Chapter 21- Serangan Sekte Wen

1K 152 16
                                    

Selamat datang kembali pada masa depan! Kini cerita MingYao! Bukan masa lalu A-Yao! Selamat menikmati☺☺☺☺

Author POV

"ANAK DURHAKA!" bentak Wen Ruohan yang memuntahkan darahnya.

"Ayah... aku hanya menginginkan kekuasaan. Aku berjanji akan menyatukan dunia ini." Wen Chao menyeringai.

Wen Ruohan menunjuk Wen Chao dengan tangannya yang bergetar.

"Suatu hari... akan ada balasan di balik kejahatanmu ini!"

Wen Ruohan terjatuh. Dengan darah yang mengalir dengan deras dari mulutnya. Wen Chao sudah membunuh kakak pertamanya, sekarang ia telah membunuh ayahnya.

"Sudah waktunya untuk menjalankan rencana," gumam Wen Chao.

Di Unclean Realm....

Mingjue dan A-Yao berjalan mencari angin bersama. Mereka terlalu lelah dan ingin mendapatkan hiburan. Mingjue melihat A-Yao. A-Yao terlihat lebih dewasa sekarang, ia tak liar lagi. Senyumannya, bukanlah senyuman nakal, melainkan senyuman hangat seorang dewasa. Ia tidak percaya bahwa Omeganya akan berubah drastis seperti ini.

"Anak liar," panggil Mingjue.

"Hm?"

"Kau terlihat lebih dewasa sekarang," ujar Mingjue.

"Tentu saja. A-Yao sudah berumur 19 tahun. Satu tahun lagi, A-Yao akan berumur 20 tahun. Dengan umur sebesar ini, bukankah akan sangat memalukan jika aku masih bertindak seperti dulu?" jawab A-Yao.

Mingjue tersenyum sambil mendengus geli.

"Sejak dulu, aku hanya mengira kau adalah anak liar yang bertindak gila. Siapa sangka kau akan berubah seperti ini? Anak liar, dengan sifatmu yang santai seperti ini. Aku merasa kau harus mempertahankan sifat ini," ujar Mingjue.

Mereka terdiam. Lalu, Mingjue memikirkan sebuah rencana.

"Anak liar, mau keluar dari QingHe?" tawar Mingjue.

"Ah ya.. sudah lama sekali tidak keluar dari QingHe. Aku merindukan Lanling. Juga... DaGe dan Mo Xuanyu," jawab A-Yao.

"Mo Xuanyu bukankah sudah menjadi istrinya Wen Ning? Ia seharusnya berada di Sekte Wen."

"Ia bilang padaku, sekarang ia masih di LanlingJin bersama Wen Ning," jawab A-Yao.

A-Yao mendekati telinga Mingjue.

"Kudengar dia hamil," ujarnya.

"Ya sudah, aku paham. Ayo ke LanlingJin," ujar Mingjue.

Mereka pergi ke tempat pelabuhan. Mereka sedang dalam perjalanan ke LanlingJin. Tapi, di tengah perjalanan. Seseorang mengikuti mereka secara diam-diam. Memastikan tidak ada siapa pun, dan pengendara kapal telah disogoknya. Ia melemparkan jarum suntik bius ke mereka. Mereka pingsan. Orang itu keluar dari tempat persembunyian.

"Bagaimana?" tanya orang itu.

"Mereka sudah dibiuskan," jawab pengendara kapal.

"Bagus," respon orang itu.

Dan mereka membawa Mingjue dan A-Yao ke penjara Sekte Wen.

Sudah lama waktu berlalu, Mingjue dan A-Yao pun siuman. Mereka melihat sekitarnya yang terlihat cukup asing. Apalagi, di sana ada Wei WuXian, Lan Xichen, Jiang Cheng, Jin ZiXuan, Jiang Yanli, Lan WangJi yang dipenuhi oleh luka dan darah.

"Kalian sudah siuman?" tanya WuXian.

"Apa yang terjadi? Dimana ini?" tanya A-Yao.

"Ini Penjara Sekte Wen. Wen Chao sedang berkhianat," jawab Jiang Cheng.

"Kecilkan suaramu," ujar Zixuan.

Lalu beberapa penjaga pun lewat. Mereka menatap tajam pada A-Yao dan yang lainnya. Setelah sekian lama berlalu-lalang, penjara itu sepi.

"Bagaimana kalian bisa ada di sini?" tanya A-Yao.

"Wen Chao meletakkan jebakan-jebakan pada kami. Itu pun saat kami memang sedang ada urusan ke suatu tempat. Jadi, belum ada satu pun yang tahu kami berada di sini. Semua orang berpikir kami berada di tempat urusan kami," jawab Wei Wuxian.

"Wen Chao pengkhianat! Aku mencuri dengar perkataan para penjaga, jika Wen Chao ingin menguasai seluruh sekte! Dan ingin membunuh kami semua!" ujar Jiang Cheng.

"Shuuuuush."

A-Yao mencari ide. Matanya melirik ke kanan dan ke kiri. Sampai ia menemukan ide.

"Aku ada ide. Berapa kali penjagaan dilakukan? Kapan saja? Dan berapa banyak orang yang memeriksa?" tanya A-Yao.

"Sebanyak satu kali, setiap malam dan hanya satu orang," jawab Wuxian.

"Bagus! Penjaga ukuran badannya besar atau kecil? Seukuranku atau yang lebih besar?" tanya A-Yao.

"Seukuranmu biasanya. Itu hanya penjaga pemeriksaan," jawab Wuxian.

"Aku ada rencana."

-to be continue-

You [mdzs fanfic bl]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang