Regina : Kamu penasaran? ITU URUSANMU BUKAN URUSANKU!!
3
"Ini tidak adil Natan.." Iqbal sedikit tegas.
"Bukan hanya kualitas, karakter juga penting untuk bekerja sama" Jonathan tak mau kalah.
"Ayo kita buktikan.." Steve menengahi.
Ketiga cowok itu segera meninggalkan ruang musik di Fakultas Teknik dan menuju ke Fakultas Ekonomi.
"Hai kakak...".
"Hai kakak ganteng". Semua perhatian seolah tertuju kepada tiga orang cowok yang berjalan di koridor lantai satu Fakultas Ekonomi. Jonathan, Iqbal dan Steve bukan hanya pemain band terkenal di kampus Tomoutou tapi mereka cukup dikenal karena ketampanan, penampilannya yang modis dan keren tapi juga latar belakang keluarga sehingga banyak sumbangan dari keluarga mereka yang diterima kampus Tomoutou dan diberikan bukan hanya di Fakultas Teknik tempat mereka belajar.
"Hi De.. bisa kamu tunjukkan dimana ruangan musik?" tanya Iqbal kepada salah seorang mahasiswi yang terseyum padanya.
"Ayo, ikut aku Kak.." dengan ceria gadis itu mengantar ketiganya. Kurang lebih sepuluh meter dari ruang musik sudah terdengar alunan musik
"Terima kasih sudah mengantar kami gadis manis.." Iqbal memang mampu membuat gadis-gadis meleleh dengan sikap dan kata-katanya.
"Haruskah kita ke tempat ini Tan?" tanya Steve ragu-ragu sambil menggaruk kepalanya, padahal dia yang mengajak.
"Kamu tahu aku harus memastikan sesuatu kan?" Jonathan menjawab seenaknya.
"Ada yang datang".
"Siapa?"
"A bout band"
"Ha..., mungkinkah kita terpilih?" Tere hampir berteriak senang. Kedatangan ketiga cowok ganteng itu membuat suasana di ruang musik agak gaduh. Beberapa mahasiswa sementara berlatih setelah selesai jam kuliah.
"Hai.., selamat datang.. " Heny buru-buru menyambut mereka dengan manis.
Steve dan Iqbal masuk dan memperhatikan keadaan ruang musik Fakultas Ekonomi, sementara Jonathan berusaha mencari seseorang atau sesuatu. Karena menggunakan headsetnya Regina tidak memperhatikan ada yang masuk ke ruang musik.
Jonathan terpaku dengan nada-nada yang keluar dari petikan gitar Regina. Sri yang ada di ruangan itu menyentuh lutut Regina, menaikkan alisnya dan matanya menunjuk ke arah Jonathan. "Gina... sepertinya ia memperhatikanmu".
Regina pun melepas headsetnya dan menoleh ke belakang. Tatapan Jonathan berubah dari menikmati petikan gitar menjadi tatapan tidak menyenangkan. Langkah Jonathan mengarah ke tempat Regina duduk.
"Yang aku lihat, gitarmu tidak sama persis dengan gitarku". kata Jonathan ketus
"Ini gitar kampus untuk latihan, kalau gitarku ya simpan dirumah, aku ngak bawa ke kampus". dengan berhati-hati Regina menjawab
"ha? Good. Jawaban masuk akal untuk mengelak" Jonathan tersenyum menyindir.
"Kalo gitu bawa dan buktikan gitarmu sama persis dengan punyaku, kalo ngak artinya kamu bohong kan?.." lanjutnya.
Regina sangat terganggu dengan sikap Jonathan. Ia kesal karena cowok itu seolah-olah tidak percaya kalau ia bisa memiliki gitar yang sama dengannya. Betapa sombong dan naifnya cowok ini, penampilannya tidak sekeren pribadinya, sangat menyepelehkan orang lain pikirnya.
"Jadi kamu penasaran dengan gitarku?" tanya Regina,
"Hmmm.." Jonathan menganggukan kepalanya
"Kalau kamu penasaran, itu urusanmu..., bukan urusanku" kata Regina dengan berani. Ia buru-buru keluar ruangan karena takut terjadi perdebatan yang lebih lagi. Tangannya terasa dingin, ia bingung, tapi ia tidak mau direndahkan.
Jonathan kaget campur bingung, tak ada kata yang bisa diucapkannya, ia ingin memanggil Regina tapi apa alasannya, hanya mampu menatap punggung cewek itu ketika ia keluar ruangan musik, jantungnya berdebar mungkin karena malu atau salut dengan jawaban Regina yang dapat menghindar dengan pintar atau ia mulai menyukai sikap cewek itu.
Steve tersenyum sambil menaruh tangan di dada Jonathan
"Ah.. tembakan yang bagus. Apa sekarang kamu sudah memastikan sesuatu? Atau merasakan sesuatu?" Steve berbisik menggoda Jonathan setelah merasakan debaran di dada Jonathan.
Jonathan mencoba meluruskan perasaannya dan berusaha mengendalikan situasi karena hampir semua mata tertuju padanya.
"Ayo.. kita lanjutkan penilaian bandnya" kata Jonathan mengajak teman-temannya keluar ruangan setelah Regina meninggalkan mereka
Heny mengejar Regina
"Gina, Gina.." Heny berlari ke arahnya.
"Ada hubungan apa kamu dengan A bout?, apa yang membuat mereka ke tempat kita?, gitar nya, gitar mu? coba jelaskan padaku" Heny bingung, banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan.
Jangan lupa klik bintangnya n ditunggu komennya, .....
KAMU SEDANG MEMBACA
Gitarku dan Cintaku
Teen FictionIni karya kedua saya di wattpad, semoga menikmati ceritanya ya.. Jonathan Leonardo Sondakh adalah mahluk sempurna, sosok tampan dengan limpahan kasih sayang dari keluarga utuh nan bahagia, sahabat-sahabat yang selalu ada, harta yang tidak perlu dita...