Iqbal meminta bertemu dengan Jonathan di cafe tempat biasanya mereka bertemu
"Tan...Heny cerita sama aku apa yang terjadi di kantor kamu" kata Iqbal
"Sejak kapan kamu sedekat itu sama Heny? Jadi berlanjut ya yang kemarin..."
"Pedekate lah.." jawab Iqbal sambil mengangkat keningnya dengan wajah berseri
"Congrats ya Dude.." kata Jonathan sambil menepuk pundak Iqbal
"kita kan lagi bahas yang jadi di kantor kamu. saran aja nih, walaupun mereka orang yang kamu percaya tapi kalau kecil-kecil dibiarin, kamu ngak tahu nantinya. seharusnya keuntungan itu buat naikin gaji karyawan lain malah masuk ke kantong mereka, and bisa-bisa kamu udah rugi tapi sebagai bos kamu malah ngak tahu apa-apa.."
"Iya juga sih, tapi aku paling ngak tegaan sama orang"
"Bisnisman ngak kayak gitu Bro.. kamu juga harus profesional.. emang sih mereka lebih tua umurnya dari kamu tapi bertindak tegas juga penting"
"Apa aku ikut sarannya G aja ya? Apa perlu minta akuntan publik untuk audit?"
"Di kantor kami juga ya kayak gitu, bukannya akuntan interen ngak dipercaya tapi saran dari konsultan keuangan kami, laporan keuangan itu harus bisa dibandingkan, makanya di audit dari pihak luar juga penting, apalagi orang-orang yang kerja di perusahaan banyak yang udah senior di bidangnya masing-masing"
***
Selain usaha keluarga di bidang properti, Reynol juga mengelola showroom bekerjasama dengan salah satu distributor mobil import ternama.Saat Jonathan membuka usaha repair, dia diminta untuk memberi space untuk showroom di samping bengkelnya tapi pembayaran dan administrasi showroom masih di handle dari kantor Reynol. Jonathan fokus di usaha repair nya.
Kecurigaan Regina sudah diceritakan Jonathan pada orang tuanya mereka mencari cara agar bengkel bisa di audit, dan meminta kedua orang kepercayaannya ke luar kota dengan alasan memberikan training.
Reynol pun meminta staf nya untuk menghubungi Diamond repair.
"Nova, Dany.. sudah terima telpon dari HRD di kantornya Papi kan? Senin depan kalian berdua ikut meeting , tolong persiapkan orang-orang untuk handle sementara kerjaan kalian.." kata Jonathan setelah memanggil kedua orang kepercayaannya.
"Baik Bos..."
"Iya Bos.."
Keduanya tidak banyak membantah atau menolak lagi setelah HRD di kantor Reynol memberi penjelasan.
***
Pulang kerja Jonathan menunggu Regina di salah satu restoran.
"Jo, aku sudah hubungi kantor akuntan publiknya, kebetulan ada beberapa dosen kami yang kerja disana juga."
"Ok sayang, seminggu cukup ngak auditnya?"
"Untuk stok opname full tim tiga hari cukup dan aku minta pas di minggu sampai selasa aja supaya ngak terlalu mengganggu operasional kantor, tapi untuk laporan keuangan selain ambil data lewat aplikasi, bukti manual pun perlu diperiksa, sebagai pendukung informasi audit kita ambil data sampai enam bulan terakhir ini, aku sama Heny siap bantu mereka kok.. satu minggu kemudia mungkin laporan audit sudah kamu terima"
"Mantep.. udah lolos deh jadi calon isteri bos nih"
Regina spontan mencubit lengan Jonathan yang merangkul bahunya
***
Jonathan bersikap profesional terhadap keduanya saat menyerahkan menyerahkan tiket.
"Nanti kamu training di kantor keuangan Opa 10 hari dan sisanya kamu bisa jalan-jalan. Hotel dan lain-lain sudah di urus sama perusahaan Opa, kamu juga nanti dijemput sama mereka" kata Jonathan di ruang kerjanya
"Bos yakin disini ngak pa pa aku tinggal? Dua minggu lebih lagi.." tanya Nova tanpa curiga
"Ini juga kan untuk kemajuan perusahaan kita.." jawab Jonathan tegas
"Bos kalo kangen bilang ya?"kata Nova dengan sikap menggodanya
"Nov, aku sudah pernah bilang kan kalo aku risih dengan godaan kamu! Atau perlu aku ingatkan lagi kalau aku sudah punya pacar dan aku atasan kamu, tolong tunjukkan sedikit rasa hormat!" Kata Jonathan tanpa sungkan lagi, belum pernah ia setegas itu sebelumnya membuat wajah Nova memerah karena malu dan segera keluar dari ruang Jonathan.
Dany juga diberikan tiket ke dengan alasan yang sama, training body repair tapi di Surabaya supaya keduanya tidak bertemu.
Hari pertama Nova ke Jakarta, akuntan publik yang disewa segera melakukan audit beberapa berkas, begitupun dengan stock opname sparepart di bagian bengkel. Semua pegawai di bagian keuangan diberikan arahan untuk jalannya audit dan mereka diberikan kuisioner untuk mengukur tingkat kepuasan kerja, lingkungan kerja dan diberikan kesempatan untuk menuliskan saran dan kritik. Begitupun yang dilakukan dibagian bengkel, tentu saja mereka dilarang untuk menghubungi Dany ataupun Nova soal audit tersebut.
Tidak sampai 10 hari audit dilakukan maraton dan hasilnya bisa langsung didapat oleh Jonathan dan orang tuanya. Terbukti Nova dan Dany bekerjasama memanipulasi bukti transaksi untuk menutupi kecurangan keduanya ditambah lagi masukkan dari karyawan lain yang juga mencurigai ada penyimpangan di Diamond Repair
***
Dua minggu berlalu, Nova kembali bekerja tanpa curiga. Keadaan perusahaan pun masih berjalan seperti biasa karena hasil audit belum disampaikan kepada karyawan lain.
"Kok kamu yang jadi kasir sekarang?, memangnya Arin mana?" tanya Nova dengan nada tidak senang
"Aku diminta Pak Jonathan untuk gantiin Arin, Arin sekarang di back office Bu" jawab Regina dengan hormat
"Kok bisa? Aku sudah atur jadwal kok sebelum berangkat." tanya Nova heran
"Ehm kata Pak Jonathan, kasir harus di roling Bu" kata Regina
"Ha ha ha..... apa? Sejak kapan Jonathan ngatur-ngatur kayak gitu" Nova tidak percaya keterangan yang diberikan oleh Regina. Ia sengaja menempatkan Arin, karena gadis pendiam itu bisa menjaga rahasianya dan bisa diatur seenaknya oleh Nova
"Ini hasil meeting kita dua hari yang lalu Bu, di bagian lain juga ada yang di rolling" jelas Regina
"Hey, kamu merasa karyawan disini sampe berani bicara rolling? Kamu Cuma magang, ngerti??!!. Jonathan ngak akan melakukan apapun tanpa tanya sama aku tahu!! Kita liat aja nanti, setelah ngomong sama aku, pasti dia berubah pikiran.." Nova tidak percaya apa yang dikatakan Regina
"Kalau Ibu tidak percaya tanya aja langsung, Ibu bisa menghubunnginya langsung" kesabaran Regina pun hampir habis melihat tingkah Nova, tapi ia tetap menjaga etika dan tidak terbawa emosi, walau ia sendiri tahu penyalahgunaan keuangan yang dilakukan Nova
"Heh.. kamu anak magang nantangin saya? Saya bisa keluarin kamu sekarang juga dan saya akan laporin ke dosen kamu karena sudah bersikap tidak hormat, mau kamu!" suara Nova terdengar semua orang di lantai satu.
Ruang tunggu dan tempat pembayaran hanya dipisahkan sekat tidak full, hingga custumer yang ada diruang tunggu pun dapat melihat apa yang terjadi apalagi suara Nova cukup keras.
"Silahkan! Saya percaya pimpinan perusahaan ini akan memberi saya penilaian objektif" kini Regina makin berani menghadapi Nova
Merasa diremehkan, Nova segera maju ,mengangkat tangannya dan akan menampar Regina tapi tangan seseorang menahannya
"Jangan Bu.. jangan.." kata Shinta salah satu CS senior
"Biarkan saya Shinta.. anak ingusan ini harus dikasih pelajaran" Nova tetap berontak ingin memukul Regina
"Mbak Shinta biarkan saja, disini banyak orang kok yang jadi saksi, ada cctv juga, kalau Bu Nova berani melakukan kekerasan ke saya, saya punya bukti untuk melaporkan dia ke polisi!" Tantang Regina tanpa rasa takut. Regina bukan hanya tahu banyak soal akuntansi tapi kegemarannya akan hukum membuat dia tahu pasal apa yang bisa menjerat Nova jika melakukan kekerasan padanya.
Kehadiran orang-orang di sekitarnya pun menjadi perisai baginya untuk menghadapi Nova, tidak mungkin wanita itu mempermalukan dirinya di depan pelanggan.
"Awas kamu ya.. liat aja sampai Jonathan kesini.." Karena malu dilihat banyak orang dan takut dengan ancaman Regina, Nova tidak melanjutkan aksinya dan segera menelpon Jonathan
please click bintang and comment nya ya Reader
KAMU SEDANG MEMBACA
Gitarku dan Cintaku
Ficção AdolescenteIni karya kedua saya di wattpad, semoga menikmati ceritanya ya.. Jonathan Leonardo Sondakh adalah mahluk sempurna, sosok tampan dengan limpahan kasih sayang dari keluarga utuh nan bahagia, sahabat-sahabat yang selalu ada, harta yang tidak perlu dita...