Beberapa orang terpanah melihat penampilan ketiga gadis yang baru masuk, biasanya mereka bertemu di kampus dengan penampilan mahasiswa. Mereka lebih terkesima dengan penampilan Regina. Ia seorang gadis pendiam, pintar dan biasa berdandan sederhana, tapi hari ini ia berani tampil beda.Hari sebelumnya ia, Heny dan Tere sempat hunting beberapa pakaian dan aksesoris untuk dikenakan, mereka juga ingin tampil layaknya anak band seperti dress code yang tertulis di sudut kanan atas undangan.
Regina sempat curhat ke mamanya karena bingung dengan penampilannya nanti. Jane yang tidak sengaja mendengar hal itu bersedia menyulap Regina..
Era tahun 90-an saat masih muda, Jane juga termasuk orang yang fashionable karena di tunjang keuangan orang tuanya yang menjadi pejabat penting di Ibukota. Karena kebiasaan itu wanita yang berumur hampir 50 tahun masih terlihat cantik dan modis sekarang ini.
Regina pun akhirnya mau di make over oleh Jane, mulai dari pakaian sampai dandanannya. Awalnya Regina risih dengan pakaian yang dipilih Jane, tapi mengerti perasaan Regina, teman mamanya itu menambahkan blazer untuk menutupi bagian atas tubuhnya.
"Hai, kesini" Maikel melambaikan tangannya ke arah Regina dan teman-temannya.
Maikel sengaja tiba lebih dulu dari teman-temannya, karena ia memiliki beberapa rencana dengan Jonathan.
Maikel akan membantu Jonathan untuk lebih dekat lagi dengan Regina, itu adalah syarat kekanak-kanakan dari Jonathan kalau Maikel ingin akrab dengan A Bout Band.Maikel memilih meja untuk teman-temannya yang letaknya berdekatan meja A Bout Band
Mata Jonathan tak lepas dari Regina, hatinya berdecak kagum dan terpesona dengan gadis yang sudah mengisi hatinya beberapa minggu ini.
"Harusnya kamu menyapanya, bukan hanya menatapnya, Tan" Steve mendekat dan tersenyum berbisik. Ia tahu temannya lagi kasmaran karena akhir-akhir ini ia banyak kali mendengar soal Regina dari curhatan Jonathan.
Seperti kata perintah yang tidak bisa dibantah, Jonathan langsung berpindah ke meja Regina. Maikel yang melihat itu segera menarik satu kursi untuk Jonathan dan meletakkannya persis di samping Regina.
"Aku boleh bergabung dengan kalian kan". Jonathan bertanya, padahal jika tidak diijinkan pun dia akan memaksa duduk bersama mereka.
"Silahkan". Jawab Heny dan Tere yang sangat mengagumi Jonathan dengan mengangguk senang.
Regina yang melihat kedua temannya hanya geleng-geleng kepala. Bukannya ia tidak terpesona dengan ketampanan Jonathan tapi ia harus realistis untuk tidak berkhayal seperti kedua temannya.
"Kamu biasa minum apa?" Jonathan bertanya dengan pelan. Wajahnya dan wajah Regina sangat berdekatan. Ia bisa dengan puas memandang gadis cantik itu.
Regina pun salah tingkah, ia sedikit menarik gaunnya, ia tidak menyangka kalau akan duduk berdekatan dengan orang lain selain teman bandnya.
"Jus apel atau jus buah lainnya ada?" Regina bertanya karena ia bingung minuman seperti apa yang dihidangkan di tempat seperti itu. Ia belum pernah diajak sebelumnya ke Pub dan semacamnya.
Jonathan tersenyum dalam hati, ternyata gadis disampingnya bukanlah wanita yang bergaul sembarangan, bahkan minuman yang dimintanya pun hanya jus buah.
"Kalau tidak ada, apa kau mau mencicipi minuman jenis lain yang ada rasa buah?" Jonathan menawarkan dengan hati-hati setelah melihat Regina belum terbiasa.
"Ok boleh, tapi non alkohol kan?" Regina bertanya memastikan. Ia tidak bisa memaksa sesuai seleranya. Ia juga harus bisa menyesuaikan dengan keadaan selama itu tidak merugikannya.
Jonathan memanggil pelayan dan menyebutkan minuman yang akan dipesannya. Jonathan pun meminta teman-teman Regina untuk memesan minuman kesukaan mereka.
Acara malam itu di buka oleh Steve dengan ucapan selamat datang dan di sambut dengan dentingan gelas masing-masing meja. Rio yang mengusulkan adanya acara itu menjadi pembicara selanjutnya.
Setelah tampil, Prince Band pun mau membagi ilmu mereka ketika diberi kesempatan oleh Steve. Makan malam dengan menu yang mewah tak ketinggalan. Semua menikmati acara tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gitarku dan Cintaku
Teen FictionIni karya kedua saya di wattpad, semoga menikmati ceritanya ya.. Jonathan Leonardo Sondakh adalah mahluk sempurna, sosok tampan dengan limpahan kasih sayang dari keluarga utuh nan bahagia, sahabat-sahabat yang selalu ada, harta yang tidak perlu dita...