Setelah menempuh jarak 19 jam lebih lima menit, akhirnya mereka semua tiba juga dibandara Internasional Honolulu. Sekarang di negeri yang terkenal dengan pantainya ini menunjukkan pukul sepuluh pagi. Perbedaan waktu Jakarta dan Hawaii adalah tujuh jam.
Mereka segera menuju penginapan yang letaknya tak jauh dari pantai Waikiki. Memerlukan waktu setengah jam untuk sampai dipenginapan mereka. Mereka memutuskan untuk istirahat dulu, lalu mereka akan menikmati indahnya malam dipantai Waikiki.
Kevin tidur sekamar dengan Axel, Arka dan Dino, sedangkan Devano dan Rey. Untuk para gadisnya Michelle tidur bersama dengan Angel, Syena dan Chaeyoung, sedangkan Queenzha dan Ezzell.
Angel tertidur pulas diatas ranjang yang tersedia didalam kamar hotel merka, sedangkan Michelle masih sibuk mengurus pakaiannya.
"Nih anak kebo banget sih." Ucap Michelle.
"Woi Ngel bangun! Sekarang mending lo mandi, habis itu kita jalan sama anak-anak." Ucap Michelle, namun Angel masih bergeming ditempatnya.
DrtDrt
Ponsel Michelle bergetar tanda ada pesan masuk. Michelle mengambil ponselnya lalu membuka pesan yang dikirim nomor tak dikenal.
0821xxxxxxxx
Chelle aku dengar kamu liburan ke Hawaii, kebetulan aku di Hawaii, ketemuan yuk!
Michelle mengernyitkan keningnya saat membaca pesan dari nomor tak dikenal itu. Michelle tak tau siapa yang mengirimkannya pesan itu. Lalu Michelle membuka aplikasi hijau miliknya dan mengetik nomor tak dikenal itu. Ternyata itu dari Om-Om pedofil, Duta Wira Kartajaya.
"Dih pake ngajak ketemuan segala, emang dia siapa? Dasar Om-Om pedofil!" Seru Michelle.
Michelle mengetikkan sesuatu untuk membalas pesan dari Duta. Michelle tak ingin mengganggu liburan pertamanya dengan teman-temannya dan juga kekasib tercintanya.
I'm
Dengar yah Om, gue itu lagi liburan bareng temen dan pacaf gue, jadi jangan ganggu deh!
Michelle kembali meletakkan ponselnya diatas ranjang samping Angel. Lalu ponsel Michelle kembali bergetar. Michelle memutar bola matanya malas. Kali ini bukan pesan yang dia kirim, melainkan dia melakukan panggilan suara. Mau tak mau Michelle harus mengangkatnya.
"Halo." Ucap suara bariton diseberang sana.
"Assalamualaikum! Plis deh kalau nelfon itu salam dulu, mau ngomong apa?" Tanya Michelle to the point.
"Waalaikumsallam, sori Chelle, cuman mau dengar suara kamu aja, sekarang aku lagi di Hawaii, ketemuan yuk, mumpung ada waktu." Jelas Duta.
"Udah deh Om, gue itu lagi istirahat, capek! Gue baru nyampe! Gue juga nggak mau ketemu sama lo Om! Jangan ganggu!" Ucap Michelle penuh penekanan.
"Aku ini kan calon suami kamu, jadi nggak salah kalau mau nemuin calon istrinya. Dan aku nggak suka kalau kamu masih dekat sama pacar kamu itu." Jelas Duta, Michelle memutar bola matanya.
"Terus gue peduli? Gue nggak pernah mau dijodohin sama Om pedofil kek lo!" Kekeh Michelle.
TutTut
Michelle memutuskan sambungan telefon secara sepihak. Tak akan ada gunanya jika harus meladeni orang seperti Duta. Michelle terus mengoceh tak jelas sambil memandang ponselnya. Angel langsung bangun saat mendengar ocehan tak jelas Michelle.
"Woi berisik!" Seru Angel sambil melempar bantal kearah Michelle.
"Kampret!" Umpat Michelle.
"Lo kenapa?" Tanya Angel.
"Gue kesel banget sama bokap gue, yakali gue dijodohin sama rekan bisnisnya, ogah!" Jelas Michelle.
"WHAT?!" Pekik Angel. "Serius lo dijodohin? Sama rekan bisnis bokap lo? Terus lo terima?" Tanya Angel.
"Dih ogah. Tampangnya udah kayak Om-Om pedofil tau nggak, walau sebenarnya masih muda sih, tapi gue tetep ogah!" Gerutu Michelle.
"Tapi kan kaya, secara dia pengusaha, bukannya lo suka yang banyak duit gitu?" Tanya Angel.
"Kak Kevin kan juga kaya, lagian gue itu mau cari yang mulus dan masih muda." Jawab Michelle.
"Emang namanya siapa? Siapa tau aja gue tau." Tanya Angel.
"Namanya Duta, Duta Wira Kartajaya sang Om-Om pedofil." Jawab Michelle.
"WHAT?! Duta Wira Kartajaya?! Pengusaha properti sekaligus pemilik Kartajaya Corporation?!" Tanya Angel dengan nada tinggi.
"Lo harus tau kalau dia itu termasuk orang terkaya di Indonesia, sekaligus dia juga sepu.." Belum selesai Angel menjelaskan, ponsel Michelle bergetar.
Ada nama Kevin yang tertera dilayar ponselnya. Michelle segara menggeser tombol hijau dan mengarahkan ponselnya kearah telinganya.
"Halo, sayang buruan siap-siap kita mau jalan." Ucap Kevin.
"Iya sayang." Ucap Michelle.
Michelle memutuskan sambungan telefonnya dan menyuruh Angel untuk bersiap-siap. Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka sudah berkumpul dilobbi hotel.
Akhirnya mereka pergi menggunakan kendaraan pribadi milik Dino. Dino menyiapkan enam mobil untuk mereka gunakan. Dino sengaja melakukan itu agar mereka bisa berduaan dengan pasangan masing-masing. Tanpa ada yang mengganggu.
Dino terus tersenyum manis saat melihat Chaeyoung yang terlihat cantik dengan dress ungu gelap didominasi gambar cerry. Dino tak pernah menghilangkan senyuman manisnya pada sang kekasih.
"Kak Dino jangan liatin aku gitu dong." Ucap Chaeyoung sambil tertunduk malu.
"Emang kenapa?" Tanya Dino.
"Aku malu." Jawab Chaeyoung pelan, namun masih bisa Dino dengar.
"Rupanya gadis cantikku ini pemalu, tapi kamu cantik kalau pipi kamu merah." Ucap Dino, Chaeyoung langsung memegang kedua pipinya.
"Ihh kak Dino! Aku malu! Nanti pipi aku kayak kepiting rebus lagi, stop liatin aku!" Seru Chaeyoung.
"Aku suka liat pipi kamu yang kayak tomat itu sayang. Aku lebih suka yang alami dari pada buatan." Ucap Dino.
Dino menjawil hidung mancung milik kekasihnya. Chaeyoung mengerucutkan bibirnya sambil mengusap hidungnya yang memerah karena jawilan yang diberi Dino. Dino mengacak puncak kepala Chaeyoung sambik tersenyum gemas.
'Jika kamu menyuruhku untuk bahagia tanpamu, maka aku tak bisa melakukan itu. Kenapa? Karena kebahagianku hanya kamu.' Batin Dino.
'Suatu hal manis yang kau berikan mampu membuatku bahagia dan terus ingin berada disampingmu agar bisa merasakan hal manis yang kau berikan.' Batin Chaeyoung.
<><><>
Holllaaa Gengs!
Maap udah jarang UP. Oya yang penasaran sama siapa Duta sebenarnya kalian harus baca part selanjutnya. Biar nggak penasaran tingkat dewa, oke?
Michelle: Mak kenapa hadirin Duta dicerita ini?
Author: Lah emang kenapa? Lagian gue yang buat.
Michelle: Tapi Mak kan nanti hubungan gue bisa ancur sama Kevin. (wajah Michelle cemberut)
Author: Terserah Mak dong, ini kan cerita yang buat Mak, bukan lo! Jadi pliss jangan halangi Mak. Entar Mak nikahin beneran ama Duta baru rasa!
Michelle: Dih ogah! Mending jadi perawan tua Mak.
Author: Makanya jangan bantah!
Jangan lupa voment yah!
Bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Teen FictionSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...