CURIGA

85 6 2
                                        

CURIGA

"Hen, aku mau tanya, customer yang nanya mau service tadi berapa banyak?"

"Tunggu, ada sih aku catat tadi, sekitar enam belas"

"Yang masuk lewat kasir cuma sembilan transaksi"

"Itu yang aku mau kasih tau Gina, beberapa kali kalo ada yang mau service langsung ketemu sama Danny jadi ngak lewat kasir lagi, ada juga customer yang datang minta langsung ketemu Nova.."

"Hen, aku curiga deh ada apa-apa semua dihandle Nova"

***

Regina mengirimkan pesan dan Jonathan meminta Regina untuk masuk ke ruangannya.

"Jo, bisa aku liat cctv nya?"

Regina meneliti beberapa bagian di CS dan ruangan service, ia kemudian mencocokkan nomor plat kendaraan yang masuk dengan pembayaran di kasir dan dalam dua hari terakhir sudah empat kendaraan yang masuk tanpa transaksi di kasir.

"Jo, bisa pasang ngak cctv di samping kantor, tapi jangan sampai ada yang tahu.."

"Apa an sih.. selama ini ngak ada masalah G"

"Kamu pernah audit ngak, stok barang sama audit laporan keuangan"

"Nova selalu buat laporan keuangannya dan aku bisa liat kalo ada profitnya. Aku juga jarang terima komplain dari customer, semua di handle Dany"

Regina hanya menarik napas mengetahui Jonathan yang sangat percaya pada kedua orang yang sangat berpengaruh di Diamond. Ia bertekad akan mulai mengumpulkan beberapa bukti agar Jonathan percaya

"Nova jarang di kasih cuti ya? Kasihan dia juga perlu waktu libur"

"Kan setiap tahun ada dua minggu jatah cutinya, dia nya aja yang ngak mo ngambil"

"Coba deh kamu tawarkan kasih tiket gratis, dia cuti ke mana gitu, hitung-hitung reward lah buat dia.."

"Ide kamu boleh juga.."

Regina tersenyum idenya diterima.

***

Tidak lama Jonathan memanggil Nova masuk ke ruangannya

"Nov, aku liat kamu jarang ambil cuti, gimana kalo aku kasih tiket gratis ke Bali, itung-itung reward lah buat kamu"

"Aku ngak apa-apa Bos selama ini ngak ngambil cuti, tapi kalo cuti sama Bos mau deh.." kata Nova dengan suara menggoda Jonathan

"Aku ngak bercanda Nova, kamu juga pasti punya kehidupan pribadi di luar sana. Aku ngak mau kamu jadi ngak bersosialisi apalagi jadi perawan tua Cuma karena kerja disini"

"Aku belum tua bos, bos aja belum jalan sama siapa-siapa, aku tunggu bos deh.."

"Jadi ambil ngak cutinya dua minggu plus tiket ke Bali empat hari tiga malam, aku kasih penawarannya Cuma sekali lho.." kata Jonathan tanpa menggubris candaan atau terdengar malah godaan dari Nova

"Kalo ngak sama bos, enggak deh.." jawab Nova

"Aku ngak becanda ya.., jadi tiketnya batal nih.."

"Aku ngak perlu cuti deh bos, ngak mau jauh-jauh dari bos.." jawab Nova tersenyum menggoda Jonathan sambil berjalan keluar

"Nov.."

Nova membalikkan badannya berharap Jonathan akan mengatakan sesuatu seperti harapannya

"Aku risih kamu becanda kayak tadi, asal tahu saja aku sudah punya pacar"

Kata-kata Jonathan seperti pisau merobek hati Nova yang terlanjur berharap Jonathan yang lebih muda beberapa tahun darinya akan menyukainya suatu saat nanti. Wajah Nova memerah karena malu atau marah, ia sudah cukup lama berharap, bahkan ia sangat menyukai ketika karyawan di Diamond menganggap ia teman dekatnya Jonathan.

Nova masih di depan pintu, sampai seorang karyawan cantik masuk.

"Maaf Bu, Pak handphone saya ketinggalan di meja Bapak tadi" kata Regina mengambil handphonenya di atas meja Jonathan.

***

"Hen, coba kamu dengar deh Nova bilang apa tadi" kata Regina sambil memutar rekaman pembicaraan Jonathan dan Nova, Regina sengaja membiarkan handphonenya di meja Jonathan untuk merekam pembicaraan

"Isss, si ular, jadi selama ini dia menaruh hati sama Nathan.."

"Kenapa juga dia ngak mau cuti ya Hen, udah di kasih gratis tiket pun masih nolak"

"Kemungkinan memang ada apa-apa, masa ada beberapa mobil masuk tanpa lewat kasir trus Nova nya ngak tahu, aneh kan?"

"Apa mungkin ia sekongkol sama Dany? Hen aku minta tolong data-data dari CS dan aku akan tarik data transaksi dari kasir, nanti passwordnya aku minta Jonathan, mudah-mudahan dia ngak berpikir lain. Dan cctv di samping akan dipasang malam ini, tadi Jonathan udah setuju"

"Manteeeep"

Keduanya ber high five berharap rencana mereka berjalan dengan baik

***

"Jo, aku sudah liat data cctv, empat hari terakhir ini ada lima mobil yang di service di Diamond tapi pembayarannya tidak lewat kasir. Dan dari cctv di samping kelihatan Danny dan Nova sering melakukan transaksi sama customer"

"G, kamu masih ngak percaya sama mereka?"

"Aku bukan curiga seenaknya aku ngasih bukti Jo.."

"Udahlah aku juga ngak bakal rugi, dari pada kehilangan orang-orang profesional seperti mereka"

"Ya ampun.. kamu kok ngebiarin sih..."

"Jadi percuma aku sama Heny cari bukti-buktinya untuk meyakinkan kamu..."

"Aku ngak mau aja kehilangan mereka G"

Regina menggeleng memperhatikan Jonathan yang duduk di jok belakang kemudi.

"Aku tahu, kamu menutup mata atas kesalahan mereka karena kamu ada apa-apa sama Nova kan?"

"Kok kamu bilangnya begitu.."

"Dia diberi akses banyak di kantor kamu, trus kamu juga ngebiarin dia godain kamu kan" ternyata di rekaman Regina tidak terdengar jelas bagaimana Jonathan mengatakan pada Nova kalau dia sudah punya pacar, karena mereka berbicara di dekat pintu keluar

"Sejak kapan kamu nuduh orang kayak gini, aku ngak suka G"

"Aku dengar sendiri percakapan kalian, nih buktinya..." Regina menyerahkan headset ke telinga Jonathan dan memutar rekamannya

"Tapi kamu tahu ngak setelah itu aku bilang apa sama dia?.. Hmm...? Makanya kalo mo rekam jangan setengah-setengah sayang.." kata Jonathan sambil menarik hidung Regina

"Dia juga bilang sama aku kalo kamu udah taken, takennya sama siapa coba!"

"Sama siapa lagi... sama kamulah honey..., tapi masa sih Nova ngomong kayak gitu?"

"Ya udah kalo ngak percaya.... Jo ngeseliiiiin"

Regina keluar mobil dengan kesal, sia-sia semua usahanya dengan Heny, Jonathan belum percaya dengan bukti-bukti yang diberikannya dan tetap membiarkan pencurian di kantornya, ya.. itu namanya mencuri kan?

Empat langkah Regina sudah menjauh dari mobil Jonathan dan kemudian ia berbalik. "O ya... makasih Pak sudah antar aku pulang"

"Ck ck ck.. Mine" kata Jonathan senyum sendiri melihat tingkah Regina

Gitarku dan CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang