Chapter 32- Kunjungan Sepupu Ipar

1.1K 139 47
                                    

Author POV

Dua hari kemudian....

Kondisi Jiang Cheng sudah lebih baik. Sejak kematian orang tuanya dan tragedi yang menimpa YunMengJiang, Jiang Cheng tinggal di Unclean Realm. Ia harus tetap tinggal di sana sampai ia melahirkan demi keselamatan dirinya dan anaknya.

Kini Jiang Cheng sedang berjalan-jalan di taman. Tiba-tiba ia melihat A-Yao yang sedang duduk di bawah pohon sambil memainkan seruling pipanya.


Jiang Cheng duduk di samping A-Yao.

"Lagu itu terdengar sedih. Apa yang terjadi?" tanya A-Cheng.

A-Yao menghentikan lagu itu. Ia menunduk melihat seruling pipanya dengan senyum tipis.

"Aku rindu Kampung Halaman. Aku rindu ibu tiriku, Mo Xuanyu, DaGe dan.........."

Ia menatap Jiang Cheng.

"Rumah lamaku. Tidak ada yang lebih baik dari sana."

Jiang Cheng juga tersenyum tipis.

"Iya kau benar. Tidak ada yang lebih baik dari kampung halaman."

"DaGe selalu memainkan ini pada aku dan Xuanyu di teras rumah. Ini adalah lagu tentang kisah seorang pendahulu Sekte Jin. Ia adalah anak perempuan terlantar dari ayahnya. Suatu hari ia dinikahkan ke Sekte Nie. Setelah bertahun-tahun pergi, ia rindu dengan kampung halamannya. Lalu itulah bagaimana lagu ini muncul."

"Lagu ini.... mengingatkanku dengan Sekte Jin. Meskipun aku tidak terlalu disayang oleh ayah. Setidaknya di sanalah aku bisa bersama-sama dengan DaGe, Xuanyu, dan ibu tiriku."

A-Yao mengusap seruling pipanya.

"Dan ini mengingatkanku pada tujuanku dalam kehidupan ini."

"Apa tujuanmu?"

"Mencetuskan bahwa seorang Omega dan wanita pun bisa sederajat dengan para Alpha dan Beta."

Jiang Cheng terkejut.

"Omega dan wanita akan selalu menjadi golongan terendah."

"Memangnya kenapa dengan golongan terendah? Memangnya kenapa dengan status rendah? Tidak bisa hidup?"

Jiang Cheng terkekeh kecil.

"Sifat liarmu sangat mirip dengan Wei Ying, hanya saja kau sangat berambisi."

"Aku bukannya kenapa. Aku sejak kecil selalu diremehkan. Di LanlingJin seorang Omega dan Wanita tidak boleh bersekolah. Hanya menjadi perumah tangga. Aku diam-diam belajar bersama DaGe, makanya aku bisa menulis dan membaca. Sekaligus mengurusi urusan sekte."

A-Yao mendengus.

"Aku hanya merasa bahwa di dunia ini tidak ada tempat bagi para Omega dan wanita. Aku berbuat demikian, supaya ketika aku melahirkan seorang Omega. Ia tak perlu menderita sepertiku."

Jiang Cheng tersenyum sendu.

"Itu sangat murni. Kau terlalu polos sebagai Kepala Kultivator. Kau bahkan tidak menginginkan kekuasaan, padahal banyak orang-orang sepertimu itu sangat egois dan serakah."

A-Yao tertawa kecil.

"Kau salah. Mereka adalah orang-orang yang tidak biasa. Sedangkan aku sendiri hanyalah seorang Omega biasa."

"Oh ya?"

"Iya, bahkan jika aku mendapatkan gelar tertinggi pun, aku tetaplah Meng Yao. Seorang Omega biasa yang hanya menginginkan kehidupan biasa."

A-Cheng tersenyum.

"Tak heran mengapa ChiFeng-Zun dan ZeWu-Zun sangat menyukaimu."

"ZeWu-Zun juga sangat menyukaimu."

"LianFang-Zun, kau bergurau."

"Aku bilang suka ya sudah pasti suka."

Mereka terlalu asik mengobrol sampai-sampai tidak menyadari kehadiran Nie Mingjue.

"Kalian sangat akrab hm? Sampai-sampai kau tidak menyadariku?"

Mereka tersentak. A-Cheng pun segera memberi hormat. A-Yao hanya terkekeh sambil menggaruk pipinya. Mingjue terbatuk-batuk sambil melirik A-Yao. A-Cheng peka, ia pun segera pamit.

A-Jue berbisik.

"Kapan hamil?"

Kening A-Jue segera disentil.

"Aiyoooo kau sangat tidak sabaran hm?"

Mingjue terkekeh pelan.

"Aku ada kabar buruk."

A-Jue berbisik lagi.

"Sha RuYue datang untuk menginap. Namun tindakannya ini sangat mencurigakan."

A-Jue menatap A-Yao serius.

"Berhati-hatilah."

A-Yao mengangguk.

4 hari kemudian.....

"URGH!"

A-Yao belakangan ini selalu muntah-muntah. Ini benar-benar membuat A-Jue panik. Ia pun memanggil tabib untuk memeriksanya di kamarnya.

Ekspresi tabib terlihat sangat gembira.

"ChiFeng-Zun, LianFang-Zun telah mengandung. Dilihat dari denyut nadinya kandungannya baru 4 hari."

A-Jue menampilkan ekspresi senang. Ia pun segera mengusir tabib itu. A-Jue dengan tergesa-gesa duduk di samping A-Yao. Bahkan ia hampir terpeleset.

A-Jue duduk di samping A-Yao. A-Yao pun tertawa kecil. A-Jue mengelus perut A-Yao.

"Ini...... ini....."

A-Yao mengelus pipi A-Jue. A-Jue memeluk A-Yao.

Berita itu tersebar. Sampai ke telinga RuYue. RuYue yang sedang menikmati tehnya pun meletakkan tehnya. Ekspresinya dingin.

"Sepertinya ajakan kerja sama dengan Wen Chao. Memang sangat kubutuhkan."

-to be continue-

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang