lalu menuju ke LanLingJin yang jaraknya ber-km-km, apalagi membantu Wei Wuxian mencukur jenggot Lan Qiren di Cloud Recesses, bahkan menjadi buronan Wen Ruohan karena telah dengan sengaja menyembur air tepat di mukanya). Aku bangga terhadapnya.

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang