Sudah seminggu Syena dan Michelle dirawat dirumah sakit. Michelle sadar setelah dua hari dirawat, sedangkan Syena masih belum ada tanda-tanda sadar dari tidur panjangnya. Semuanya sudah melakukan segala cara untuk Syena, namun nihil, Syena belum siuman juga sampai sekarang.
Berbeda dari Syena, Michelle sudah sehat. Hanya tangannya saja yang masih belum sembuh total. Tangan Michelle patah pasca kecelakaan, untung saja tidak terlalu parah. Pagi ini Kevin harus menjaga Michelle, keluarga Michelle sedang sibuk. Hanya Michael saja yang tal pernah absen untuk menjenguk kakaknya.
"Yei besok kak Icel pulang! Nanti kalau kak Icel udah sembuh, aku traktir makan es krim." Ucap Michael.
"Michael janji?" Michelle menjulurkan jari kelingkingnya, begitu juga Michael. Mereka menyatukan jari kelingkingnya masing-masing.
"Janji!"
Kevin mengacak-acak puncak kepala calon adik iparnya itu. Tingkah Michael sangat menggemaskan menurut Kevin. Kevin sangat suka mencium pipi gembul Michael, begitu juga Michelle. Kedua kakak beradik itu memilik pipi yang sama.
"Mau makan es krim sekarang? Biar kak Kevin yang traktir." Ucap Kevin.
"Mau! Michael mau es krim vanila yang ful toping." Ucap Michael.
"Aku mau es krim coklat, topingnya yang biasa aja." Ucap Michelle.
"Kita delivery aja, biar gampang, ponsel aku dulu sayang." Michelle memberikan ponsel Kevin. Kevin lalu memesan es krim lewat Grab Food.
Michelle merampas ponsel Kevin setelah memesan es krim. Kevin menelan salivanya susah payah saat melihat Michelle merampas ponselnya. Hampir saja ponselnya melayang, untung Michelle tidak melakukan kesalahan pada pacar keduanya itu.
Kevin membelalakan matanya saat melihat Michelle membuka aplikasi berwarna merah yang menunjukkan banyak film. Bisa sekarat kuota Kevin kalau Michelle terus download drama Korea terus. Mana duit lagi sekarat lagi. Nanti malam mau main game online lagi. Duh nasib-nasib.
"Sayang udah yah nonton drama, nanti kuota aku abis." Ucap Kevin.
"Kamu lebih mentingin kuota dari pada aku?" Tanya Michelle.
"Bukan gitu sayang, aku itu mau mabar sama temen-temenku, nanti kalau kuota aku habis aku nggak bisa main." Jelas Kevin.
"Kamu main apa aja? ML? FF? PUBG? Apa lagi sayang?" Tanya Michelle.
"Semuanya." Jawan Kevin polos, dia tak tahu kalau emosi Michelle sudah diubun-ubun.
"Yaudah ambil nih selingkuhan kamu, pacaran aja tuh sama ponsel kamu, nggak usah sama aku!" Seru Michelle. Michelle mencebikan bibirnya.
"Bibirnya jangan digituin sayang, nanti aku cium loh."
"Cium aja kalau berani."
Kevin mendekatkan wajahnya pada wajah Michelle. Dan.. Michelle merasakan ada benda kenyal yang menempel dibibirnya. Bukan ciuman panas yang perlu gairah, hanya kecupan singkat penuh kasih sayang. Walau Kevin seorang playboy, namun dia sangat menjunjung tinggi harga diri perempuan. Dia sangat menghargai perempuan. Karena prinsipnya adalah perempuan adalah mahkluk lemah yang harus dilindungi.
Mereka tak menyadari kalau ada anak kecil dalam ruangan ini. Michelle menyikut perut Kevin sehingga sang empu meringis kesakitan. Michelle dan Kevin saling memberi kode lewat tatapan mereka.
"Michael liat apa tadi?" Tanya Kevin.
"Michael liat kak Kevin nyium bibir kak Icel, terus kalian saling tatap, terus kak Kevin nanya Michael. Abis itu selesai." Jelas Michael dengan tampang polosnya.
"Hehehe jangan kasih tau orang lain, oke? Yang tau cukup Michael, kak Icel, sama kak Kevin, oke?" Ucap Kevin.
"Siap bos!"
Kevin mengusap dadanya, untuk saja bocah enam tahun itu mau jaga rahasia. Jika tidak, maka tamatlah riwayat Kevin karena membuat otak Michael terkontaminasi dengan yang dia liat tadi. Marchel tak akan segan-segan mematahkan leher Kevin jika tahu kalau Kevin mencium Michelle.
<><><>
Sore ini mereka semua memutuskan untuk menjenguk Syena dirumah sakit. Sudah ada Angel dan Axel, Chaeyoung dan Dino, Queenzha dan Rey, dan pasangan abal-abal Ezzell dan Devano. Michelle masih diruangannya, karena dia masih harus istirahat. Ada Kevin dan Arka juga yang selalu bergantian menjaga Syena. Berhubung teman-temannya datang, jadi Kevin diruangan Syena dulu sementara.
"Syen bangun dong, gue kangen liat mata lo. Gue kangen lo noyor pala gue, plis bangun." Ucap Angel.
"Iya Syen aku kangen juga sama kamu, kangen tingkah kamu, kangen segalanya yang berkaitan dengan kamu. Neo-reul bogosipheo. (aku kangen kamu.)" Ucap Chaeyoung.
"Cukup!" Bentak Arka. Arka muak mendengar semua permintaan mereka. Tak ada yang boleh memaksa Syenanya untuk sadar.
"Lo kenapa sih Ka?" Tanya Angel.
"Kalian nggak usah nyuruh Syena buat sadar! Syena pasti sadar dengan sendirinya! Jangan maksa Syena! Gue nggak suka Syena dipaksa. Kalian berfikir seolah-olah Syena itu nggak bisa siuman!" Seru Arka.
"Kita nggak maksa Syena, kita tahu kalau Syena itu pasti kuat dan bisa sadar dengan sendirinya. Apa salah kita suport dia?" Tanya Angel.
Angel melenggang pergi meninggalkan ruangan Syena. Disusul Axel dibelakangnya. Axel tahu kalau mood Angel sedang tidal baik, tapi apa salahnya berusaha membujuk Angel. Axel berlari kecil untuk menyesuaikan langkahnya dengan Angel. Angel menatap Axel sebentar, lalu membuang wajahnya dan Axel.
"Jangan ngambek dong sayang, nanti cantiknya ilang." Ucap Axel.
"Emang yah gombal orang romantis itu beda sama es batu kayak kamu, Receh!" Ledek Angel.
"Walau aku nggak romantis, tapi aku akan selalu buat kamu menjadi perempuan paling beruntung karena udah memiliki aku didunia ini. Kamu perempuan yang sangat beruntung Angel Nadella." Jelas Axel. Pipi Angel memanas saat mendengar ucapan Axel. Axel memang bukan tipe cowok romantis, tapi Axel mampu meluluhkan hati Angel.
"Aku perempuan beruntung yang dapat pasangan yang dinginnya ngalahin suhu kutub utara. Tapi aku bahagia karena bisa mendapatkan kamu Axel Sanjaya. Kamu milikku, selamanya. You are mine." Jelas Angel.
Axel langsung memeluk tubuh Angel. Kekasihnya ini memang bukan perempuan dewasa, namun Angel selalu mampu menyeimbangi segala kekurangan dan kelebihannya.
<><><>
Holllaaa Gengs!
Huh Mamak bahagia banget deh kalau udah kayak gini. Janji deh kalau hubungan mereka bakal lancar-lancar aja. Kalian mau mereka berdua putus? Atau mereka hidup bahagia?
Angel: Mak gue bahagia.
Author: Selamat yah atas kebahagiaan lo, berdoa aja lah biat hubungan kalian biar makin langgeng.
Angel: Amin Mak, jangan hadirin pencokor dalah hubungan gue Mak.
Author: Siap, asal lo jangan macem-macem.
Angel: Oke Mak.
Jangan lupa voment yah!
Bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Teen FictionSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...