"Saya terima nikahnya Syena Risyana Jovanka binti Alvaro Alex Jovanka dengan mahar tersebut dibayar tunai!" Hanya dengan satu tarikan nafas Arka berhasil menyebutkan akad pernikahannya dengan lancar.
Kata sah sudah menggelagar diruang keluarga rumah Syena. Pernikahan ini memang diadakan secara sederhana atas permintaan Syena. Tak perlu pernikahan mewah, yang Syena inginkan hanyalah pernikahan sederhana, namun bisa membuatnya bahagia. Apalagi rencananya dulu yang ingin menikah didampingi sang kakak. Itu semua hanya khayalan.
"Udan keduluan gue sama lo Ka, bentar lagi gue nyusul bareng ade lo. Tenang aja." Angel memutar bola matanya malas. Astaga kekasihnya ini memang terkesan dingin, namun jika sudah mengenalnya akan membuat siapa saja jengah.
"Kumat lagi!" Cibir Angel.
Devano berlari kearah Arka, Syena, Axel, dan Angel sambil memegang ponselnya. Ada wajah Kevin-Michelle, Rey-Queenzha dan juga Dino-Chaeyoung. Mereka berenam tak boleh ketinggalan dengan pesta ini, bukan? Terutama Kevin.
"Hai abang ipar gue! Ade lo udah resmi jadi istri gue!" Seru Arka membanggakan diri.
"Dih songong lo! Gue pletak juga pala lu!" -Kevin.
"Selamat yah Syen udah resmi jadi nyonya Arka. Ciee makin cantik aja deh kamu." -Queenzha.
"Makasih Zha, kangen banget deh sama kamu." Ucap Syena.
"Ka entar malam mainnya jangan ganas, oke? Ingat ini pengalaman pertama." -Dino.
"Yoi, nggak boleh liar lo! Awas aja lo sampai kelewat batas!" -Rey.
"Aelah kagak usah dibahas! Gue main cantik entar malam." Ucap Arka.
"Hai girls gue kangen tau! Kapan ketemu sih? Ahh kalian mah gitu udah lupa ama gue. Terutama lo nih, Chae. Ahh pokoknya gue kangen banget tau!" Cerocos Angel.
"Mianhe, aku nggak tau kapan balik ke Indonesia. Tapi aku juga kangen banget sama kalian semua! Kangen! Kangen!" -Chaeyoung.
"Iya nih gue juga kangen banget sama kalian semua. Disini tuh sunyi banget, nggak ada yang nemenin gue. Disini mah yang ada cuman bi Lastri sama bli Arjana." -Michelle.
"Ehh Chelle perut lo kok nggak gede-gede? Kok masih rata aja?" Tanya Ezzell.
"Kok tulalit banget sih lo Zell! Ya iyalah masa sih langsung gede aja! Lo lupa waktu lo hamil kan nggak langsung gede!" Cerocos Angel.
Ezzell manggut-manggut saat mengingat masa hamilnya dulu. Iya yah dulu kan perutnya membesar saat usia kandungannya menginjak lima bulan. Kok makin hari otak Ezzell makin geser aja. Dasar somplak.
"Ehh Vin gue bakal ada proyek ke Bali sekitar seminggu lagi." Ucap Axel.
"Proyek apaan? Kalau lo pengen kesini langsung kabarin gue aja, nanti gue jemput dibandara." -Kevin.
"Mau nambah cabang Cáfe gue, ada rejeki dikit jadi mau buka cabang baru. Nanti gue contact lo aja deh kalau gue ke Bali." Jelas Axel.
"Ya tuhan kita lagi bahas soal pernikahan gue kalian malah bahas soal kerjaan." Omel Syena.
"Guys sorry, gue harus off dulu yah, soalnya gue harus pergi dulu. Oya buat lo Syen, Arka, semoga langgeng yah."-Rey.
Rey langsung memutuskan sambungan telefonnya.
"Guys gue juga harus cabut dulu nih, sori yah nggak bisa lama-lama. Syen lo harus ingat kalau gue itu sayang banget sama lo. Jangan berfikir kalau gue nggak ada disamping lo gue nggak sayang sama lo. Gue itu sayang banget sama lo. Lo perempuan ketiga yang sangat penting buat gue. Arka lo harus jagain ade gue. Jangan sampai ade gue kecewa sama lo, ingat itu." -Kevin.
"Syen langgeng terus yah, gue akan selalu berdoa buat lo. Maaf nggak bisa hadir dipernikahan lo." -Michelle.
"Makasih yah bang lo selalu ada buat gue. Gue sayang banget sama lo, gue bahagia banget lo udah mau nyemapatin waktu lo buat video call sama gue dan yang lain." Satu tetes air mata Syena lolos dari pelupuk matanya.
"Kok jadi mewek gini sih, udah deh jangan sedih." Ucap Ezzell.
"Udah dulu yah, dah!" -Michelle.
"DAH!!" Ucap mereka semua.
"Chae, Din udah dulu yah vidcall nya handphone gue udah mau mati nih, besok lagi aja, oke?" Ucap Devano, pasalnya ponsel miliknya sebentar lagi akan mati total.
"Yaudah kal.." Belum sempat Dino melanjutkan ucapannya, ponsel Devano langsung mati.
"Yaahh." Mereka semua mendesah panjang saat melihat ponsel Devano mati.
Devano memasukan ponselnya kedalam saku celananya, setelah itu tangan kanannya merangkul bahu Ezzell. Axel yang melihat Devano seperti itu juga tak mau kalah. Tangan kanan Axel merangkul pinggang ramping Angel, lalu mengecup singkat pipi Angel. Devano menatap tajam kearah Axel. Devano langsung memeluk Ezzell, setelah itu mengecup singkat bibir Ezzell. Sudah jelas ada Raza digendongan Ezzell.
"Wahh gila sih lo! Lo melakukan hal yang tidak senonoh dalam acara pernikahan gue!" Omel Arka. Dari tadi Arka melihat gerak-gerik Devano dan Axel yang sedang bersaing bersama pasangan masing-masing.
"Ishh Devano mesum banget sih! Ngapain kamu coba cium-cium aku disini?! Dasar yah kamu nih! Ngeselin banget tau!" Cerocos Ezzell sambil menjewer telinga Devano. Axel terkikik melihat pertengkaran kecil antara dua sahabatnya itu.
Devano mengusap bekas jeweran ditelinganya, istrinya ini memang keterlaluan. "Jahat banget sih Yang sama aku, nanti kamu dosa loh sama aku. Aku nggak mau yah sampai istriku banyak dosa."
Ezzell memutar bola matanya malas, selalu saja seperti ini jika Ezzell marah. "Bodo amat! Aku nggak peduli, kamu udah kelewatan sih."
"Udah-udah nggak usah berantem yah, mending kita have fun aja, oke? Nggak usah deh berantem-berantem nggak jelas." Ucap Syena menengahi.
"Bener tuh mending kita have fun aja, dan kamu Xel awas sampai kayak tadi. Kalau Papa liat gimana? Bisa dinikahin hari ini aku." Angel mengerucutkan bibirnya.
"Iya-iya nggak lagi deh." Ucap Axel manggut-manggut pasrah.
<><><>
Hollaa Gengs!!
Jangan lupa voment yah!
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Dla nastolatkówSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...