Ini karya kedua saya di wattpad, semoga menikmati ceritanya ya..
Jonathan Leonardo Sondakh adalah mahluk sempurna, sosok tampan dengan limpahan kasih sayang dari keluarga utuh nan bahagia, sahabat-sahabat yang selalu ada, harta yang tidak perlu dita...
Regina terus berteriak, kini air laut sudah mencapai dadanya.
"Jooo.. jangan tinggalkan aku...." teriak Regina, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya terus menangis.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yang mo ninggalin kamu siapa"
Suara itu sangat diingat Regina, suara yang sangat ingin didengarnya...., ia berbalik dan melihat Jonathan berada di belakangnya, ia terpaku masih tidak percaya.... pria yang sudah mengisi hatinya, pria yang sering membuatnya senyum sendiri, pria yang ingin dilihatnya setiap hari, pria yang sudah membuatnya menangis karena takut kehilangan, kini ada dihadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia sudah berhenti berteriak tapi entah kenapa airmatanya seolah tak berhenti mengalir, mungkin karena masih takut, atau karena bahagia melihat orang yang dicintainya ternyata baik-baik saja. Jonathan pun menatapnya dengan tersenyum, ia melihat dengan jelas segudang kesedihan dan kegelisahan di wajah kekasihnya, ia tidak menyangka Regina begitu mengkhawatirkannya dan gadis itu telah menunjukkan betapa dia sangat takut kehilangannya.
Dengan cepat Jonathan memeluk tubuh kekasihnya yang masih terisak dan mengecup dahinya berulang-ulang seolah meyakinkan kalau tidak ada hal buruk yang terjadi padanya.
"Maaf Ji.. maaf.."
"Aku ngak mau kehilangan kamu" Regina balas memeluk Jonathan dan mengeratkan lagi pelukannya
Beberapa menit sebelumnya Jonathan harus menahan diri melihat Regina panik, menangis dan meneriakkan namanya, sedangkan teman-temannya tidak membiarkan dia mendekati kekasihnya nanti setelah Regina sudah agak jauh ke arah laut barulah mereka membiarkan Jonathan berlari.
"Steve... yang tadi di record ngak?" tanya Megan senyum-senyum sendiri
"Iyalah... ini baru namanya the real reality show" jawab Steve sambil terus merekam
"By A Bout..." sambung Iqbal
"Ngak perlu script, ngak perlu skenario panjang, ngak perlu casting, filmnya langsung jadi.. ngak pake cut lagi.." lanjut Rio
Semuanya tertawa, kecuali Dinda dan Heny yang sebelumnya ikut panik.
"Rio, kamu juga ikut-ikutan ya... keterlaluan" kata Dinda, cewek Rio tidak menduga cowoknya adalah salah satu orang yang ikut merencanakan hal konyol itu.
"Jangan marah sayang,.. ini buat mereka juga" jawab Rio
***
Setelah cukup lama berpelukan Jonathan menggendong Regina ala bridal style dan membawanya ke tepi pantai, semua bertepuk tangan menyambut kedua sejoli yang dikerjai habis-habisan oleh mereka, bukan hanya Regina, Jonathan juga tidak diberitahu oleh teman-temannya.
***
"Ngak lucu deh kalian" kata Regina cemberut melihat Megan dan teman-teman Jonathan tertawa kesenangan..
"Tapi seneng kan? udah sayang-sayangan, peluk-pelukan" jawab Megan menggoda Regina
Regina tersipu malu sedangkan Jonathan terus mengeratkan rangkulannya di pinggang Regina.
"Gina kita ngelakuin ini semuanya gara-gara kamu" kata Iqbal
"Iya nih, Nathan sering bilang kalo kamu sepertinya ngak serius sama dia"
"Katanya kalian ketemu di batasi, dia belum dikasih apel ke rumahmu, trus Mamamu ngak boleh tahu hubungan kalian dan lain-lain lagi yang bikin cowok kamu itu sering galau tingkat dewa..."
"Gina baru kali ini dia sayang sama cewek sampe segitunya... Tapi setelah denger curhatannya kita sampe bertanya-tanya juga apa kamu beneran sayang sama teman kita?"
"Perlu kamu tau hubungan kami itu lebih dari sodara malah.."
"Kita sampai jadi penguntit karena Nathan curiga jangan-jangan kamu pacaran sama cowok lain"
"Malam minggu aku sama Megan sampe pacaran di mobil depan rumah kamu, jaga-jaga kali aja ada cowok lain yang ngapel"
Secara bergantian teman-teman Jonathan memberi alasan kenapa mereka harus mengerjai Regina.
"Aku juga udah ngak maksa Natan untuk dekat sama temanku lagi setelah melihat dia benar-benar suka sama kamu. Aku yang ngak rela kalo teman baik aku ini, ngak diseriusin sama kamu... jadi kamu ngak marah kan soal tadi?" tanya Megan setelah menjelaskan keraguannya terhadap Regina.
Regina tidak bisa marah, ia memang mulai menyayangi kekasihnya itu, tapi teman-teman cowoknya sudah lebih dulu menyayangi Jonathan, bahkan perhatian dan rasa sayang mereka lebih besar darinya, ia bangga sekaligus iri melihat persahabatan mereka.
Ia tidak boleh kesal karena semua yang mereka lakukan ada alasan yang jelas dan juga skenario mereka telah membuat Regina jujur dengan perasaannya sendiri.
"Aku minta maaf, karena sudah egois,.. sebenarnya aku takut dengan perasaanku sendiri" jawab Regina. Jonathan menatap lama mata kekasihnya seolah berusaha mencari kejujuran didalamnya, ia tersenyum kemudian, bahagia menyadari kalau perasaannya berbalas.
"Hei.. apa-apa an sih.. tadi semua terbahak-bahak, kok sekarang termehek-mehek" kata Steve
" sekarang waktunya lunch... laper nih" ajak Rio sambil menarik tangan Dinda