Sebelum Nova menelpon, Heny sudah mengirimkan pesan pada Jonathan dan Iqbal apa yang terjadi di kantor. Jonathan yang sibuk dengan konsultasi skripsinya pun harus minta ijin pada dosen pembimbingnya untuk ke Diamond Repair.
Shinta yang terus memohon agar Nova segera meninggalkan Regina didepan meja kasir, akhirnya diikuti Nova.
Shinta pun menunjukkan hasil rapat yang sudah di print out, ada tanda tangan Jonathan disana. Walaupun merasa ada yang aneh, Nova lebih memilih menunggu Jonathan dan bertanya langsung padanya.
Tidak lama Jonathan tiba, Nova, Regina, Shinta dan Satpam dipanggil masuk ke ruangannya.
"Tadi ada masalah apa?" tanya Jonathan
"Anak ingusan ini bukan cuma ngak hormat sama aku tapi juga cari gara-gara, tanya mereka aja, iya kan Shin?" kata Nova dengan suara keras. Telunjuknya hampir mengenai wajah Regina
Regina tetap diam bukan karena merasa bersalah tapi dia tidak mau terbawa emosi meladeni Nova.
"Turunkan tanganmu Nov.." kata Jonathan
"Aku tahu kamu repot cari orang yang bisa dipercaya untuk jadi kasir, tapi kenapa dia Bos?" tanya Nova
"Aku sendiri yang minta dia jadi kasir. Dan mulai saat ini ada beberapa SOP yang harus diperjelas lagi supaya kita bekerja sesuai job description masing-masing. Nanti HRD nya Papi mau kesini untuk jelaskan semuanya" Jonathan masih berusaha sabar terhadap wanita bar-bar didepannnya
Sikap Nova yang seenaknya pada karyawan lain, mencuri uang perusahaan dengan cara licik dan selalu menggoda Jonathan adalah alasannya menjadi sangat tidak suka pada wanita yang sedang menunjukkan jari telunjuknya didepan wajah Regina.
"Tapi kenapa aku ngak dihubungi?trus... tadi.. ngapain juga Bos belain anak magang ini sih?" Nova menurunkan nada bicaranya dan menunjukkan sikap merajuk, kemudian ia berpaling ke arah Regina dan menatapnya tajam "Hei anak ingusan kamu menggodanya ya..? Benar-benar B*TCH" teriak Nova
"NOVAAA" Teriak Jonathan. "Aku menghormatimu karna kamu senior disini, tapi sikapmu sudah tidak sopan dan sangat keterlaluan aku ngak bisa terima lagi... dan yang aku tahu bukan hanya sama anak magang, sama karyawan junior pun kamu sering seenaknya." Mendapat laporan, informasi dari karyawan lainnya membuat Jonathan menyesal terlalu percaya pada Nova.
"Kok aku yang disalahin, Bos udah di guna-guna sama dia! Wanita ini...."
TOK TOK TOK
Kata-kata tuduhan Nova belum selesai saat seseorang masuk ruang kerja Jonathan"Permisi.. Pak kami sudah menginterogasi Pak Dany dan sekarang giliran Bu Nova" seorang pria berseragam polisi masuk ke ruangan Jonathan.
Saran dari Pengacara Tuan Reynol agar Dany dan Nova di proses hukum akhirnya dituruti Jonathan dan keluarganya. Mereka akan memberikan efek jera pada keduanya karena hampir dua tahun menyalahgunakan jabatan dan kepercayaan keluarga Sondakh. Dan pagi itu saat Dany dan Nova kembali bekerja, polisi yang sudah menerima laporan Tn Reynol dan hasil audit langsung melakukan interogasi kepada Dany .
"Bos apa maksud semua ini?" tanya Nova heran sekaligus takut
"Ini hasil audit perusahaan dan terjadi kecurangan Nov, kamu pasti lebih tahu. Kami harap kamu mau jujur, itu mungkin akan meringankan hukumanmu?" Jonathan pun menunjukkan hasil audit didepan Niva
"Tapi... aku ngak tahu... maksud kamu..." tanya Nova terbata-bata
"Pak silahkan bawa dia, pengacara Papi sudah dalam perjalanan ke kantor polisi" jawab Jonathan tanpa mempedulikan Nova lagi
"Bos... Bos.. kita harus bicara dulu.. Bos... aku bisa jelasin"
"Penjelasan kamu dan Dany nanti di kantor Polisi"
"Bos.. Bos.. Jonathan..!!!" Suara terakhir Nova setelah pintu kembali ditutup
Jonathan pun meminta semua untuk kembali bekerja, kecuali Regina
"Kamu ngak apa-apa kan?" Tanya Jonathan sambil menggenggam telapak tangan Regina.
"Ngak apa-apa, aku sudah siap kok hadapin dia. Arin sudah info kalau Nova pulangnya kemarin pasti hari ini dia masuk. Aku udah jaga-jaga kok kalo dia lakuin yang lebih parah dari yang tadi" walaupun ada sedikit rasa takut menghadapi seniornya tapi Regina tidak akan membiarkan orang lain memperlakukannya seenaknya.
Ia sudah belajar untuk tidak berharap banyak pada orang lain, dan senjata nya menghadapi siapapun adalah pengetahuan, jadi dia harus belajar banyak hal.
Jonathan pun memeluk kekasihnya dengan bangga sambil mencium puncak kepala Regina. "Makasih sayang. Selain pintar kamu tangguh juga ya?. Hahaha.. I adore you G..."
Pelukan erat Jonathan membuat rasa kesal Regina pada Nova pun meredah.
Walaupun belum selesai kuliah dan belum menyandang gelar Sarjana Akuntansi, Regina berjanji pada dirinya untuk menggunakan ilmu yang diperoleh dengan sebaik-baiknya, disaat orang lain banyak menggunakan pengetahuan mereka untuk korup.
***
Masalah Nova dan Dany ternyata menguras waktu Jonathan cukup banyak, belum lagi harus mencari orang yang bisa dipercaya lagi untuk bagian keuangan.
Skripsi yang sedang dikerjakan Jonathan pun sangat membutuhkan perhatiannya sehingga jarang ketemu Regina, hanya sesekali menelpon ataupun mengirim pesan singkat. Regina pun sibuk dengan laporan magangnya.
Hari disaat Jonathan mengikuti ujian akhir, Regina meluangkan waktu menemani kekasihnya, ia dengan setia menunggu Jonathan walaupun tidak diijinkan masuk ke ruang ujian.
Hari yang sama Iqbal dan Steve juga mengikuti ujian. Regina menunggu sampai sore hari di Fakultas Teknik sampai akhirnya Jonathan menyelesaikan ujiannya dengan hasil memuaskan dan Sarjana Teknik disematkan di belakang namanya.
Namun kebahagiaan sering beriringan dengan masalah, di hari yang sama Opa Jonathan di Jakarta masuk rumah sakit dan mengharuskan anak-anak dan cucu-cucunya harus mendampingi.
Karena ada urusan kantor yang tidak bisa diwakilkan maka ia tidak bisa bersama Mey. Ia pun meminta Jonathan dan Kezia menemani Ibu mereka hari itu juga ke Jakarta.
Kelulusan Jonathan tidak dirayakan seperti teman-temannya, berada dekat Opa yang disayanginya disaat dibutuhkan adalah kebahagiannya. Walau tubuh Opa nya sangat lemah, ucapan selamat masih sempat disampaikannya untuk Jonathan.
Selama di Jakarta Mey yang sering menjaga ayahnya di rumah sakit, sedangkan Jonathan disibukkan dengan pertemuan dengan pemegang saham dan calon investor. Jonathan tidak bisa menolak setelah keluarga besar meminta kesediaannya. Ia sadar, sekarang bukan lagi waktu untuk bersenang-senang dengan teman-temannya ataupun bekerja sesuai hobinya seperti di bengkel, ini pekerjaan serius yang harus dijalaninya sambil menunggu Opa nya sembuh.
Video call menjadi cara satu-satunya untuk Regina dan Jonathan berkomunikasi. Regina tentu saja mengerti keadaan kekasihnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gitarku dan Cintaku
Novela JuvenilIni karya kedua saya di wattpad, semoga menikmati ceritanya ya.. Jonathan Leonardo Sondakh adalah mahluk sempurna, sosok tampan dengan limpahan kasih sayang dari keluarga utuh nan bahagia, sahabat-sahabat yang selalu ada, harta yang tidak perlu dita...