Seperti hari-hari biasa setelah permusuhan, mereka masih bersikap dingin kepada satu sama lain. Pagi ini Chaeyoung dan Ezzell datang bersama. Kebetulan Ezzell bawa motor pagi ini. Jadi dia memutuskan untuk menjemput Chaeyoung.
Setelah permusuhan mereka tak saling menegur bahkan menyapa. Urusan Ezzell dan Axel? Ah itu sudah berakhir sejak persahabatannya rusak. Axel sempat menelpon Ezzell beberapa kali, namun Ezzell tak pernah mau menerima panggilannya. Ezzell hanya sempat bertemu dengan Axel, itupun karena ketidak sengajaan.
Flashback On
Setelah pulang sekolah Ezzell memutuskan untuk nongkrong dicáfe. Ezzell mau melepas seluruh masalahnya saat ini. Persahabatannya hancur hanya karena Axel. Semuanya, yang tersisa hanya Chaeyoung. Semuanya pergi, pergi meninggalkannya.
Ezzell masuk kedalam cáfe yang sering ditongkrongi anak muda. Dia masih mengenakan seragam sekolah, karena memang dia belum pulang kerumahnya. Tanpa melihat sekelilingnya Ezzell langsung duduk dengan tatapan kosong.
"Mau pesan apa mba?" Tanya seorang waiters.
"Hot caramel satu." Ucap Ezzell.
"Ada lagi?"
"Itu aja mba, makasih."
"Iya sama-sama mba, tunggu sebentar."
Waiters tersebut pergi meninggalkan Ezzell. Dari tadi Ezzell terus melamun, tanpa ia sadari ada yang terus memperhatikannya.
"Hai Zell!" Sapa seorang pria pada Ezzell.
"Kak Axel?!" Ezzell membelalakan kedua matanya melihat Axel yang berdiri dihadapannya. "Loh kok kakak ada disini?"
"Ini kan cáfe gue jadi wajar aja gue disini." Ucap Axel.
Ezzell menghela nafas berat, pria yang harusnya ia tidak temui lagi, sekarang kembali bertemu. Kesya memutar kedua bola matanya. Dia harus tenang.
"Oh jadi ini cáfenya kakak, yaudah hot caramel berapa harganya?" Tanya Ezzell.
"Harganya *blablabla*." Ucap Axel.
"Ini uangnya, maaf kakak harus jauhin aku, kembaliannya ambil aja." Ucap Ezzell sambil menyodorkan uang kertas lima puluh ribu pada Axel, lalu pergi.
"Loh kok dia pergi? Aneh." Ucap Axel.
Flashback Off
Sejak hari itu Ezzell tak pernah lagi bertemu Axel. Ezzell memilih menjauhi Axel, walau persahabatannya tetap tak kembali seperti semula. Yang penting dia menjauhi Axel sekarang.
"Zell, apa kau baik saja? Mengapa kau melamun?" Tanya Chaeyoung.
"Ne, chal chinaesumnida. (Ya, kabar baik.)" Jawab Ezzell. Ezzell memang sangat pandai dalam berbahasa Korea.
"Cheongmalimnikka? (benarkah?)" Tanya Chaeyoung.
"Mullon imnida. (tentu saja.)" Jawab Ezzell santai.
"Oke." Ucap Chaeyoung.
"Chae, gue rasa gue harus minta maaf sama Angel." Ucap Ezzell.
"Mianhamnida? (maaf?)" Tanya Chaeyoung.
"Ne, (ya,) dan gue rasa kalau gue udah salah." Jelas Ezzell.
"Chotha, (bagus,) yaudah kita kekelas aja." Ucap Chaeyoung, lalu diangguki Ezzell.
Mereka berjalan kekelas, dikelas sudah ada Syena dan Michelle. Michelle menatap sinis kearah Ezzell dan Chaeyoung. Lalu kembali mengarahkan pandangannya kearah Syena. Michelle tersenyum licik.
"Ehh Syen gue mau nanya deh sama lo!" Ucap Michelle dengan suara yang sengaja dikeraskan.
"Apa?" Tanya Syena.
"Mm.. Kira-kira tuh cewek masih suka nggak yah sama pacarnya temen kita?" Tanya Michelle yang berusaha menyinggung Ezzell.
"Keknya sih masih, tapi kan tuh cowok udah pacaran sama temen kita, kecuali dia mau jadi pencokor!" Jelas Syena yang berhasil membuat Ezzell emosi.
"Maksud lo apa hah? Gue udah nggak suka sama kak Axel, lagian gue juga nggak mau jadi pencokor." Ucap Ezzell.
"Upss dia ngerasa Syen, emangnya kita nyinggung lo?" Tanya Michelle.
"Gue tau arah singgungan kalian kok, gue nggak bodoh!" Seru Ezzell.
"Ehh gue nggak nyinggung lo! Lagian kalau lo ngerasa itu salah lo sendiri! Emang gue nyuruh lo buat ngerasa hah?!" Ucap Michelle.
"Eomeona! (astaga!) Kalian ini apa-apaan sih? Masih pagi udah buat keributan." Lerai Chaeyoung.
"Nggak usah ikut campur deh lo! Gue nggak ada urusan sama lo!" Seru Michelle.
"Gue capek berantem sama kalian, gue cuman mau minta maaf, tapi ternyata gue salah kalau minta maaf sama orang kek kalian." Jelas Ezzell.
"Seharusnya lo yang ngaca, emangnya lo sebagus apa? Nggak usah sok suci deh." Sambung Angel yang baru saja datang.
"Angel?" Ezzell kaget melihat kedatangan Angel.
"Iya gue Angel, pacarnya Axel Sanjaya, kenapa hah? Lo sirik gue sama kak Axel?" Tanya Angel.
"E.. Eng.. Enggak kok, lagian nggak guna kalau gue sirik sama lo! Gue masih bisa dapet yang lebih dari kak Axel." Jelas Ezzell.
"Oh baguslah kalau lo sadar diri, dan asal lo tau yah lo itu perempuan murahan, JALANG!" Ucap Angel menekan kata jalang.
"Ehh jaga yah mulut lo! Lo kira gue cewek apaan hah? Gue masih punya harga diri!" Seru Ezzell sambil mendorong tubuh Angel.
"Wihh sans kali, jangan ngegas, nggak usah pake dorong-dorong, tangan lo itu kotor." Sambung Michelle.
"Terserah kalian! Gue capek berantem sama kalian!" Seru Ezzell, lalu kembali duduk.
Michelle, Syena, dan Angel tersenyum sinis sambil memperhatikan Ezzell dan Chaeyoung. Angel terus saja memberikan tatapan sinisnya kepada Ezzell, dengan seperti itu Ezzell akan semakin geram pada Angel dkk.
<><><>
Holllaaa Gengs!
Gimana part kali ini? Makin tegang nggak? Seharusnya sih makin tegang. Kasian yah Ezzell sama Chaeyoung. Angel dkk jahat deh:( Maafin author yah kalau ceritanya gaje.
Jangan lupa voment yah!
Bye..!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Teen FictionSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...