PART|.57

64 4 0
                                    

Saat ini keluarga Kevin dan juga Michelle sedang berkumpul diruang rawat inap Michelle. Tak lupa semua sahabatnya ikut berkumpul disana. Kemarin saat Kevin memberi tau Mommy nya, Mommy Kevin langsung memberi tau pada suami dan juga putrinya, Syena. Syena langsung menghubungi sahabat-sahabatnya, tak lupa dia juga menghubungi Michael, adik Michelle.

Mereka semua terpaksa berangkat keesokan harinya, karena tiket pesawat sudah habis terjual. Dan akhirnya mereka berada disini bersama dua jagoan Kevin dan Michelle. Sesekali Devano memberikan ejekan pada Kevin.

"Oya anak kalian mau dikasih nama siapa?" Tanya Marchel yang masih asik dengan anak-anak adiknya. Maklum saja sampai saat ini dirinya masih belum diberikan kepercayaan dari Tuhan untuk memilki anak.

"Aku sama Michelle udah nyiapin namanya. Kalau untuk yang cowok namanya Atalla Tristan Jovanka, sedangkan yang cewek namanya Aletta Trisia Jovanka." Ucap Kevin dengan sangat bangga.

Semua yang ada diruangan tersebut mengangguk dengan senyum bahagia. Lahirnya Atalla dan Aletta akan membawa kebahagiaan yang lebih besar terhadap mereka semua saat ini. Melly mengusap lengan putrinya, wajahnya tak henti-hentinya mencetak senyum walau hatinya sebenarnya sedang rapuh.

Michelle menarik tangan Melly, kemudian mengecup tangan wanita yang sangat dia cintai. "Mami ini semua udah takdir, kalau memang Papi bukan jodoh Mami didunia, mungkin Papi itu jodoh Mami diakhirat nanti. Michelle percaya sama namanya cinta, buktinya saat ini Mami masih mencintai Michelle walau Michelle udah sering nyakitin Mami." Melly tak kuasa menahan air matanya lagi.

Kehidupan Melly berantakan semenjak menikah dengan Mike. Tak banyak yang tau bagaimana sifat keras Mike selama ini. Sering kali Melly mendapatkan kekerasan dari Mike, bahkan pria yang berusia 56 tahun itu sering bermain api dibelakangnya. Selama ini Melly berusaha tetap sabar menghadapi sifat temperamen Mike, namun makin hari sifat itu tak pernah berubah. Apalagi setelah Michelle memutuskan untuk menikah tanpa restu dari Mike. Pria itu makin menjadi bahkan rela menceraikan istrinya.

"Mi, Michelle janji akan selalu ada disamping Mami, jangan sedih lagi yah. Michelle harap Mami bisa mendapatkan kebahagiaan yang lebih dari saat ini. Tuhan itu adil Mi. Akan ada pelangi setelah hujan dan akan ada kebahagiaan setelah perjuangan Mami." Melly mengusap puncak kepala Michelle, putrinya sudah dewasa rupanya.

"Hmm.. Hmm.. Kayaknya Miss lemot kita udah jadi bijak nih sekarang. Kesambet apa lo Cel?" Ledek Angel yang disambut tawa oleh mereka semua.

Michelle melototkan matanya kesal pada Angel. "Ck.. Lo yah giliran gue lemot lo omelin juga, giliran gue udah bijak lo omelin juga. Berantem yuk Ngel, halaman rumah sakit luas tuh kayaknya." Angel mengangkat dua jarinya berbentuk V.

"Emang udah siap buat jambak-jambakan? Jahitannya emang udah kering, hm?" Tanya Ezzell, Michelle cengengesan sambil menggeleng.

"Sstt jangan berisik nanti dede bayinya bangun lagi." Ucap Vandra, kakak ipar Michelle.

Mereka semua memutuskan melanjutkan obrolan mereka. Sesekali mereka bercanda dan kembali bernostalgia mengingat masa putih abu-abu dulu. Sangat indah dan menyenangkan. Mereka tak pernah memikirkan baik dan buruknya sifat dalam diri masing-masing. Mereka menjalani dengan senang hati. 

<><><>

Setelah seminggu dirawat dirumah sakit, akhirnya Michelle diizinkan untuk pulang. Keluarga dan juga sahabatnya masih memilih untuk tetap di Bali saat ini, kecuali Axel dan Angel. Dua pengantin baru itu harus segera kembali ke Jakarta karena ada urusan mendadak. Padahal Angel masih ingin menikmati indahnya Bali bersama semua sahabatnya.

"Oya kalian disini berapa lama? Kalau masih lama biar gue suruh Kevin buat belanja dulu. Soalnya rumah gue nih jarang diisi bahan makanan, gue nggak pernah masak sih." Syena tertawa mendengar ucapan Michelle. Ternyata sahabatnya ini masih belum bisa memasak rupanya.

"Kapan bisa masaknya sih lo? Belajar masak deh lo Cel! Kasian tau abang gue tiap hari makan masakan diluar mulu. Apalagi lo udah punya anak sekarang." Nasihat Syena.

"Apaah sih Syen. Gue tuh cari istri, bukan cari pembantu. Kalau soal makan gue bisa cari pembantu kok, atau nggak makan diresto aja. Gue cinta sama Michelle bukan karena masakan."

"Iya-iya deh terserah lo aja deh bang, dasar bucin!" Ledek Syena yang ditanggapi gelak tawa oleh mereka semua.

"Yee kayak situ nggak bucin aja buk, dasar!" Balas Kevin.

"Huss udah gede juga masih berantem mulu! Ingat udah pada nikah! Kevin udah punya anak juga masih aja berantem mulu sama Syena. Kamu juga Syen bentar lagi jadi ibu masih aja suka berantam! Ingat umur deh!" Cerocos Clarissa sambil menjewer telinga kedua anaknya.

Kevin dan Syena meringis kesakitan sambil mengusap bekas jeweran Mommy nya. Kevin dan Syena saling menatap, kemudian tertawa dan saling merangkul. Hal seperti inilah yang membuat mereka berdua saling menyayangi. Dibalik pertengkaran mereka pasti akan ada kebahagiaan yang selalu menanti.

"Tadi gue denger lo bentar lagi jadi ibu Syen, maksudnya apa?" Tanya Ezzell. Syena tersenyum manis.

"Iya gue dan Syena bentar lagi punya anak. Sekarang Syena lagi hamil, usia kandungannya masih sebulan." Semua yang diruangan itu terbelalak, kecuali Syena, Arka, dan Clarissa.

"Kok nggak ngasih tau kita sih? Ihh lo yah Syen suka banget nyimpan rahasia. Ishh nggak asik banget deh lo jadi temen. Ehh btw selamat yah Syen bakal jadi ibu. Uhh gue nggak nyangka deh kita bisa sampai kayak gini." Cerocos Ezzell yang dibalas delikan oleh Syena. Ezzell menarik Syena dan Michelle untuk berpelukan.

"Nggak usah peluk-peluk istri gue, cuman gue yang boleh peluk dia. Mending lo peluk Devano aja deh Zell, dan Lo mi pecel mending lo peluk Kevin aja." Ucap Arka sambil menarik Syena kepelukannya.

"Yee masih aja lo ledekin gue! Mending kalian sekarang beresin taman belakang. Kita bakal buat acara perayaan atas lahirnya baby twins gue."

Mereka semua akhirnya menuju taman belakang, kecuali Michelle. Michelle harus membawa dua anak kembarnya kekamar. Malam ini mereka akan membuat acara perayaan kecil atas kelahiran dua anak kembarnya. Ahh Michelle masih belum menyangka jika dia sudah menjadi seorang ibu.

<><><>

Hollaa Gengs!!

Jangan lupa voment yah!

SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang