PART|.40

67 7 0
                                    

Kevin membantu Michelle keluar dari mobil dan mendudukkan Michelle dikursi roda. Mereka berdua memutuskan untuk kerumah sakit, karena tak ada tujuan. Orang tua Kevin juga masih dirumah sakit untuk menjaga Syena. Arka terpaksa pulang, karena dipaksa orang tua Syena. Nanti malam Arka akan kembali lagi kerumah sakit.

Ceklek..

Semua yang ada didalam ruangan mendongak menatap dua pasangan yang berdiri didepan pintu. Alvaro dan Clarissa tersenyum saat melihat Michelle. Mereka sudah mengenal Michelle sebelumnya, karena Kevin pernah mengajaknya kerumah.

"Hai Michelle Mommy kangen sama kamu, maaf yah sayang Mommy nggak bisa jenguk kamu, soalnya Mommy harus nemenin Daddy di Surabaya." Jelas Clarissa. Clarissa selalu menyuruh Michelle untuk memanggilnya Mommy.

"Iya nggakpapa Mom." Ucap Michelle.

"Mom, Dad, Kevin mau bicara sama kalian." Ucap Kevin. Kevin takut jika harus berhadapan dengan Alvaro untuk berbicara hal serius seperti ini.

"Ada apa?" Tanya Alvaro.

"Gini Dad, Michelle keluar dari rumahnya, karena dia dijodohin sama orang tuanya." Jawab Kevin.

"Lalu?" Tanya Alvaro lagi.

"Aku mau Michelle tinggal dirumah dulu sementara sampai dia sembuh dan dapat tempat tinggal. Soalnya dia belum sembuh total." Jelas Kevin.

"Kamu ada masalah apa sayang sama keluargamu?" Tanya Clarissa pada Michelle.

"Michelle dijodohin Mom, Michelle nggak mau sama calonnya. Makanya Michelle keluar dari rumah. Michelle boleh yah tinggal dirumah Mommy, sebentar aja!" Pinta Michelle.

"Iya boleh, tapi Kevin nggak boleh tinggal dirumah. Kevin kamu harus tinggal diapartemen dulu sampai Michelle dapat tempat tinggal. Nggak baik kalau kalian tinggal serumah tanpa status, iyakan Dad?" Jelas Clarissa.

"Iya kamu boleh tinggal dirumah keluarga saya Michelle, tapi saya tidak mau menanggung segala resiko jika keluarga kamu tahu kalau anaknya tinggal dirumah keluarga Jovanka. Orang tua kamu itu keluarga terpandang, begitu juga keluarga saya. Saya tidak ingin merusak image keluarga kamu dan keluarga saya." Jelas Alvaro panjang lebar.

"Iya om." Ucap Michelle.

"Wijaya Corporation itu bukan perusahaan sembarangan. Mr. Mike bisa saja menghancurkan perusahaan saya walau perusahaannya berada dibawah naungan saya. Mr. Mike bukan orang sembarangan. Sekarang perusahaannya sedang diujung tanduk. Cabang yang dia rintis di LA juga belum meningkat." Jelas Alvaro kembali.

"Memangnya kamu dijodohin sama siapa?" Tanya Alvaro.

"Namanya Duta Wira Kartajaya." Jawab Michelle.

"Kartajaya? Pemilik perusahaan Kartajaya Group?" Tanya Alvaro.

"Iya Dad, yang dijodohin sama Michelle itu bang Duta." Jawab Kevin.

"Jadi Duta yang akan menjadi saingan kamu Vin? Kamu bisa mengalahkan Duta? Secara dia itu pengusaha dengan banyak kemampuan, sedangkan kamu? Berandalan yang begajulan. Disuruh kuliah aja nggak mau. Kamu pakai dukun mana sampai Michelle tertarik sama kamu?" Ucap Alvaro meremehkan putra sulungnya.

"Kevin mau kok Dad kuliah, lusa Kevin udah kuliah, Kevin udah daftar sih, cuman nggak yakin gitu. Tapi alhamdulillah keterima. Tapi Kevin nggak ngampus ditempat yang Daddy mau." Jelas Kevin.

"Daddy dukung, asal kuliah yang bener. Ingat ada dua perempuan yang harus kamu banggakan, Mommy dan pacar kamu." Ucap Alvaro.

Mereka semua tersenyum bahagia saat melihat kegigihan Kevin untuk bisa melanjutkan pendidikannya lagi. Alvaro dan Clarissa setuju dengan hubungan Kevin dan Michelle, apalagi mereka tahu kalau Kevin ingin kuliah karena Michelle.

<><><>

Dino mengantarkan Chaeyoung pulang kerumahnya. Setelah dari rumah Michelle, Dino memutuskan untuk mengantar Chaeyoung pulang. Apalagi Dino tahu kalau Chaeyoung sedang dalam keadaan tidak baik sekarang setelah melihat pertengkaran yang dilakukan Kevin dan kakak sepupunya itu.

"Sayang kamu nggak usah mikirin yang tadi, mending sekarang kamu istirahat aja." Ucap Dino, Chaeyoung mengangguk pelan.

"Tapi aku belum ngantuk, aku males dirumah Din, apalagi Appa nggak ada, cuman ada ibu tiri aku. Aku males." Jelas Chaeyoung.

"Kalau belum ngantuk kamu dimobil aku aja dulu, kalau udah ngantuk baru masuk." Ucap Dino. "Ngomong-ngomong selama aku pacaran aku belum kenal keluarga kamu. Kamu punya saudara?" Tanya Dino

"Punya, Oppa Woozi. Oppa Woozi tinggal di Korea sekarang karena harus kuliah." Jawab Chaeyoung.

"Oh, Papa kamu kerja apa? Terus Mama kandung kamu itu dimana sekarang?" Tanya Dino.

"Appa itu punya usaha di Korea, yang urus itu orang kepercayannya, Eomma itu desainer sekaligus pemilik Tamara butik." Jelas Chaeyoung.

"Jadi tante Tamara itu Mama kamu? Astaga ternyata kamu itu saudara tirinya sepupu aku Chae." Ucap Dino.

Deg..

Saudara tiri sepupu aku. Apa maksud ucapan Dino? Maksudnya Dino punya sepupu terus saudaraan sama Chaeyoung? Jadi selama ini ibunya menikah tanpa sepengetahuannya? Astaga ada apa ini? Kenapa terlalu banyak tanda tanya dalam kehidupan Chaeyoung saat ini?

"Eomma nikah lagi?" Tanya Chaeyoung, bukan pada Dino, melainkan pada dirinya sendiri.

"Kamu kenapa? Kamu nggak tahu Mama kamu nikah lagi?" Tanya Dino.

"Eomma dimana?" Tanya Chaeyoung.

"Sekarang tante Tamara lagi ada di Tokyo untuk pembukaan cabang butiknya yang baru." Jawab Dino.

"Aku udah ngantuk, aku masuk dulu, annyeong." Ucap Chaeyoung.

Chaeyoung keluar dari mobil Dino dan berjalan masuk kedalam rumahnya. Terlalu banyak kebohongan yang terjadi dalam hidupnya selama ini. Apa iya Chaeyoung sanggup bertahan dalam keluarga yang dengan mudahnya berbohong berulang kali? Astaga hidup Chaeyoung harus menderita dengan banyak kebohongan.

<><><>

Holllaaa Gengs!

Sori yah pendek soalnya lagi bingung mau nulis apa. Ini aja UP buru-buru.

Jangan lupa voment yah!

Bye..

SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang