17
Heny sudah turun pertama kali, selanjutnya Iqbal minta diantar lebih dulu ke tempat latihan karena tahu temannya merencanakan sesuatu.
"Gina pindah depan aja" kata Iqbal saat turun dari mobil
"Disini saja, ngak apa-apa kan?" jawab Regina, ia ragu duduk disamping Jonathan
"Maksudmu aku jadi sopirmu?" tanya Jonathan menatap Regina
"O... sorry, ia deh aku pindah" Regina membuka pintu belakang mobil dan duduk di depan
Jonathan tersenyum senang dan mengedipkan matanya ke arah Iqbal, dan di balas dengan "good luck" tanpa suara dari Iqbal sambil mengacungkan jempolnya
Jonathan kemudian memacu kendaraannya ke alamat dimana Regina tinggal
"Kamu lebih suka tinggal dimana? Manado atau Jakarta?" tanya Jonathan
"Tahu dari mana aku dari Jakarta"
"Ehmm.. itu, aku tahunya dari Maikel, katanya kamu pindahan dari Jakarta"
Informasi tentang Regina sangat diingatnya, tapi tidak mungkin ia berterus terang bagaimana ia tahu semua tentang gadis itu, sehingga harus berbohong kalau Maikel yang menceritakan hal itu padanya
"Kalian dekat juga ya?" jawab Regina
"Ya, begitulah sesama anak band, kita bisa berteman juga kan?"
"Setelah beberapa kejadian dan terjadi kesalahpahaman apa bisa kita berteman?" tanya Regina berhati-hati
"Itu terjadi karena kita tidak saling kenal, karena itu Jumat nanti kita adakan pertemuan dengan beberapa band biar kita lebih kompak, and bisa saling support"
"Jonathan dan teman-temannya baik juga ya mau berteman sama orang-orang seperti kami" kata Regina dalam hatinya
"Kamu tinggal di Perumahan Indah Permai kan?" tanya Jonathan sambil membelokkan mobilnya masuk ke Perumahan
"Kok tahu" tanya Regina lagi, ia bingung kenapa Jonathan tahu dimana ia tinggal
"Ehmm itu, aku pernah lewat sini dan lihat kamu lagi tunggu angkot" jawab Jonathan berbohong lagi
"Ia, aku tinggal di perumahan ini. Aku turun disini saja rumahku tidak jauh kok.."
"Ngak apa-apa aku antar sampe depan rumahmu"
Regina pun menunjuk jalan masuk rumahnya, dan mobil berhenti tepat di depan rumahnya sekitar 250 meter dari pintu masuk perumahan Indah Permai.
"Jauh juga rumahmu dari tempat angkot berhenti. Kamu ngak takut jalan sejauh ini kalau pulang malam" tanya Jonathan
"Kenapa takut, orang-orang di perumahan ini baik-baik semua dan aku juga jarang keluar kalau sudah malam"
"Kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi aku ya..."
"Ha?"
"Aduh Jonathan maksudnya apa? Becanda ya.. Ok" pikir Regina
"Ngak usah sungkan, aku ini sebenarnya orang yang baik hati, penyayang, cukup keren dan agak sombong.."
"Jujur 100%" batin Regina sambil tertawa mendengar kata-kata Jonathan
"Lho kenapa tertawa, itu pengakuan jujur lho" lanjut Jonathan sambil tersenyum
"Iya percaya, sudah terbukti kok.., aku masuk dulu ya.. terima kasih sudah mengantar aku sama Heny" Senyuman masih menyungging dibibirnya saat turun dari mobil
Jonathan pun ikut senang melihat gadis yang disukainya dapat terseyum dan tertawa lepas ketika bersamanya
Regina menunggu di depan pintu pagar sambil melihat Jonathan pergi dan melambai ke arahnya.
***
Hari Rabu adalah hari paling sibuk bagi Jonathan dan Regina karena selesai kuliah keduanya harus bekerja.
Jonathan hanya mengambil satu mata kuliah di hari rabu sehingga memiliki waktu yang cukup panjang untuk bekerja di bengkelnya, sedangkan Regina karena baru semester awal tidak bisa mengurangi jam kuliahnya sehingga jam 3.00 sore baru bisa mengajar di Harmonic School***
Jam 18.30 Regina baru selesai mengajar dan akan pulang ke rumah.
"Gimana tadi ngak ada masalah kan?" tanya Andre yang sudah menunggu Regina di lobby
"Iya, semuanya lancar, memang harus lebih sabar sama anak kecil" jawab Regina
"Capek ya Gin?"
"Sedikit"
"Ayo aku antar kamu pulang". Andre mendorong punggung Regina dan keduanya menuju halaman depan tempat Andre memarkir sepeda motornya.
"Ini pake helmnya" Andre menyerahkan helm putih kepada Regina
Helm yang dipegang Regina tiba-tiba diambil lagi seseorang dan diletakkan di jok belakang sepeda motor Andre
"Ayo ikut aku..." suara seorang cowok terdengar
KAMU SEDANG MEMBACA
Gitarku dan Cintaku
Fiksi RemajaIni karya kedua saya di wattpad, semoga menikmati ceritanya ya.. Jonathan Leonardo Sondakh adalah mahluk sempurna, sosok tampan dengan limpahan kasih sayang dari keluarga utuh nan bahagia, sahabat-sahabat yang selalu ada, harta yang tidak perlu dita...