Kejar-kejaran

75 9 0
                                    

"Maaf..."

11

Melihat itu Regina bergegas lari ke arah kampus Fakultas Teknik, padahal ia belum mengenal lingkungan kampus itu.

Jonathan mengejar Regina.

Regina terus saja berlari sampai akhirnya ia bingung harus kemana. Jonathan dibelakangnya dan terus mengejar.

Regina bingung harus lari kemana lagi, akhirnya ia tidak bisa berlari lagi tapi berjalan cepat sambil mencari lorong atau jalan untuk pergi jauh dari cowok itu

Jonathan yang mengejarnya berhenti.

"Hei..Kamu mau kemana, disitu jalan buntu" Jonathan berteriak. Regina gugup, ia takut Jonathan akan melakukan sesuatu padanya. Regina berbalik dan menuju arah yang lain.

"Disitu juga jalan buntu" Jonathan kembali berteriak sambil membungkukkan badannya dengan napas yang tak beraturan karena lelah berlarian mengejar Regina.

Regina terdiam, ia memeluk makalahnya kuat-kuat sambil menunduk, ia merasakan Jonathan semakin mendekat ke arahnya.

Sebenarnya Jonathan juga tidak sadar mengapa ia mengejar Regina, ia juga tidak bermaksud menghakimi Regina, hanya karena Regina berlari, Jonathan spontan mengejarnya.

Sekarang gadis yang menggores mobilnya ada di depannya, apa yang harus ia lakukan? Jonathan melihat Regina seperti maling tertangkap basah. Ia terus berjalan ke arah Regina sampai jaraknya sangat dekat dengan cewek itu.

"Aku akan ganti rugi" Regina bicara dengan takut sehingga terbata-bata. Ia terus menunduk di depan Jonathan.

Jantung Jonathan berdetak cepat, yang awalnya kesal berubah menjadi rasa kasihan terhadap Regina. Di depannya ada seorang gadis cantik dengan begitu banyak kelebihannya. Ia bukan hanya pintar dan berani, ia juga baik. Gadis ini telah menyita perhatian dan perasaannya selama beberapa hari terakhir ini.

Perasaan yang tadinya marah berubah menjadi rasa kasihan atau rasa suka?. Tanpa sadar tangan Jonathan berada di atas kepala Regina, ingin rasanya menyandarkan kepala cewek itu ke dadanya setelah melihat Regina ketakutan dan tidak berkutik lagi, namun ia urungkan niat itu. Jari-jarinya hanya menepuk perlahan kepala Regina.

"Aku tunggu ganti ruginya, sudah dua kan? Jepitan rambut sama goresan di mobil" Kata Jonathan sedikit bercanda untuk membuat Regina rileks.

Regina tidak mampu menatap Jonathan, sepertinya ketakutannya belum hilang, walau yang terjadi tidak seperti bayangannya. Regina hanya tunduk dan mengangguk. Ia masih terus menunduk sampai akhirnya ia pergi perlahan dan akhirnya berjalan agak cepat meninggalkan Jonathan.

Jonathan menatap kepergian Regina, ia tidak lagi merasa rugi soal mobilnya, ia sedang berusaha memahami keadaan cewek itu sekaligus merasa bersalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jonathan menatap kepergian Regina, ia tidak lagi merasa rugi soal mobilnya, ia sedang berusaha memahami keadaan cewek itu sekaligus merasa bersalah. Saat Regina melangkah pergi Jonathan bicara dalam hatinya,"Maafkan aku.."

Jangan lupa klik bintangnya n ditunggu komennya, .....

LANJUT?

Gitarku dan CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang