Syena mengambil beberapa baju yang ada didalam lemarinya. Sebentar lagi mereka akan pergi keclub. Syena mengambil dress pendek berwarna hitam polos. Lalu dia mengambil handuknya dan masuk kedalam kamar mandi. Perasaannya senang, sangat senang! Jujur saja Syena belum pernah keclub, tapi ia sering melihat penampilan orang keclub, jadi Syena tau bagaimana fashion orang diclub.
Setelah selesai melakukan ritual mandinya, Syena langsung memakai dress yang sudah ia pilih tadi. Lalu dia mengambil highheelsnya dan turun kebawah. Syena melihat kakaknya yang duduk diruang keluarga. Penampilan Kevin terlihat biasa saja.
"Kok abang cuma pake baju begituan?" Tanya Syena yang melihat Kevin hanya menggunakan celana jeans hitam dan baju kaos putih polos ditambah jaket dan topi.
"Lo mau kemana? Mau jadi jalang lo?" Tanya Kevin yang melihat penampilan Syena dari atas sampai bawah.
"Ihh apaan sih! Ini tuh fashion, gue kan sering liat disosmed kalau keclub itu pakaiannya gini." Jelas Syena.
"Gue kasih tau yah sama lo, penampilan gini cuman buat goda iman laki-laki aja, ganti baju lo, pakai celana jeans aja." Jelas Kevin yang hanya diangguki Syena.
"Dasar pria! Tak tau fashion wanita! Ck.. Ck.. Sialan!" Umpat Syena.
Setelah mengganti pakaiannya dengan celana jeans dan sweter, Syena langsung menuju ruang keluarga, tempat Kevin menunggunya. Kevin menatap adiknya dari atas sampai bawah.
"Good girl!" Puji Kevin.
"Thanks!" Jawab Syena datar.
Syena menaiki motor Kevin, lalu Kevin langsung melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumahnya. Setelah menempuh perjalanan hampir dua puluh menit, akhirnya mereka sampai disebuah club yang disebutkan Michelle tadi siang.
Ternyata sudah ada Arka, Angel, dan juga Axel disana. Tumben Michelle datang paling akhir, biasanya dia yang selalu on time. Mereka duduk bersama ditemani beberapa botol minuman dan cemilan. (Ingat loh itu bukan alkohol!)
"Ehh kok Michelle telat sih? Biasanya yang selaly telat itu lo." Ucap Syena pada Angel.
"Iya nih, mungkin kejebak macet kali." Jawab Angel.
"Ehh itu dia!" Seru Arka.
Mereka mengarahkan pandangannya ketempat yang ditunjukkan oleh Arka. Terlihat disana Michelle yang berpenampilan casual dengan sepatu sneakers. Michelle menghampiri mereka berlima. Club ini sangat ramai dan juga sangat berisik.
"Hai girls! Hai boy!" Sapa Michelle.
"Tumben lo telat, nggak biasanya deh lo telat." Ucap Syena.
"Iya nih tadi gue debat sama keluarga gue, makanya gue telat." Jelas Michelle.
"Ehh Chelle, kok pipi kamu merah? Pipi kamu kenapa?" Tanya Kevin sambil memegang pipi Michelle yang merah akibat ditampar Papinya kemarin.
"Tadi pagi gue tanya dibilang karena alergi, tapi gue liat ada cap lima jari tuh dipipinya." Jelas Syena yang mendapat pelototan dari Michelle.
"Kamu ditampar? Siapa yang nampar kamu?" Tanya Kevin.
"Nggak kok kak, ini itu alergi, udah aku obatin kok, nggak usah khawatir." Jelas Michelle.
"Chelle, alergi itu nggak mungkin bentuknya kek tangan, cerita dong sama kita." Ucap Kevin.
"Mm.. Sebenarnya gue itu ditampar sama bokap gue kemarin." Ucap Michelle.
"Lo ditampar bokap lo Chelle? Kok bisa? Emang lo buat salah apa lagi sama bokap lo?" Cerocos Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMVLAK's THE GENGS •SEVENTWICE•
Teen FictionSOMVLAK's THE GENGS, itulah nama geng yang cocok untuk mereka. Otak mereka sama-sama gesrek. Yah mereka sama-sama gila. Memiliki karakter yang berbeda, tapi mereka saling melengkapi, dan saling mengisi kekurangan masing-masing. Dibalik seluruh perbe...