18
Regina kaget melihat Jonathan muncul di depannya dan Andre
"Aku akan mengantar Gina pulang" Andre memegang tangan kanan Regina dan kembali memberikan helm
"Dia ada urusan sama aku, iya kan?" tatapan Jonathan seolah mengancam Regina
"Aduh kenapa nih anak muncul lagi sich.. bikin kesal iya, tapi akhir-akhir ini kenapa dia suka kasih perhatian.... trus sekarang apalagi... masa mau bikin masalah sama Andre... ow.. no... Andre sudah baik banget sama aku, so... turutin aja maunya nich anak dari pada masalah jadi panjang.. Andre pasti ngerti.. "batin Gina
"Ehmm, iya..." jawab Regina
"Kamu tadi ngak bilang" kata Andre kesal, hampir satu jam ia menunggu Regina untuk dapat mengantarnya pulang.
"Maaf, lain kali saja ya Ndre.. kata Regina "sorry friend" batinnya
Jonathan meraih pergelangan tangan Regina dan membawanya ke mobil sedangkan Andre hanya menatap kesal dari jauh.
***
"Yey.... Berhasil! Syukurlah Andre ngak ngotot pulang bareng sama nih cewek... Rencana dinner sama gebetan BERHASIL" sorak Jonathan dalam hatinya. Selama di bengkel Jonathan berusaha mencari beberapa referensi tempat dinner, pilihan A restoran mewah, tapi kalau tempatnya terlalu mahal pasti Regina tidak suka, kalau B restoran ala romantis, tapi jelas sekali tujuannya..., pilihan C restoran biasa aja yang penting bukan warteg atau fast food... yap.. ZO Restoran.
"Kita makan dulu baru pulang ya?" ajak Jonathan
"Deg! Kenapa juga nih jantung.. masa dikasih perhatian langsung melompat-lompat kayak gini sih apalagi dia bilang ngajak makan, pas lapar lagi.. , sadar Gina, sadar... kamu harus kembali ke jalan yang benar, e... ke pikiran paling realistis.. jangan kebawa perasaan" Regina mengusap wajahnya
"Ngak usah, aku makan di rumah aja, by the way kenapa kamu ke harmonic school" tanya Gina
"Aduh Gina kenapa tanya itu juga, kamu mau memastikan sesuatu" batin Gina
"Memangnya ngak boleh?" jawab Jonathan pura-pura heran.
"Fix... e Cinderela dia cuma mau jadi mainan kamu.. udah sadar kan!" batin Gina
"Tadi kamu bilang kita punya urusan, maksudnya?" lanjut Regina..."masih cari penjelasan Neng?"
"Ehmm.. urusan makan sama antar kamu pulang"
"Sorry tapi aku ngak ngerti, kita ngak janjian dan tiba-tiba kamu ke tempat kerjaku dan.."
"Udah ngak usah banyak tanya, kamu mau makan apa?"
"Jawab dulu, aku bingung soalnya.."
Jonathan menepihkan mobilnya
"Kemarin kamu bilang jarang pulang malam, ini buktinya udah malam kamu baru pulang. Tadi aku pas lewat dan aku liat kamu kayaknya mau pulang ke rumah"
"Jawaban apalagi yang kamu butuh Gina... dia cuma lewat dan mungkin KASIHAN... tidak lebih"
"Tadi kan Andre mau ajak aku pulang, jadi kamu ngak usah kuatir" kata Regina
Jonathan bingung harus menjawab apalagi beradu argumen dengan gadis pintar seperti Regina
"Hmm, kayaknya ini malam mau hujan, kalau naik sepeda motor kamu bisa kehujanan di jalan"
"Masa?..., itu bintangnya banyak..."
"Tuh ada cahaya petirnya..."
"Mana?" Regina mencoba mencari sambil menatap langit malam
"Tuh sebelah sana, ya... kamu kelamaan nengok sih... udah, kamu ngak usah nanya macem-macem lagi"
Jonathan menunjuk sembarang ke atas sebelah kiri berusaha mengalihkan pembicaraan
***
"bluk blek bluk"
"Laper ya?" tanya Jonathan setelah mendengar bunyi perut Regina
"Kayaknya aku ngak bisa bohong lagi.." jawab Regina menunduk.
"Duh.. ini perut ngak bisa kompromi lagi, malu-maluin aja" guman Regina
"Baru kali ini rasanya aku harus berterima kasih sama bunyi perut seseorang" Jonathan senyum-senyum sendiri karena dia tidak perlu repot-repot berdebat lagi dengan Regina
Regina segera menurunkan rambut sebelah kanan menutupi wajahnya, ia merasa sangat malu apalagi melirik Jonathan senyum-senyum sendiri. "What... dia menertawakanku?"
"Wajahmu jangan ditutup pake rambut.. iiihh serem, kayak duduk samping Rihana saja" kata Jonathan
"Rambut Rihana bukannya lebih panjang dari rambutku.., tapi sudahlah as you wish aja Tuan Besar... " kata Regina dalam hatinya sambil menarik lagi helaian rambut yang sudah diturunkan menutupi wajahya, dijepit di daun telinga kanannya
"Aku kenapa makin terpesona ya... apa karena aura pekerja keras, aura pejuang hidup yang nampak di wajah lelahnya?.. itukah daya tariknya? di saat cowok kebanyakan terbuai dengan body aduhai dan penampilan sexy, kenapa aku... ah biarin.. aku tidak peduli.. aku suka dia.. cantik versiku.." batin Jonathan
Untuk memecah keheningan diantara keduanya Jonathan memutar lagu yang sering didengarnya akhir-akhir ini yaitu lagu flashlight yang pernah dinyanyikan Tere dan Regina

KAMU SEDANG MEMBACA
Gitarku dan Cintaku
Fiksyen RemajaIni karya kedua saya di wattpad, semoga menikmati ceritanya ya.. Jonathan Leonardo Sondakh adalah mahluk sempurna, sosok tampan dengan limpahan kasih sayang dari keluarga utuh nan bahagia, sahabat-sahabat yang selalu ada, harta yang tidak perlu dita...