Ternyata?!!!??

56 4 0
                                    

Setelah menikmati makanan yang disiapkan Linda dan keluarga, sebagian tamu termasuk Heny bersalaman dengan Regina dan keluarganya dan pamit pulang.

Sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah mereka, Reynol dan Mey keluar dari mobil itu. Regina sangat terkejut, berbeda dengan mamanya yang justru tersenyum.

"Linda.." Mey menghampiri Linda dengan pelukan sambil berlinang air mata. Linda pun memeluknya erat.

"Aku mencarimu Linda, kalian pergi tanpa tanpa kabar. Aku tidak lupa hari ini, hari kematian sahabat terbaikku." ucap  Mey sambil menghapus air matanya

"Bagaimana keadaan kalian? Kenapa tidak menghubungi kami selama ini? kamu keterlaluan Linda, aku sangat rindu pada kalian berdua, aku sudah berjanji di depan Frangki untuk menjaga kalian" Mey terus bicara.

Regina menghampiri mereka dan secepatnya Mey mengenal Regina, ia memeluk Regina sambil menangis rasanya ia tidak bisa melepaskan Regina.

"Kamu benar-benar mirip papamu sayang?"

Sesekali Mey melihat wajah Regina dan kembali memeluknya erat. Sejak kecil Mey bertetangga dengan papanya Regina.

Mey dan Almarhum papanya Regina bernama Frangki bersama dua orang teman mereka sudah sekelas sejak SD sampai mereka di tingkat SLTA. Dari kelompok belajar sampai membuat grup musik mereka lakukan bersama-sama. Mey dan Reynol bisa dekat, juga karena dikenalkan papanya Regina yang saat itu adalah teman Reynol di rukun Kawanua.

Regina mendengar Mey menceritakan pertemanannya dengan almarhum papanya, ia pun merasa lega karena hubungan Mey dan mamanya baik-baik saja.

"Aku pikir Reynol sangat sibuk sampai belum mengajak kamu menemui kami" kata Linda.

"Hampir terjadi salah paham Linda, Mey mengira aku bertemu dengan orang lain. Dia sampai tinggal di apartemen tiga hari terakhir ini. Aku awalnya mau memberinya kejutan soal kalian tapi dia malah menyewa orang untuk memata-matai aku sampai mengirimkan foto saat aku bertemu kalian di supermarket. Dia sudah curiga lebih dulu, jadi tanpa bertanya langsung menuduh aku sembarangan, sampai anak-anak kami pun berpikiran sama dengannya. Ini aku baru menjemputnya dari apartemen dan menjelaskan" Reynol menjelaskan yang terjadi beberapa hari ini.

"Aku minta maaf Pi? Maaf .... Aku sangat beruntung Papi bisa menemukan mereka"

Mey menggenggam erat tangan suaminya.

"Aku menelponmu beberapa kali tapi tidak aktif, Linda kamu ganti nomor?" tanya Mey

"Ia, karena ada kejadian tidak mengenakan sebelumnya. Ada tetangga kami yang ada diluar kota sempat menelponku, ia minta tolong untuk menyampaikan pesan untuk istrinya yang waktu itu handhponenya tidak aktif, akhirnya aku dituduh macam-macam, jadi aku mengganti nomor handphone" Linda menjelaskan

Mey langsung memeluk Linda, ia bisa merasakan penderitaan temannya itu, ia juga merasa bersalah tidak berkomunikasi dengan mereka tiga tahun terakhir.

"Nanti hari sabtu ini aku minta kalian main ke rumah ya? Aku akan memasak makanan spesial buat kalian" Mey mengundang Regina dan mamanya.

Mendengar undangan itu Regina berusaha menghindar karena berpikir akan bertemu dengan Jonathan

"Aku tidak janji ya Tante, karena ada beberapa jadwal mengajar musik"

"Harus datang sayang, kalau tidak bisa sabtu ini kita bisa cari hari lain, kapan?" Tante Mey menawarkan

"Sabtu ini saja, aku sudah kangen dengan anak-anakmu juga. Bukankah hari sabtu jadwalmu hanya sampai jam enam sore?" tanya Linda kepada Regina karena dia sudah menghafal jadwal putrinya.

***

Jam 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam 18.30, mobil kiriman dari Tn. Sondakh sudah menjemput Regina dan Linda. Mereka memasuki halaman rumah yang cukup luas dengan bangunan megah nan mewah. Regina berdandan natural dengan jepitan rambut warna biru disebelah kanan, senada dengan warna roknya. Ia berharap tidak akan bertemu dengan Jonathan dan akhirnya ia cukup lega setelah mendengar Mey mengatakan kalau hanya ada Kezia di rumah.

"Pasti dia kumpul-kumpul dengan teman-temannya, mungkin juga ke pub dan tebar pesona dengan fans-fansnya" guman Regina. Walaupun ia marah tapi ada sedikit rasa cemburu mengingat cewek-cewek sering menempel pada Jonathan.

"Ica ayo kita makan. Tante masih ingat waktu kamu SMP kamu suka macaroni keju bakar buatan tante, jadi tante memasaknya hari ini" Mey sangat bersemangat.

Semua makan dengan lahap, sambil sesekali berbicara tentang masa lalu mereka dan membicarakan beberapa kerabat yang mereka kenal.

Jonathan yang baru sampai ke rumahnya, terkejut ketika melihat Regina, Linda dan orang tuanya berbicara dengan leluasa di ruang makan. Ia berusaha mendengar apa yang mereka bicarakan.

Mey tidak bosan menceritakan kebaikan Frangki di depan Linda dan Regina sedangkan Reynol mengatakan alasan dia menghadiahkan gitar untuk Regina. Selain Frangki jago main gitar dan keyboard, Reynol sempat melihat Regina memainkan gitar waktu berkunjung kerumah mereka.

"Jadi dia gadis itu? My first love..." batin Jonathan. Hatinya bagai tertusuk jarum, perih, ternyata menyesal jauh lebih menyakitkan daripada disakiti.

***

Please vote and komen ya...

Gitarku dan CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang