Mabuk

43 8 0
                                        


Beberapa band baru yang sebelumnya tidak dekat karena segan dengan A Bout band, tampak akrab berbincang dengan Iqbal, Rio, Steve dan Jonathan malam itu.

Keempat personel band itu bahkan berbaur dan mengakomodir keluhan band binaan mereka. Beberapa band mengeluhkan soal peralatan musik untuk latihan yang sudah rusak dan harus diperbaiki, ada juga ruangan musiknya sudah banyak yang bocor jadi pas hujan mereka harus pindah tapi pihak kampus tidak banyak memberi perhatian.

Jam menunjukkan angka 10.30, ada yang berdansa, ada yang berbincang-bincang, ada yang asyik minum bahkan yang lain sudah agak teler walaupun minuman yang di sajikan rendah alkohol.

Regina asyik dengan handphone, ada seseorang yang sedang melakukan chating dengannya.

Maikel menawarkan minuman rendah alkohol kepada teman-teman band nya. Tere segera meraih minuman itu dan memberikannya kepada Heny dan juga Regina. Awalnya Regina enggan mencoba tapi karena Tere memaksanya untuk mencoba akhirnya ia mencoba minum.

Karena tidak terbiasa, Regina merasa agak pusing dan mau muntah. Heny yang melihatnya segera membawa Regina ke kamar mandi.

Handphone Regina ditinggalkan di atas meja segera diraih Maikel dan diserahkannya pada Jonathan.

Jonathan menyimpan nomor handphone Regina, nomor whats app nya dan melihat beberapa foto di galeri handphone Regina yang tidak di lock.

Sepintas Jonathan membaca pesan di WA Regina dan sepertinya itu dari seorang cowok

"Ok neng, bersenang-senanglah. Take care ya.." dengan emoticon kiss. Jonathan sangat penasaran tapi harus segera mengembalikan handphone Regina sesaat setelah melihat Regina kembali.

"Tere ayo kita pulang, Regina agak mabuk, ia belum terbiasa dengan minuman yang kamu kasih tadi" Heny mengajak Tere karena mereka menumpang di mobil Tere saat datang ke Mokqu.

"Aku masih ingin disini, besok juga libur kenapa buru-buru pulang. Sedikit lagi juga dia udah baikan, minuman itu kadar alkoholnya rendah, buktinya kamu ngak apa-apa kan Hen.." Tere bukannya tidak peduli tapi ia suka party seperti ini.

Heny kebingungan ia takut Regina mual lagi.

"Gimana kondisinya" Maikel bertanya sedikit takut dan merasa bersalah.

"Aku ingin antar dia pulang, tapi apa bisa pake sepeda motor?" Andre segera kembali ke meja teman-temannya setelah melihat Regina bersandar di bahu Heny. Sebelumya Andre ikut bergabung dengan personel A Bout Band untuk membahas masalah ruangan musik di Fakultas Ekonomi yang tidak memungkinkan lagi digunakan

"Ngak bisa pake sepeda motor Ndre.. Gina lemes begini..." jawab Heny

Maikel segera mendekati Jonathan, mengabarkan soal Regina dan meminta Jonathan untuk mengantarnya pulang.

"Naik mobilku saja... aku antar kalian pulang.." kata Jonathan kepada Heny

Tanpa disuruh Jonathan mendekat merangkul pinggang Regina dan membantunya berdiri, sehingga Regina bersandar di bahu Jonathan saat berjalan. Heny bingung dan sedikit cemburu.

Jonathan tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang melihatnya, perhatiannya hanya pada Regina. Dari jauh Jonathan sudah membuka kunci mobil Sport Honda miliknya.

Ia meminta Heny segera membuka pintu untuk Regina masuk. Heny membuka pintu belakang dan duduk bersama Regina yang masih mual dan pusing.

Jonathan membuka jasnya dan menutupi pakaian minim Regina.

Heny senang diajak Jonathan naik mobilnya, ia terus memperhatikan keadaan di dalam mobil dan itu adalah mobil termahal yang pernah ia tumpangi.

Ia terkesan dengan perhatian Jonathan kepada mereka, tapi ada pertanyaan kecil dihatinya karena perhatian Jonathan sepertinya agak berlebihan, tapi apakah perhatian itu untuknya atau untuk Regina?

***

Tidak lama mobil Jonathan berhenti di depan rumah Heny

"Terima kasih atas tumpangannya ya? Tolong jaga teman baikku" Heny minta diantar lebih dulu, ia akhirnya sadar kalau perhatian Jonathan bukan untuknya tapi untuk Regina.

Sepanjang perjalanan pulang Jonathan terus bertanya padanya tentang Regina, Heny pun sadar ternyata selama ini ia telah salah mengira.

***

Sudah beberapa menit keduanya tiba di depan rumah Regina tapi cewek itu belum bangun juga. Jonathan pindah ke belakang bersama Regina untuk membangunkan tapi ia hanya terus menatap Regina, ia sangat menyukai gadis itu.

Ia ingin mencium Regina atau sekedar mengecup dahinya, tapi hal itu urung di lakukannya karena ia menghormati Regina. Jonathan tidak akan melakukan hal lebih tanpa se ijin gadis yang di sukainya.

Akhirnya timbul keisengan Jonathan.

Please bintang n komen ya reader..

Gitarku dan CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang