"Bang Duta?" Ucap Kevin kaget.
Duta sama kagetnya dengan Kevin, apa yang dilakukan adik sepupunya ini? Duta berusaha menepis pemikiran aneh tentang Kevin dan Michelle. Jika iya, Duta tak akan membiarkan Kevin bisa memiliki gadis yang ada dihadapannya ini.
"Ngapain lo dirumah calon istri gue Vin?" Tanya Duta. Michelle membelalakan matanya saat mendengar pertanyaan Duta pada Kevin. Kevin sama sekali tak kaget mendengar pertanyaan Duta.
"Gue lagi nemenin cewek gue yang baru keluar dari rumah sakit. Dan cewek gue yang ada dikursi roda dihadapan lo!" Jelas Kevin. Duta membelalakan matanya.
"Om, Kevin ini cowok gue! Dan lo ada hubungan apa sama cowok gue? Lo siapanya?" Tanya Michelle.
"Sayang, bang Duta ini abang sepupu aku. Dan dia adalah calon suami kamu. Eh ralat, maksudnya orang yang dijodohin sama kamu, tapi kamu nggak mau." Jelas Kevin.
"Jadi Michelle yang lo maksud itu calon istri gue?! Gue minta sama lo jauhin calon istri gue!" Bentak Duta.
"Gue harus jauhin calon istri lo? Maaf gue nggak bisa, karena calon istri lo itu pacar gue." Ucap Kevin.
Bugh..
Satu bogeman mendarat dipelipis kiri Kevin. Kevin tak terima dihajar oleh abang sepupunya itu. Kevin ikut menghajar Duta. Mereka berdua terlibat aksi saling menghajar. Michelle berusaha melerai mereka berdua, namun sia-sia. Kedua pria itu sudah tersulut emosi.
Axel datang untuk melerai pertengkaran yang mereka lakukan. Axel cukup mengenal Duta, karena dulu Duta sering datang kecáfenya untuk sekedar nongkrong bersama Kevin. Namun apa yang Kevin dan Duta lakukan ini? Berantem? Untuk apa? Dan apa yang Duta lakukan dirumah Michelle? Axel bingung.
"Kalau kalian masih mau berantem, mending diring tinju! Kalian ini kenapa sih?!" Seru Axel.
"Kalau lo masih berani deketin cewek gue! Gue nggak segan-segan buat hidup lo menderita!" Teriak Kevin.
"Ada apa ini?!" Semuanya fokus pada pria paruh baya yang usianya menginjak kepala lima. "Kenapa kalian berantem dirumah saya?! Jangan buat keributan dirumah saya!"
"Pi.." Lirih Michelle.
"Kamu siapa? Kenapa kamu berantem disini? Kenapa kamu menghajar pak Duta?" Tanya Mike.
"Saya Kevin, saya pacarnya anak om, sekaligus sepupunya bang Duta. Bukan saya yang mulai om, tapi calon mantu idaman om ini." Jelas Kevin.
"Apa maksud kamu?" Tanya Mike.
"Saya mencintai Michelle, saya ingin mempertahankan hubungan saya dan Michelle. Saya nggak ikhlas kalau abang saya harus nikah sama pacar saya." Jelas Kevin.
"Apa hak kamu? Terserah saya dong untuk menikahi putri saya dengan siapa aja. Lagi pula kamu seperi berandalan, berbeda jauh dari pak Duta." Jelas Mike.
"Cukup Pi! Michelle muak sama semua skenario Papi! Michelle mau hidup sama pilihan Michelle. Michelle bukan barang yang bisa Papi tukar dengan uang yang diberikan om Duta! Michelle capek Pi pura-pura keliatan nggak ada apa-apa dikelurga kita! Papi nggak pernah mau ngertiin Michelle! Michelle berhak bahagia! Michelle mau kayak kak Marchel, bisa nikah sama pilihannya. Michelle juga masih sekolah, Michelle belum kepikiran buat nikah!" Cerocos Michelle, Mike terdiam.
"Michelle saya mencintai kamu, saya siap menunggu kamu kapanpun kamu siap. Saya nggak pernah memaksa kamu untuk menikah dengan saya sekarang." Jelas Duta.
"Tapi gue nggak mau sama lo! Apa sih yang lo harapin dari cewek kayak gue? Gue ini cuman anak abg yang manja, nggak bisa apa-apa. Gue nggak bisa nikah sama lo. Masih banyak cewek dewasa diluar sana yang lebih segalanya dari gue!" Jelas Michelle.
"Michelle!" Mike berteriak saat mendengar ucapan putrinya.
"Michelle nggak takut lagi kalau Papi mau mengusir Michelle. Silahkan, Michelle bisa hidup sendiri tanpa bantuan Papi. Makasih untuk semua yang Papi kasih ke Michelle, maaf Michelle belum bisa balas kebaikan Papi." Jelas Michelle panjang lebar.
Semua orang yang ada disana terdiam. Tak ada yang bersuara, termasuk Mike. Michelle masuk kekamarnya yang sudah dipindahkan dilantai dasar untuk mengambil pakaiannya. Michelle keluar sambil mendorong koper dengan sebelah tangannya. Kevin berlari kearah Michelle dan membantunya untuk mendorong kursi roda.
"Sekali lagi makasih Pi, Michelle nggak bisa balas semua yang Papi berikan. Jangan pernah sakitin Mami lagi, dan selalu ingat sama anak Papi, Michael." Jelas Michelle.
Michelle melenggang pergi meninggalkan pekarangan rumahnya bersama Kevin. Disusul teman-temannya. Mike berasa tak memiliki hak untuk menahan putrinya itu. Selama ini Mike terlalu sering menekan Michelle, baginya itu semua demi kebaikan Michelle.
"Mr. Mike, kenapa anda tidak mencoba menghentikan Michelle? Bagaimana dengan kontrak kerja kita?" Tanya Duta.
"Maaf pak, saya pasti akan membawa Michelle kembali." Ucap Mike.
Duta menggeram kesal karena Mike yang tak bisa menahan Michelle untuk pergi. Duta sama sekali tak mampu untuk menahan Michelle, apalagi gadis itu sangat membencinya.
'Awas aja lo Vin, gue nggak akan buat hidup lo tenang.' Batin Duta.
<><><>
Holllaaa Gengs!
Duh makin greget yah partnya. Mamak nggak sabar deh buat ngetik lagi. Ehh btw kalian mau nggak sih kalau cast S'sTG dibuatin instagram? Kalau mau kalian komen yah.
Duta: Mak gue mau protes nih!
Author: Protes kenapa lo?
Duta: Yaelah Mak, ngapain sih harus ade sepupu gue yang jadi pacarnya Michelle?
Author: Biar seru kali Dut, lo mah nggak ngerti.
Duta: Seru pala lu? Yang ada persaudaraan gue sama dia kacau Mak! Ahh lo nggak peka Mak!
Author: Yaudah kalau gitu lo nyerah aja buat dapetin Michelle.
Duta: Nggak bisa gitu dong, gue udah cinta juga.
Author: Gue liat kalau lo pasangan sama Michelle, yang ada lo keliatan kayak bapaknya. Lo kayak om pedofil deh Dut. Sumpah! V
Duta: Enak aja! Gue tuh masih muda Mak, buktinya banyak anak SMA yang godain gue.
Author: Serah lo aja Dut!
Jangan lupa voment yah!
Bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Novela JuvenilSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...