PART|.35

60 6 0
                                    

Mereka semua keluar dari bandara beriringan. Michelle akan pulang bersama Syena, Axel dan Kevin, Arka dan Angel, Chaeyoung dan Dino, sedangkan Ezzell dan Devano.

Mobil Michelle sudah terparkir manis diparkiran bandara. Begitu juga mobil milik Dino. Sebelum berangkat tadi Michelle sudah memberitahukan Marchel untuk mengantarkan mobilnya kebandara. Begitu juga Dino yang menyuruh supirnya mengantarkan mobilnya kebandara.

"Guys gue cabut dulu, kalau ada apa-apa langsung kasih kabar aja. Chelle aku pergi dulu." Ucap Kevin.

"Iya, kamu hati-hati yah, aku juga mau pulang dulu." Ucap Michelle.

"Oke guys kita pisah disini, besok kita ngumpul dićafe gue." Ucap Axel.

Mereka semua berpisah dibandara, lalu Michelle dan Syena berjalan kearah mobil. Michelle mulai menancap gas dengan kecepatan standar. Mobil Michelle meninggalkan parkiran bandara dan masuk kearea jalan raya.

"Oya Syen, gue istirahat dirumah lo dulu yah, gue males liat muka bokap gue." Ucap Michelle.

"Kenapa lagi lo? Bokap lo mau nikah lagi?" Tanya Syena.

"Gila lo! Bokap gue masih waras kali, gini yah gue itu dijodohin sama rekan kerja bokap gue, orangnya nggak tua amat sih, tapi gue mah setia sama Kevin." Jelas Michelle.

"Kalau gue jadi lo sih gue lebih milih dijodohin, lo ngarep apa sama abang gue? Disuruh kuliah aja dia nggak mau, lo ngarep jadi bini pembalap?" Cerocos Syena.

"Bukan gitu Syen, tapi cinta nggak bisa dipaksa. Kalau gue cuman mikirin harta yah gue pilih tuh cowok, tapi gue cintanya sama Kevin.Oke gue matre, tapi gue juga pengen bahagia karena cinta." Jelas Michelle.

"Terserah lo aja, emang nama cowok yang dijodohin sama lo siapa? Siapa tau gue kenal." Tanya Syena.

"Namanya itu Duta Wir--"

Braaakkk.. Bruuukkk.. Praaanggg..

<><><>

Dari tadi perasaan Kevin terus saja aneh. Seperti terjadi sesuatu, namun Kevin tak tahu apa yang sedang terjadi. Axel yang melihat ada keganjalan dengan tingkah laku Kevin pun bingung. Tak biasanya Kevin terlihat aneh seperti ini.

"Woi Vin lo kenapa sih?" Tanya Axel.

"Nggak tau nih, perasaan gue nggak enak banget deh." Jawab Kevin.

"Nggak enak kenapa sih? Lo nih kayak cenayang aja." Tanya Axel.

"Bukan gitu, tapi fikiran gue terus aja mikirin Syena sama Michelle, kayak ada sesuatu yang terjadi gitu, tapi gue nggak tau apa yang terjadi." Jelas Kevin.

"Yaudah biar perasaan lo tenang, kita susul mereka aja, gimana?" Tanya Axel.

"Iya kita susul mereka aja, biar gue lebih tenang." Ucap Kevin.

Axel mengambil kunci mobil yang terletak diatas meja kerjanya. Mobil Axel membelah jalanan ibukota yang masih belum terlalu ramai karena maaih menunjukkan pukul enam pagi. Mobil Axel melaju dengan kecepatan standar membuat Kevin gregetan ingin menabok wajah Axel.

"Woi Xel ngebut dong! Lo nggak tau perasaan gue makin nggak enak? Buruan deh!" Gerutu Kevin.

"Gila lo! Ini aja gue udah ngebut, lo kalau mau buru-buru keakhirat jangan ngajak gue! Gue masih pengen ngerasain surga dunia."  Cerocos Axel.
"Lelet banget sih lo! Ngalahin siput mak Ijah lo!" Seru Kevin.

"Mak Ijah? Siapa lagi tuh? Emak lo banyak banget dah. Mak Erot, Mak Siti, Mak Rini, Mak siapa lagi? Kasih tau gue buru!" Cerocos Axel.

"Bacot loh!" Seru Kevin.

Perdebatan yang mereka lakukan tak kunjung usai. Sampai akhirnya Kevin melihat sebuah mobil yang sudah hancur tak berbentuk. Plat nomernya 56*8 MCL. Seingat Kevin itu plat nomer mobil Michelle. Apa betul?

"Xel berhenti dulu." Ucap Kevin.

Axel langsung menghentikan mobilnya. Banyak orang dan petugas kepolisian ditempat mereka berhenti. Tubuh Kevin menegang saat melihat mobil yang bagian depannya sudah hancur tak berbentuk. Itu benar mobil yang dikendarai Michelle tadi dibandara. Kevin menguatkan dirinya sendiri agar bisa menerima kenyataan bahwa itu benar mobil milik kekasihnya, Michelle.

Dan benar.  Iti benar mobil miliknya. Air mata Kevib luruh begitu saja saat melihat dua orang gadis yang dikeluarkan dari dalam mobil yang sudah hancur tak berbentuk.

"SYENA!! MICHELLE!!" Teriak Kevin.

Kevin langsung memeluk tubuh adiknya yang berbaring diatas aspal. Wajah Syena dilumuri darah segar yang masih terus saja mengalir dipelipisnya. Pandangan Kevin beralih kearah gadis yang ada disamping Syena. Michelle sama dengan keadaan Syena saat ini.

"Vin lo harus kuat buat mereka, plis lo jangan lemah." Ucap Axel.

"Ade gue celaka karena kebodohan gue, andai gue ada waktu buat nganterin mereka pulang, andai gue nggak nyuruh Michelle buat nyuruh abangnya bawa mobil kebandara, andai.. Andai.." Kevin tak mampu lagi mengungkapkan isi hatinya.

"Lo harus kuat buat adik dan cewek lo! Jangan lemah gini! Mana Kevin yang gue kenal?! Mana Vin?! Lo harus bangkit!" Seru Axel.

<><><>

Holllaaa Gengs!

Gimana part kali ini? Ada kesan gregetnya nggak? Duh Mamak aja tegang ngetiknya. Inilah kejutan dari part 34. Kejutan yang sangat tak terduga bukan? Wah Mamak gemesy banget. Kasian deh Arka.

Jangan lupa voment yah!

Bye..

SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang