Author POV
Di tempat Mingjue, Xichen, dan Jiang Cheng...
Cha!
Cambuk kuda terdengar nyaring di hutan belantara. Mingjue, Xichen, dan Jiang Cheng dengan ekspresi tergesa-gesa semakin mempercepat kuda mereka menuju Perbatasan Gunung Yi. Tempat di mana Negara Sha dan Negara Qin dipisah.
Mereka tidak boleh telat sedikit pun. Itulah pesan Nie Huaisang kepada mereka. Apalagi Gunung Yi sangat jauh dari Kota BaXing. Ini benar-benar bahaya.
Cha!
Mereka melintasi hutan belantara. Tanda bahwa mereka sudah berada di perbatasan antara Kota Baxing dengan Gunung Yi.
A-Yao....
Mingjue semakin mempercepat kudanya. Sehingga Lan Xichen dan Jiang Cheng juga semakin mempercepat kuda mereka. Ia merasakan kondisi A-Yao yang semakin lama semakin dalam bahaya.
Tunggu aku....
Di tempat A-Yao....
A-Yao tak kalah tegang situasinya. Mereka terus mempercepat kuda mereka. Sesekali mereka melihat ke belakang untuk memeriksa musuh. Ini adalah hutan belantara. Tempat dimana semua hal berbahaya bisa terjadi. Dan tempat dimana memiliki banyak tempat persembunyian untuk musuh.
Suara melolong serigala terdengar. Desisan ular terdengar. Terdengar seperti mereka telah lapar dan mencium bau darah segar.
"Cepat! Lajukan kuda kalian! Hewan-hewan itu akan mengejar kita dan menyantap kita!"
A-Yao mempercepat kudanya. Qi-er yang berada di kuda bagian depan A-Yao ketakutan. Tubuhnya bergetar. Tapi, ia berusaha keras untuk tidak menangis dan berteriak. A-Yao menyadari itu.
"Dalam keadaan seperti ini kau tidak boleh takut, Qi-er."
Qi-er menatap belakangnya. Ibunya sedang berbicara padanya. Namun tatapan mata ibunya tidak melihat dirinya. Ibunya menatap ke jalan, dengan lincah mengatur kudanya untuk bergerak cepat. Ibunya bahkan masih bisa fokus dengan dirinya meskipun sedang mengurusi hal lain. Sungguh luar biasa.
"Dalam keadaan ini, kau tidak boleh membiarkan ketakutan itu menguasai dirimu... kau harus melawannya... kau harus kuat."
Qi-er tertegun. Ibunya benar. Dalam keadaan sulit apa yang harus dipakai adalah otak. Dengan keberanian otak akan berjalan dengan cepat. Bukan ketakutan yang membuat otak berjalan lambat.
Qi-er mengangguk. Ibunya tidak menjawab. Namun seulas senyum tipis terlihat di wajahnya.
Cha!
Di tempat RuYue...
RuYue mendapatkan surat dari pelayannya. Ia berada di kamar pribadinya. Setelah ia kembali ke Kerajaan Sha. Ia dijodohkan dengan seorang mentri di Kerajaan Qin. Sebagai seorang putri ia tidak dapat menolaknya. Dan disinilah ia berada. Di dekat perbatasan Qin dan Sha. Menikah dengan mentri rendah di Negara Qin yang hanya bertugas mengawasi perbatasan.
"Pelayan!"
"Ya, Yang Mulia?"
"Perintahkan Jendral Meng untuk menangkap Jin Guangyao yang sedang dalam perjalanan ke Gunung Yi dan berikan uang ini."
RuYue memberikan sekantong uang kepada pelayan itu.
"Dan pastikan ia tertangkap."
"Baik Yang Mulia."
Pelayan itu undur diri. RuYue memikirkan sebuah cara.
"Kakak... bahkan di saat kau ingin kekuasaan raja tetap terjaga, kau tidak bisa berjuang sendiri dan melibatkanku ah...."
KAMU SEDANG MEMBACA
You [mdzs fanfic bl]✅
FanfictionSeries 1 of Subject Series [COMPLETED] Mo Dao Zu Shi Fanfic Pair: Nie Ming Jue×Jin Guang Yao Rate: T A/N: mungkin akan sedikit ooc karena author baru saja masuk ke mdzs makanya kurang tau soal mdzs. Tapi, malah nekad bikin fanfic HAHA. Bagi yang gk...