Ini karya kedua saya di wattpad, semoga menikmati ceritanya ya..
Jonathan Leonardo Sondakh adalah mahluk sempurna, sosok tampan dengan limpahan kasih sayang dari keluarga utuh nan bahagia, sahabat-sahabat yang selalu ada, harta yang tidak perlu dita...
Regina sangat malu dan menunduk, terus bertanya dihatinya apakah ia melakukannya? Memang ia tidak menyangkal ketika memperhatikan ketampanan Jonathan yang diatas rata-rata membuat jantungnya berdegup kencang apalagi berada dalam jarak sangat dekat, ia sering berusaha menepis perasaan itu, tapi merangkul, berciuman... berbuat sejauh itu apakah mungkin baginya?
"Jadi sore ini aku akan memberikan ciuman balasannya, kamu sudah siap?" Jonathan berjalan mendekati Regina yang terus mundur tapi tubuhya tertahan dinding.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Regina menggigit bibirnya, menutup matanya dan setelah merasa wajah Jonathan menunduk dan sudah sangat berdekatan dengannya, ia memalingkan wajah ke samping kanan sehingga bibir Jonathan mendarat pas di kening kirinya. Regina terkejut, Jonathan juga lebih terkejut lagi karena awalnya Jonathan hanya ingin menakuti Regina tapi gerakan refleks Regina membuat momen yang mendebarkan keduanya itu terjadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jantung Regina berdegup kencang entah karena kesal dan bingung, ia langsung mendorong tubuh cowok itu dan ingin segera pergi tapi Jonathan dengan cepat meraih pergelangan tangan Regina.
"Kita belum selesai" Jantung Jonathan rasanya juga mau copot, tapi ia tidak bisa melepaskan Regina
Regina menghentakkan lengannya sampai terlepas dari gengggaman Jonathan. Ia masih tidak mengerti apa sebenarnya yang diinginkan dan Jonathan.
"aku yang akan dirugikan dengan foto itu, jadi aku minta kamu hapus" Regina melirik dengan sorot mata yang tajam dan penuh amarah menatap Jonathan.
"Kamu tidak akan dirugikan, aku tidak akan akan menyebarkan foto ini atau mengancammu dengan ini, ini hanya koleksiku saja". Jonathan mengeluarkan handphone dari saku celananya, ia mencoba menjelaskan dan jawaban itu jujur.
"Foto itu juga akan menyusahkan kamu nanti, playboy" Regina mengancam dengan suara nada yang tinggi.
Dia merasa muak dengan sikap Jonathan, walaupun dia cowok yang banyak dikerubuti cewek tapi ia tidak bisa seenaknya mencium seseorang yang bukan kekasihnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maksudmu?" Jonathan bingung
"Bagaimana kalau kekasihmu melihat foto itu? Dia pasti marah besar padamu, dan mungkin datang menjambakku,"
Jonathan masih tidak mengerti tapi penasaran dengan pernyataan Regina.
"Kamu mengenal kekasihku? Pernah bertemu dengannya?"
"Aku dan Heny melihat kalian di Mc D malam minggu kemarin, jadi kamu tidak bisa berkelit sekarang" Regina menjawab dengan berani.
"Itu Megan"
"Ya aku tahu. Jepitan rambut di mobilmu itu punya dia kan?" Regina bicara sok tahu.
Senyuman tertahan menyungging dibibir Jonathan karena pernyataan Regina meggelitik hatinya.
"Kami mungkin bertengkar tapi aku pastikan ia tidak akan menjambakmu"
Karena melihat Jonathan yang tidak peduli dengannya. Segera Regina meraih tangan Jonathan yang memegang handphone, tapi secepat itu juga Jonathan mengangkat tangannya sehingga Regina tidak sempat mengambilnya.
Bagaimana mungkin Regina dengan tinggi 158 cm dapat meraih telapak tangan cowok jangkung dengan tinggi 178 cm didepannya. Regina terus meraih handphone itu dan Jonathan pun sepertinya suka bermain-main dengannya.
"Aku datang karena foto itu" kata Regina memelas
"Jo... Please...,Jo.. please hapus foto itu" Regina berhenti menarik lengan Jonathan, ia berusaha berbicara dengan memohon dan hampir menangis. Banyak hal yang dibenaknya, selain takut fotonya bisa tersebar, ia juga takut kalau sampai ibunya mengetahui hal itu. Mereka belum lama di kota ini, setelah mengalami masalah yang cukup besar di Jakarta dengan tuduhan palsu. Ia tidak mau pengalaman yang sama terulang kembali.
Jonathan terkejut, ia berhenti menghindari Regina yang sedari tadi ingin mengambil handphonenya bukan karena suara Regina yang memohon tapi karena ia mendengar Regina memanggilnya dengan "Jo...".
Selama ini hampir semua orang terdekatnya memanggilnya dengan Yonathan, Yo, atau Nathan.
"Jo? Kamu memanggilku dengan Jo?..." Jonathan mengangkat alisnya dan bertanya. Hatinya berdebar, ia pernah mendengar orang lain memanggilnya dengan "Jo" selain Regina , tapi cara cewek itumemanggilnya mengingatkannya kepada seseorang.
"Kenapa namamu Jonathan kan?" Regina melihat aneh ke arah Jonathan karena cowok itu menanyakan kenapa ia memanggilnya dengan Jo
Namamu Jonathan kan? Kata-kata itu lagi.. sebenarnya siapa yang aku ingat?
"Baiklah, aku janji aku akan menghapus foto-foto ini setelah aku memastikan sesuatu." Jonathan akhirnya bicara serius,. Ia terus berpikir, ia berusaha mengingat seseorang dan tidak terlalu mempedulikan Regina yang masih tertunduk kalut dengan pikirannya.