Michelle kembali masuk kedalam kamar mandi. Dari tadi pagi sampai sore ini dia terua mual-mual tak jelas. Namun tak ada sedikitpun isi perutnya yang keluar. Michelle sudah lelah keluar masuk kamar mandi.
Dugaan Kevin bahwa istrinya sedang mengandung semakin kuat. Pagi ini istrinya terus mual-mual layaknya ibu hamil pada dasarnya. Wajah istrinya terlihat pucat, bibirnya yang berwarna pink berubah putih.
"Sayang kita kedokter aja, kasian kan kamu kalau mual terus. Muka kamu udah pucat banget." Ucap Kevin sambil mengusap punggung Michelle.
"Nggak usah Vin, aku nggakpapa kok. Mending sekarang kamu kerja aja dulu." Michelle mengusap bahu Kevin.
Kevin menggeleng. Bagaimana mungkin dia meninggalkan istrinya dalam keadaan seperti ini. Kevin tak mau meninggalkan Michelle yang sedang sakit. Kevin juga tak mau ketinggalan mengenai kabar istrinya.
"Aku udah bilang kamu kerja aja dulu, aku nggakpapa Kevin." Ucap Michelle yang dibalas gelengab kepala dari Kevin.
"Nggak mau sayang, aku mau nemenin kamu aja. Sekarang kamu ganti baju dulu abis itu kita pergi kerumah sakit." Kevin melenggang pergi meninggalkan Michelle yang masih didalam kamar mandi.
Michelle menghela nafas panjang saat suaminya itu menyuruhnya untuk mengganti pakaiannya. Perintah Kevin tak boleh dibantah sedikitpun dalan bentuk apapun. Kevin membasuh wajahnya yang masih berkeringat dingin.
"Semoga keinginan Kevin terkabul."
Michelle keluar dari dalam kamar mandi dan segera mengganti pakaiannya. Setelah selesai menggunakan dress berwarna peach dan sepatu sneakers miliknya, Michelle langsung menghampiri Kevin yang sudah diluar rumahnya.
"Udah selesai?" Tanya Kevin saat melihat Michelle keluar dari dalam rumah.
"Udah, kita pergi sekarang aja."
Kevin membukakan pintu mobilnya dan membiarkan Michelle masuk. Saat sudah menyalakan mobilnya, Kevin langsung melajukannya kearah rumah sakit terdekat. Kevin sudah tak sabar lagi menunggu berita dari dokter. Semoga keinginannya benar terjadi.
Kevin menghentikan mobilnya diparkiran rumah sakit. Kevin dan Michelle masuk kedalam rumah sakit bergandengan. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua, terlihat sangat cocok dan serasi.
Ceklek..
Kevin dan Michelle masuk kedalam ruangan dokter kandungan. Dokter yang ber-name tag Ni Ketut Ayu Lasmini itu menyambut kedatangan dua pasangan suami istri dengan baik. Dokter Ayu memang kenal dengan Kevin. Orang tua Kevin sangat mengenal keluarga dokter Ayu.
"Ada apa Vin? Apa istrimu sudah hamil?" Tanya dokter Ayu.
"Nggak tau nih dok, abis dari kemarin dia mual terus." Jawab Kevin.
"Benarkah?" Kevin dan Michelle kompak mengangguk. "Apa kamu sudah datang bulan?"
"Belum dok, sudah dua minggu saya belum datang bulan." Jawab Michelle.
"Tidak menutup kemungkinan kalau kamu hamil. Sekarang kita periksa saja." Ucap dokter Ayu.
Dokter Ayu menyuruh Michelle untuk berbaring diatas bankar. Dokter Ayu menyalakan sebuah alat yang biasa digunakan untuk memeriksa kondisi kandungan. Sebuah gel sudah diolesi diperut rata Michelle.
Alat yang tadi dinyalakan dokter Ayu langsung ditaruh diatas perut Michelle sambil digeser-geserkan. Dokter Ayu tersenyum saat melihat sesuatu yang sangat diinginkan Kevin. Sebuah gambar yang berbentuk seperti kacang polong.
"Sudah selesai." Ucap dokter Ayu.
Michelle turun dari bankar dibantu oleh Kevin. Kedua pasangan itu berjalan kearah dokter Ayu yang sudah duduk dimeja kerjanya.
"Bagaimana dok?" Tanya Kevin.
"Selamat Vin istrimu positif hamil, kamu harus menjaga istrimu karena kondisinya masih rentan." Jelas dokter Ayu sambil mengulas senyum.
"Hah? Benar dok? Astaga aku hamil Vin! Hamil!" Seru Michelle yang membuat kebahagiaan Kevin bertambah. Kebahagiaan saat melihat wajah bahagia istrinya.
"Ingat pesan saya Vin terus jaga istrimu dan pola makannya. Sekarang dia lagi mengandung anakmu." Kevin mengangguk mendengar nasihat dokter Ayu.
"Makasih banyak dok atas bantuan anda." Ucap Kevin yang diangguki dokter Ayu.
"Sudah menjadi kewajiban saya membantu kamu, lagipula bantuan saya tidak ada apa-apa dari bantuan orang tua kamu." Kevin mengulas senyum manisnya.
Kevin dan Michelle keluar dari ruangan dokter Ayu. Kevin langsung mendekap tubuh Michelle saat keluar dari ruangan dokter muda itu. Semuanya dilupakan Kevin, bahkan dia tak ingat tempat lagi sekarang.
"Kevin udah peluknya, nanti ada yang liat." Ucap Michelle sambil melepas pelukan Kevin.
Kevin menggaruk tengkuknya saat melihat banyak orang yang memperhatikan mereka berdua. Jadi malu sendiri. Michelle geleng-geleng saat melihat wajah Kevin yang memerah karena menahan malu.
"Udah nggak usah malu, sekarang kita pergi aja." Michelle menarik tangan Kevin untuk segera kemobil.
Saat tiba dimobil Kevin tak henti-hentinya mencium punggung tangan Michelle. Kevin juga mencium wajah istrinya itu dengan penuh kasih sayang. Sembilan bulan lagi dia akan lahir kedunia. Mereka berdua sangat bahagia saat ini.
Mungkin tak ada yang bisa mengukur kebahagiaan Kevin dan Michelle saat ini. Ini adalah berita bahagia yang belum ada yang tau. Mungkin Kevin harus memberitahukan orang tuanya sekarang.
"Kamu mau ngapain?" Tanya Michelle saat melihat Kevin mengeluarkan ponselnya dari kantong celananya.
"Mau telfon Mommy." Jawab Kevin seadanya. Michelle manggut-manggut.
Kevin meneken beberapa angka diponselnya. Sudah menjadi kebiasaan Kevin tidak menyimpan nomer telfon kedua orang tuanya. Kevin mengarahkan ponselnya ketelinganya. Setelah beberapa kali menghubungkan, akhirnya dijawab.
"Halo?"
"Halo Mom, lagi dimana?"
"Lagi dirumah, kenapa nelfon Mommy sore-sore begini?"
"Ada berita gembira buat Mommy, tapi jangan jantungan dulu."
"Huss kamu mau doain Mommy jantungan? Emang berita apa?"
"Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu yang menggemaskan."
"Hah? Maksudnya apa?"
"Mom, Michelle hamil sekarang!"
"Serius kamu Vin?! Astaga Mommy akan dapat cucu gitu?! Yaampun Mommy bakal jadi Grandma!"
"Iya Mom, sebentar lagi Mom akan menjadi Grandma. Sudah dulu yah Mom, aku sama Michelle mau pulang dulu. Assalamualaikum."
"Iya, Waalaikumsallam."
<><><>
Holllaaa Gengs!
Yey UP lagi!! Seneng banget deh bisa UP lagi. Hm sih Michelle bakal punya dedek bayi nih. Berarti bentar lagi bakal tamat nih cerita. Kalian harus voment yang banyak biar cepet UP lagi, kalau nggak banyak aku nggak mau UP.
Jangan lupa voment yah!
Bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Novela JuvenilSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...