PART|.45

68 9 0
                                    

Suasana yang sangat menegangkan bagi Kevin dan Michelle. Dengan adat khas Jawa, dua pasangan ini terlihat sangat serasi. Sekarang Kevin sedang berada dihadapan penghulu dan Michelle sedang berada dikamar bersama Syena. Pernikahan ini tidak dipublikasikan, alasannya karena orang tua Michelle yang menentang pernikahan ini.

Kevin menjabat tangan penghulu yang ada dihadapannya. Tangannya sedikit bergetar sambil mengingat isi ijab kabul yang harus dia ucapkan sebentar lagi. Bibir bawahnya terus bergetar dan kering.

"Bismillahirrohmannirrohim. Saya nikahkan dan saya kawinkan saudara Kevin Andika Jovanka bin Alvaro Alex Jovanka dengan Michelle Louisa binti Mike Wijaya dengan mahar seperangkat alat sholat dibayar tunai!" Ucap penghulu itu lantang.

"Saya terima nikahnya Michelle Louisa binti Mike wijaya dengan mahar tersebut dibayar tunai." Ucap Kevin lantang.

"Sah?"

"SAH!"

Seketika tubuh Kevin langsung lemas, entahlah itu lemas karena bisa menikahi Michelle atau lemas karena sudah tidak tegang. Kevin sangat bahagia bisa menikahi gadis yang sangat dia cintai. Gadis yang dia pacari selama lima tahun lebih itu.

Kevin melengkungkan bibirnya saat melihat Michelle keluar dari kamarnya. Wajah Michelle terlihat cantik dengan kebaya warna putih dan make up sederhana. Michelle duduk disamping Kevin. Michelle menarik tangan Kevin, lalu menciumnya. Setelah itu Kevin mengecup kening Michelle.

"I love you my wife."

"Love you too my hubby."

"Cie yang udah sah, Vin ingat nanti malam jangan ganas." Ucap Arka menggoda Kevin.

"Bener tuh Vin! Tapi lo harus hati-hati yah. Jangan liar tuh otak lo!" Ledek Devano. Sekarang Devano dan Kevin menjadi sangat dekat.

"Otak lo pada yang harusnya dikontrol, gue mah masih polos. Nggak kayak lo Dev!" Gerutu Kevin.

"Udah jangan bahas masa lalu, mending sekarang kita hafe fun aja, oke?" Kini Syena ikut masuk dalam obrolan para pria.

Acara pernikahan berlangsung dengan hikmat. Semuanya berjalan sesuai rencana. Tak ada masalah sedikitpun dalam acara yang mereka langsungkan ini. Michelle fikir pernikahannya ini akan dihancurkan oleh orang suruhan ayahnya.

Tiga jam berlangsung dan acara pun selesai. Para tamu sudah pulang beserta kerabat Kevin. Arka, Axel, Angel, Devano dan Ezzell juga sudah pulang. Sekarang mereka sedang berkumpul diruang keluarga.

"Jadi gimana rencana kamu kedepannya Vin?" Tanya Alvaro.

"Rencananya Kevin akan keluar kota untuk sementera. Urusan pekerjaan Kevin bisa mencari banyak kerajaan disana." Jelas Kevin.

"Kenapa harus keluar kota? Kan disini juga bisa." Sambung Clarissa tak terima dengan rencana putranya.

"Mom kan tau bagaimana ayahnya Michelle. Kevin nggak mau sampai ayahnya Michelle menghancurkan pernikahanku." Jelas Kevin.

"Ya sudah kalau begitu kamu pindah di Bali saja. Kebetulan disana ada cabang perusahaan Daddy yang bisa kamu jadikan tempar kerja. Disana juga ada rumah peninggalan Oma. Daddy dukung." Jelas Alvaro.

"Makasih Dad." Kevin langsung memeluk tubuh Alvaro.

Mereka terlihat seperti keluarga yang harmonis. Semuanya tersenyum bahagia, kecuali Syena. Gadis itu terlihat murung saat Kevin mengatakan akan pindah ke Bali. Syena tak bisa berjauhan dari kakaknya itu. Syena belum pernah berpisah jauh dari Kevin.

"Loh Syen kok murung? Nggak bahagia apa kalau sahabatnya jadi kakak iparnya?" Tanya Clarissa.

"Lo kenapa sih Syen? Perasaan tadi lo baik-baik aja." Kevin duduk disamping Syena sambil mengusap puncak kepala Syena.

"Bang Kevin mau ninggalin gue? Masa sih abang tega ninggalin gue. Gue nggak bisa jauh dari lo, bang. Plis jangan pergi." Ucap Syena. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Syen lo kan tau gue udah nikah, lo pasti juga bakal kayak gue. Lo harus paham gimana keadaan gue dan Michelle sekarang. Maaf kalau gue nggak bisa bareng lo lagi. Lo nggak boleh sedih." Kevin mengusap air mata Syena.

"Gue mau ikut abang aja, gue nggak mau pisah bang." Syena langsung memeluk tubuh Kevin.

"Udah jangan gitu. Kalau lo ikut, emang lo mau Arka direbut cabe-cabean? Masa sih lo kalah saing sama cabe-cabean." Ledek Kevin.

"Yah nggak mau lah, secara gue ini cantik. Masa sih Arka berpaling dari gue. Nggak jadi ikut lo ahh, mending disini aja." Ucap Syena.

"Yaudah kalau gitu sekarang lo tidur, udah malam, besok lo bangun cepet, gue besok kebandara." Syena menangguk lalu masuk kekamarnya.

Kevin dan Michelle juga masuk kedalam kamar untuk istirahat. Besok mereka harus pergi kebandara untuk pergi ke Bali. Kevin sudah menyiapkan banyak persiapan untuk kepindahannya ke Bali.

Menurut Kevin dan Michelle keputusan yang mereka ambil sudah benar. Kevin tak mau pernikahannya hancur karena ayah mertuanya. Walau pernikahannya tidak diinginkan, namun Kevin berusaha menjaga keutuhan rumah tangganya yang baru dia bina.

<><><>

Holllaaa Gengs!

Author comeback! Aduh sori kalau UP suka nggak jelas. Author nggak bisa janji buat UP kapan lagi. Duh makin semangat nulis nih.

Jangan lupa voment yah!

SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang