Toronto, Canada~~
Queenzha masuk kedalam kamarnya setelah mendengar tangisan putranya. Akhir-akhir ini Arga memang sangat rewel, mungkin efek akan bertambahnya giginya. Queenzha sebenarnya juga kurang paham betul sebab dari semua ini. Semalam Arga tak berhenti menangis sampai pukul dua pagi.
Mata Queenzha memicing menatap suaminya yang masih asik tidur tanpa memikirkannya. Dasar suami gak tau diri! Dia pikir buat Arga cuman Queenzha sendiri apa sampai yang ngurus Arga cuman Queenzha sendiri. Mengesalkan sekali suaminya ini. Jika tidak cinta sudah lama Queenzha tinggalkan pria ini.
"Yaampun sumpah yah ngeselin banget sih jadi suami. Kerjanya molor mulu! Aku tuh lagi masak kamu malah enak-enakan tidur! Ishh bangun dong, kamu jagain Arga dulu, aku mau masak!" Omel Queenzha pada Rey.
"Hoaaammm.." Rey menguap sambil tersenyum menatap sang istri. Senyuman kecil tergambar diwajah tampannya.
Queenzha mengerucutkan bibirnya saat melihat Rey yang baru bangun dari tidurnya. "Rey bangun dong, jangan tidur mulu. Aku tuh lagi masak, tolong jagain Arga. Kamu tuh yah nggak pernah mau nolongin aku jagain Arga! Ishh kamu fikir pas buat Arga aku doang? Kan kita kerja sama, kamu ihh!!" Rey tertawa terbahak-bahak mendengar cerocosan Queenzha. Istrinya sudah mulai berani rupanya bicara sevulgar itu.
"Kenapa ketawa? Emang ada yang lucu yah? Aku tuh serius Rey! Kamu ngeselin banget sih!" Geram Queenzha saat melihat Rey malah tertawa terbahak-bahak.
Rey menarik Queenzha dan Arga untuk duduk bersamanya. Tangan kanan Rey mengusap puncak kepala Queenzha, tangan kirinya mengusap punggung tangan Queenzha. Wanita dihadapannya ini memang tak pernah berubah. Masih tetap menjadi wanita yang selalu emosi saat sedang kesal. Namun wanita dihadapannya ini yang justru membuatnya tergila-gila.
"Maaf yah sayang aku nggak pernah bantu kamu ngurusin Arga. Aku nggak mau kita berantem karena masalah ini." Ucap Rey sambil mengusap pipi Queenzha.
Rey mendekatkan wajahnya kearah wajah Queenzha. Queenzha memejamkan matanya, mungkin Rey akan menciumnya. Namun niat belum tersampaikan, Arga langsung menangis. Mengesalkan sekali putranya ini, merusak suasana romantis antara Rey dan Queenzha. Jika Arga bukan anaknya, bisa dipastikan Rey akan mengamuk dan memarahi Arga saat ini juga.
"Hmm nasib-nasib, awas aja yah Ga, bakal Papa gorok kamu kalau sekali lagi ganggu acara ena-ena Mama sama Papa." Geram Rey yang langsung dihadiahi tabokan oleh Queenzha.
"Berani yah gorok anak aku? Sebelum itu aset kamu yang aku gorok biar mampus kamu!" Ancam Queenzha.
Rey menelan salivanya susah payah, gimana jadinya kalau asetnya digorok sama Queenzha? "Hehehe jangan dong sayang, kalau kamu gorok nanto siapa yang puasin kamu? Nanti Arga nggak punya adik lagi. Emang kamu mau apa kalau aset aku pendek? Kan nggak enak tuh." Cerocos Rey. Queenzha langsung menampar Rey dan segera meninggalkannya.
"Mau kemana sayang?! Ayo sini kita buat adik untuk Arga! Biar Arga ada temennya!" Teriak Rey saat Queenzha sudah berjalan keluar dari kamar.
"Dasar gila! Stres! Tuhan kenapa suamiku kayak gini sih?!" Teriak Queenzha. Rey terkekeh mendengar teriakan istrinya itu.
<><><>
Queenzha berdiri dipinggir kolam renang sambil mengeringkan tubuh Rey yang basah sehabis berenang. Suami kurang ajarnya ini memang sangat manja dan selalu ingin dituruti permintaannya. Sangat mengesalkan bukan memiliki suami seperti ini? Untung saja Queenzha selalu sabar menghadapinya.
"Kamu kalau habis berenang yah keringin sendiri. Jangan apa-apa tuh harus aku." Omel Queenzha tanpa menatap wajah Rey. Queenzha masih fokus mengeringkan tubuh Rey.
"Percuma dong punya istri kalau nggak dimanfaatkan sayang. Udah nggak usah ngomel mulu, mending kamu keringin sama yang dibawah juga tuh." Sontak ucapan Rey langsung mendapat tatapan tajam dari Queenzha. Dengan secepat kilat tangan Queenzha mendarat dipipi sebelah kiri Rey.
"Sekali lagi ngomong gitu nggak bakal aku kasih jatah selama sebulan yah kamu! Awas aja! Kamu kan tau kalau aku tuh nggak suka kalau bahas kayak gitu selain malam! Ishh dasar mesum!" Geram Queenzha sambil mengacak-acak wajah Rey.
Rey terkekeh pelan sambil mencubit hidung Queenzha. "Mesum sama istri sendiri emang nggak boleh? Dari pada mesum sama cewek lain? Kan sama istri sendiri lebih enak." Ucap Rey sambil mengedipkan sebelah matanya. Queenzha bergidik.
"Au ah kamu ngeselin banget. Awas aja sampai kamu berani mesum sama cewek lain, bakal aku potong semua aset berhargamu itu. Dan ingat jangan sampai kamu mesum sama sekretaris bule ganjen kamu itu. Aku buat kamu nyesel." Cerocos Queenzha.
Sapuan lembut mendarat dipipi sebelah kanan Queenzha. Hangat dan menenangkan. "Aku cinta sama kamu lebih dari apapun. Jangan pernah berfikir aku akan pergi ninggalin kamu dan Arga. Hanya kamu perempuan yang ada dalam hati aku. I love you." Ucap Rey lirih. Rey menyatukan hidung mancungnya dan hidung Queenzha.
"Aku juga cinta sama kamu. Aku harap kisah cinta kita tidak akan pernah berakhir."
Setelah selesai mengeringkan tubuh Rey, langsung saja mereka berdua masuk kedalam kamar. Ternyata Arga masih tidur. Setelah berganti pakaian, Rey menuju dapur bersama Queenzha dibelakangnya. Mereka berdua akan mengisi perut yang belum diisi dari tadi pagi.
"Oya kamu udah dengar kalau temen-temen liburan di Bali. Michelle udah lahiran, makanya mereka liburan bareng. Kita nih tinggal tunggu kabar kapan sih Chae ngirim undangan. Soalnya katanya Papanya Chaeyoung udah setuju sama Dino. Kita kapan balik ke Indonesia?" Cerocos Queenzha sambil menyajikan sepiring nasi lengkap dengan lauknya.
"Bulan depan sayang. Sekarang tuh aku lagi ngurusin perusahaan. Kata Papa kalau udah selesai kita boleh pulang ke Indonesia." Queenzha tersenyum kegirangan mendengarnya.
Queenzha memeluk Rey erat. Baginya tak ada yang lebih indah dari kota kelahirannya. Sebagus apapun negara ini, namun Indonesia tetap nomor satu baginya. Dan sebentar lagi semuanya akan menjadi nyata, kembali ketempat dimana dia dilahirkan.
<><><>
Jangan lupa voment yah gengs!
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Genç KurguSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...