Syena turun dari motor kakaknya. Syena memberikan helm mungil pada kakaknya. Syena menyium punggung tangan kakaknya. Kakak Syena tersenyum manis kearah adiknya.
"Syen entar abang jemput jam berapa?" Tanya kakak Syena.
"Nanti Syena telfon, mending sekarang bang Kevin pulang." Suruh Syena pada kakaknya.
"Yaudah abang pulang, belajar yang rajin."
"Iya."
Syena langsung berlari menuju kelasnya. Didalam kelas sudah ada Ezzell dan Chaeyoung. Syena tersenyum manis kearah temannya itu. Syena langsung duduk saja. Michelle lama banget sih datangnya.
"Hai Zell! Hai Chaeyoung!" Sapa Syena.
"Hai Syen!" Sapa Ezzell dan Chaeyoung bersamaan.
Syena lalu duduk, tak lama setelah itu datanglah Michelle. Michelle tersenyum manis kearah Syena. Dari semalam Michelle tak sabar mau tau siapa nama kakaknya sih Syena.
"Hai calon adik ipar!" Sapa Michelle pada Syena.
"Maksud lo?" Tanya Syena.
"Santuy, oya nama kakak lo siapa? Gue penasaran bat." Ucap Michelle.
"Namanya Kevin Andika Jovanka, panggil dia Kevin." Jawab Syena.
"Dia udah punya pacar?"
"Udah."
"Yah batal deh gue jadi kakak ipar lo."
"Sabar, orang sabar disayang readers STG."
"Hehehe iya ya?"
"Iya dong."
Mereka terlarut dalam obrolan tentang Michelle. Mereka semua tertawa terbahak-bahak saat mengetahui Kevin sudah punya pacar. Mereka membully Michelle.
<><><>
Bel istirahat sudah dibunyikan. Michelle and the geng segera menuju kantin. Mereka menjadi sorotan dikantin. Bagaimana tidak, mereka cantik semua. Apalagi sih cewek Korea. Siapa lagi kalau bukan Chaeyoung. Bukan hanya itu, ada Angel yang sangat terkenal.
"Mau pesan apa?" Tanya Ezzell.
"Gue bakso sama jus jeruk, Syena juga sama." Ucap Michelle.
"Aku mi ayam sama jus jeruk." Ucap Chaeyoung.
"Gue sama." Sambung Angel.
Ezzell pun meninggalkan mereka. Mereka sibuk memainkan ponselnya masing-masing. Ada yang sibuk buka sosmed, main game sampai baca cerita diwaatpad. Yah kalau buka sosmed itu udah kerjaan Angel, main game udah kerjaan Chaeyoung, kalau baca cerita diwaatpad udah kerjaan Michelle sama Syena.
Bruuk
Meja tempat Michelle and the geng duduk digebrak oleh gadis yang bisa dibilang cantik, tapi mirip cabe busuk dipasar. Michelle mengangkat satu alisnya melihat gadis itu.
"Ehh kalian itu masih junior, jadi nggak usah sok kecantikan." Ucap gadis yang menggebrak meja tadi.
"Denger tuh yang dibilang sama Rani, kalian nggak usah sok kecantikan disekolah." Sambung gadis yang ada disamping gadis bernama Rani itu.
"Ehh cabe busuk, kalian fikir gue takut sama kalian? Gaya udah kek cabe-cabean nggak laku aja deh kalian berdua." Cerocos Michelle.
"Denger tuh, bukan berarti kita masih junior kita takut sama kalian, dasar cabe-cabean!" Sambung Syena.
"Ihh kalian yah! Kalian berani sama kita? Kalian nggak tau siapa kita? Dasar junior nggak tau diri!" Cerocos Rani.
"Bodo amat! Lo fikir gue takut sama lo? Gue nggak kenal sama kalian, emang kalian siapa? Anak presiden? Anak presiden sekalipun gue nggak takut!" Cerocos Michelle.
"Awas aja yah kalian!"
"Pergi sana, bisa gatal-gatal gue kalau kalian ada disini, hus hus!" Usir Syena.
"Kalian berani banget sih sama tuh orang." Ucap Chaeyoung.
"Emang gue harus takut sama mereka? Takut itu sama Allah!" Seru Michelle.
"Kamu yah Chelle kalau dikasih tau malah bantah." Ucap Chaeyoung.
Tak lama setelah itu Ezzell datang membawa nampan. Mereka semua tersenyum merekah saat melihat makanan datang. Akhirnya mereka melupakan kejadian tadi dan langsung melahap makanannya.
Setelah selesai makan, mereka langsung pergi kekelas. Mereka semua terkejut terutama Syena. Seorang pria tinggi, berkulit putih, berwajah tampan sedang mengarahkan bunga kearah Syena.
"Ini apa?" Tanya Syena.
"Ini bunga lah." Ucap pria itu.
"Maksudnya ini buat siapa? Kenapa lo kasih ke gue?" Tanya Syena.
"Aduh lo tuh Syen, lo itu bego apa pura-pura bego sih? Dia itu lagi nyatain perasaannya buat lo, lo nggak peka banget sih." Bisik Michelle panjang kali lebar kali tinggi.
"Hush mending kita duduk, dari pada ganggu Syena." Sambung Angel.
"Yaudah iya gue ngalah, gue mah udah baik, cantik cocok deh jadi Raisa." Ucap Michelle.
"Berisik!" Seru Syena.
Mereka langsung duduk saja, dari pada nanti Syena marah. Kalau Syena marah bisa gawat nih, bisa-bisa Syena robohin nih sekolah.
Pria yang memberikan bunga pada Syena tadi menarik tangan Syena keluar. Pria itu namanya Arka, dia itu pintar, ganteng, putih, pokoknya the best banget.
"Syen gue itu suka sama lo, gue suka sama lo pas pertama gue liat lo, lo maukan jadi pacar gue?" Tanya Arka.
"Gimana yah? Gue bingung, takutnya nanti lo nyakitin gue." Ucap Syena.
"Gue janji nggak bakal nyakitin lo, gue serius sama lo Syen, lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya Arka.
"Gue mau, tapi kita pacaran sewajarnya aja." Jawab Syena.
"Lo tadi bilang apa?"
"Gue mau Arka."
"Apa gue nggak denger?"
"Ihh nyebelin banget sih jadi cowok, tau ahh."
"Jangan ngambek dong sayang, aku becanda kali."
Lalu tangan Arka mengacak-acak puncak kepala Syena. Syena terus tersenyum merekah. Kebahagiaan sudah menghampiri Syena, tinggal tunggu kapan kesedihan menghampiri Syena.
<><><>
Hollaaa gengs!
Gimana part kali ini? Bagus nggak? Aku usahain dua kali sehari bakal update. Tapi nggak janji yah. Maaf kalau aku jarang update. Aku lagi libur semester, jadi ngisi waktuku buat liburan. Aku jadi curhat deh sama kalian.
Buat kalian yang penasaran sama alur cerita ini aku kasih tau. Cerita ini aku angkat dari kisah persahabatanku. Ini real, no hoax, cuma nama aja yang aku ganti, disini aku sebagai Michelle.
Jangan lupa baca SOMVLAK's THE GENGS diwaatpad. Jangan lupa juga voment yah! Makasih buat yang udah voment. Jangan jadi silent reader yah!
Makasih udah mau baca SOMVLAK's THE GENGS!
Bye..!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Teen FictionSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...