Angel dan Michelle menunggu tepat didepan ruang UGD. Angel tak bisa lagi memendam kesedihannya. Bagi Angel, Arka adalah alasannya untuk tetap hidup didunia ini. Arka selalu ada disaat dia susah maupun senang. Jika Arka meninggalkannya, maka Angel akan mengikuti kemanapun Arka pergi.
Michelle bingung harus berbuat apa sekarang. Melihat Angel yang seperti itu membuat Michelle semakin bingung untuk melakukan apa. Michelle mengambil ponselnya.
TRIO SOMVLAK's x BOYS
MichelleLouisa: Gengs gue ada berita duka nih.
KevinAndika.15: Berita apaan?
AxelSanjaya20: Berita apaan?
Syena.R.Jovanka: Berita apaan?
MichelleLouisa: Arka sakit, sekarang gue sama Angel ada dirumah sakit.
Syena.R.Jovanka: Hah? Sakit apa?
AxelSanjaya20: Dia kenapa?
KevinAndika.15: Dia sakit apa?
MichelleLouisa: Nggak tau, sekarang dia ada dirumah sakit Citra Sentosa, kalian kesini aja.
KevinAndika.15: Gue sama Syena otw.
AxelSanjaya20: Gue otw.
Close
Michelle kembali memasukan ponselnya kedalam tasnya. Michelle memeluk tubuh Angel yang bergetar. Michelle juga tak bisa lagi menahan air matanya. Melihat Angel seperti ini membuat hati Michelle ikut menangis.
"Ngel udah yah, Arka pasti baik-baik aja." Ucap Michelle.
"Gue.. Hiks.. Takut kehilangan hiks Arka, gue nggak hiks mau kehilangan hiks kakak gue lagi.." Ucap Angel sesenggukan.
"Maksud lo?" Tanya Michelle.
"Dulu gue punya kakak, namanya hiks Alvin. Alvin kakak gue hiks yang selalu ada buat gue, tapi dia ninggalin gue karena dia kena penyakit leukemia." Jelas Angel.
"Lo yang sabar yah Ngel, gue yakin kok kalau Arka itu kuat, dia pasti nggak akan ninggalin lo." Ucap Michelle.
"Nggak, Arka pasti ninggalin gue sebentar lagi." Ucap Angel.
"Lo nggak boleh ngomong gitu, Arka itu sayang sama lo, dia juga cinta sama Syena, pasti dia akan selalu kuat untuk kalian berdua." Jelas Michelle.
"Arka bakal hidupkan?" Tanya Angel.
"Iya, dia pasti akan hidup buat orang yang dia sayang dan dia cinta."
Michelle tersenyum saat melihat Angel yakin dengan ucapannya. Michelle kasian melihat Angel yang seperti ini. Michelle mengusap bahu Angel yang masih bergetar. Michelle tau saat ini Angel sedang menahan tangisnya.
Sekitar kurang lebih lima belas menit menunggu kedatangan para sahabatnya, akhirnya mereka sampai juga dirumah sakit. Michelle dapat melihat mata Syena yang membengkak, mungkin dia habis menangis. Syena menghampiri Angel yang duduk dilantai.
"Ngel, lo yang kuat." Ucap Syena.
"Syen.." Lirih Angel langsung memeluk tubuh mungil Syena.
"Gue nggak mau kehilangan untuk yang kesekian kali." Ucap Angel.
"Kita harus sama-sama kuat, gue juga nggak mau kehilangan Arka, gue cinta sama dia." Jelas Syena.
Angel menganggukan kepalanya. Setelah kurang lebih lima menit Syena dan Kevin tiba dirumah sakit, akhirnya Axel tiba juga. Angel hanya menatap wajah Axel sebentar, lalu kembali pada posisinya yang menunduk.
Axel berjalan kearah Angel. Axel menatap wajah Angel yang sembab karena menangis. Axel mengusap bahu Angel, Axel ingin menenangkan Angel untuk saat ini. Namun yang dia lakukan tidak berhasil sama sekali.
"Ngel aku minta maaf, aku banyak salah sama kamu." Ucap Axel, Angel diam.
"Aku cinta sama kamu." Ucap Axel, Angel diam.
"Angel aku nggak tau lagi harus ngungkapin perasaan aku kek gimana lagi, tapi aku benar cinta sama kamu, aku sayang sama kamu." Ucap Axel.
"Kak biarin Angel tenang dulu, biarin pikirannya tenang dulu." Ucap Michelle.
"Bro mending lo duduk aja dulu, jangan nambah masalah." Sambung Kevin.
Akhirnya Axel menurut, Axel memilih duduk disamping Angel. Angel harus bagaimana lagi sekarang. Jika menelpon orang tuanya, pasti mereka hanya akan sibuk dengan pekerjaannya.
"Keluarga pasien yang mana? Saya mau bicara?" Tanya dokter yang baru keluar dari ruang UGD.
"Saya dok." Ucap Angel.
"Kondisi fisik pasien sangat lemah saat ini, sudah berapa lama pasien mengidap penyakit leukemia?" Tanya dokter.
"Hah? Arka mengidap penyakit leukemia? Tapi selama ini dia nggak pernah keliatan sakit dok, dia keliatan sehat aja." Jelas Angel.
"Mungkin penyakit yang diidap pasien masih baru, dan harus segera ditangani secepatnya, sebaiknya sekarang anda urus administrasinya." Jelas dokter.
"Iya dok, terima kasih." Ucap Angel.
Nama penyakit itu kembali terdengar ditelinga Angel. Setelah tiga tahun nama penyakit itu tak pernah lagi didengar, sekarang ini nama penyakit itu kembali disebutkan. Kemarin Angel kehilangan Alvin, lalu selanjutnya Angel akan kehilangan Arka? Itu menyakitkan.
Syena yang sempat menguping pembicaraan Angel dan dokter yang memeriksa Arka tadi, langsung jatuh kelantai. Kehilangan Arka itu sangat menyakitkan bagi Syena. Dulu Arka pernah berjanji untuk selalu ada didekatnya, namun sekarang Arka akan pergi meninggalkannya secara perlahan.
"Syen lo harus yakin, lo nggak boleh nyerah, cuman tuhan yang bisa nentuin umur kita." Jelas Kevin.
"Iya Syen, seharusnya lo harus lebih kuat dari Angel, lo nggak boleh menyerah." Sambung Michelle.
"Bang apa tuhan nggak sayang sama gue? Kenapa tuhan harus nguji hubungan gue sama Arka? Apa salah gue?!" Tanya Syena.
"Kita harus tenang, gue yakin Arka pasti sembuh, penyakit yang Arka idap sekarang belum terlalu parah, makanya dokter akan segera mengambil tindakan." Jelas Angel.
"Lo yang sabar yah Ngel, lo udah kabarin keluarga lo?" Tanya Michelle.
"Percuma mereka nggak akan peduli sama Arka, mereka cuman peduli sama kerajaan meraka." Ucap Angel.
Mereka tak bisa memaksa Angel untuk memberitahu keluarganya. Mereka tau bagaimana sifat Angel, sifat keras kepala yang tak ada yang bisa menandinginya. Mereka pasrah.
<><><>
Holllaaa Gengs!!
Kangen nggak sama S'sTG? Kalau kangen vote dan komen. Biar author makin semangat nulisnya. Part kali ini bagus nggak? Sori yah partnya tambah tegang. Kasian banget deh sama Syena dan Angel. Buat yang penasaran sama Alvin, kalian komen atau chat aku aja di WhatsApp. Nomernya ada dibio WP.
Jangan lupa voment yah!!
Bye..!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Teen FictionSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...