Syena duduk disamping Arka yang sedang mengendarai mobilnya. Hari ini Arka mengantar Syena untuk pergi kekampus. Sudah lama juga dia tidak pernah mengunjungi kampus kekasihnya itu. Sekalian tebar pesona disana. Kan banyak cewek cantik.
"Nanti kamu turunin digerbang aja, terus langsung pulang. Nggak usah tebar pesona." Seperti tau maksud Arka, Syena lebih dulu mencegahnya.
"Nggak ahh aku mau ngantar kamu sampai dalam kampus. Nanti ada buaya darat yang gangguin kamu dikampus." Jelas Arka yang membuat Syena kesal.
"Dan buaya daratnya kamu! Oh kamu bukan buaya darat, tapi kamu serigala yang bisa nerkam aku kapan aja." Arka kesal mendengar ocehan kekasihnya ini.
"Kalau aku serigala udah dari kemarin-kemarin aku nerkam kamu. Sayangnya aku masih siap nunggu kamu kok."
"Alah bilang aja kalau pulang dari sini kamu mau nongkrong sama kak Axel sambil liatin cewek-cewek disana. Ngeles aja kayak bajaj." Gerutu Syena.
"Biar aku nggak nyari cewek lain lagi, kita nikah aja." Syena terbelalak.
"Nikah gundulmu? Ini aja kamu masih kuliah pake ngajak orang nikah. Nggak mau ah." Wajah Syena merah padam saat mendengar yang diucapkan Arka.
"Serius!"
"Ihh udah buruan ngebut! Aku udah telat!" Ketus Syena.
Arka menepikan mobilnya, lalu menatap Syena penuh keseriusan. Tangan kirinya menggenggam tangan kanan Syena. Lalu mengecupnya.
"Syen, will you marry me?" Syena tersenyum manis mendengar kekasihnya itu melamarnya.
"Nggak romantis!" Ketus Syena sambil mencebikan bibirnya.
"Aku memang nggak romantis, tapi apa yang kamu butuh hanya keromantisan? Kalau kamu cuman butuh itu maaf aku nggak bisa. Lebih baik kita selesaikan sekarang hubungan kita." Ucap Arka serius.
"Bukan gitu, kamu tau aku itu suka baca novel romantis. Kadang ada yang dilamar direstoran mewah. Ada juga yang dilamar dipesawat. Sampai dilamar di Paris. Aku pengen kayak gitu. Tapi kayaknya udah takdir aku dilamar didalam mobil dipinggir trotoar gini. No problem, i will." Arka tersenyum lalu menarik Syena kedalam pelukannya.
"I love you Syena Risyana Jovanka, welcome in my world." Arka mengecup kening Syena.
"Love you too my boyfriend, and welcome in my world." Arka dan Syena tertawa lepas.
"Yaudah kita pergi ke KUA aja sekarang. Aku nggak sabar deh."
"Ehh aku mau kekampus dulu. Jangan aneh-aneh deh Ka."
"Mm.. Oke-oke. That a simple problem."
Arka kemudian kembali melajukan mobilnya. Setelah mengantar Syena aman sampai kampus, Arka kembali melanjutkan perjalanannya menuju cáfe Axel. Pasti pria itu sedang dicáfe, karena ini masih menunjukkan pukul sembilan pagi.
Arka memarkirkan mobilnya tepat didepan cáfe Axel. Arka masuk kedalam cáfe yang diberi nama A&A Cafe, artinya sih Axel dan Angel. Tanpa permisi Arka masuk kedalam ruang kerja Axel.
"Kebiasaan." Ucap Axel yang melihat kedatangan calon kakak iparnya itu.
"Ini kan ruangan sahabat gue."
"Cih! Sejak kapan lo jadi sahabat gue? Dih ogah!"
"Anjing lo! Gue nggak restuin entar hubungan lo sama ade gue baru tau rasa lo!" Umpat Arka.
"Sans ae bro, hehehe iya deh lo sahabat gue. Nggakpapa lah gue sahabatan sama lo." Axel cengengesan
sambil menatap Arka."Ehh Xel btw lo kapan sih nikahin ade gue? Bokap gue udah nanyain tuh, lo serius apa kagak?" Tanya Arka yang membuat Axel diam sejenak.
"Seharusnya lo nanya kayak gitu sama Angel, dia serius apa kagak? Udah berapa kali gue ngajak di nikah, tapi dia nolak." Jelas Axel.
"Xel gue paham kok. Mm.. Nanti gue bantu ngomong sama Angel deh soal ini." Arka menepuk-nepuk bahu Axel.
"Btw ada apa gerangan lo datang kesini? Pasti lo ada sesuatu kan? Kalau lo mau nyari cewek disini udah deh, tobat Arka. Gue nggak mau cáfe gue diacak-acak sama Syena. Udah hatam gue." Cerocos Axel.
"Kampret lo! Yah kagak lah. Gue kesini mau kasih berita bahagia sama lo." Axel mengernyitkan keningnya.
"Gue udah ngelamar Syena tadi, tinggal nunggu kapan nikahnya. Dan kayaknya gue duluan deh daripada lo sama Angel." Axel terbelalak mendengar penjelasan Arka.
"Serius bro? Wihh gue kira lo nggak bakal berani ngajak Syena nikah. Wah gue dilangkahin lagi nih."
"Makanya buruan deh lo sah-in ade gue. Biar lo nggak mandi air dingin deh tiap hari. Kalau nggak ngabisin sabun." Ledek Arka.
"Somplak lo! Kayak lo nggak aja deh, lo mah tiap hari." Ucap Axel sambil menoyor kepala Arka.
"Sori gue nggak bakal lama lagi, tinggal bentaran gue udah langsung nerkam Syena."
"Omes lu!"
"Omes? Siapa lagi tuh?" Tanya Arka bingung.
"Otak mesum! Hahaha!" Tawa Axel pecah diikuti umpatan Arka.
"Ehh mending sekarang lo pulang deh. Mumet pala gue kalau lo disini mulu." Usir Axel.
"Bangke lu! Tapi ada benernya juga sih. Mending gue pulang, lanjut bobo, terus gue mimpiin kekasih hati pujaan gue."
Arka melangkah pergi meninggalkan cáfe Axel. Sedangkan Axel hanya geleng-geleng melihat tingkah Arka yang aneh bin ajaib. Mimpi apa dia bisa punya calon kakak ipar yang anehnya naudzubillah kayak Arka.
<><><>
Holllaaa Gengs!
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Novela JuvenilSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...