Coretan Giga (c)

1.1K 259 39
                                    

 
 
Orang-orang bilang Ariel itu kejam. Dia dingin, sarkas, nggak punya perasaan. Sikap terlalu cueknya gampang banget bikin kesal orang.

Setelah kami berdua saling mengenal kayak sekarang, gue akui dia memang orangnya menjengkelkan. Apalagi kalau ngomong rautnya selalu datar. Gue sampai nggak bisa bedain dia lagi serius atau canda doang. Kadang ucapan spontannya bikin gue deg-degan. Gemes sekaligus kesel tiap kali gue dibuat baper sendirian.

Well, gimanapun dia itu tegas. Itulah sisi lain yang gue kagumi darinya. Dia berani menolak dan mengemukakan sesuatu seperti yang dia pikirkan. Tapi sikap tegasnya justru selalu dianggap buruk oleh orang. Sementara gue yang bisanya heha-hehe, kesulitan menolak permintaan orang malah dibilang baik dan menyenangkan.

Huh, gue ini cuma seorang pecundang.
 
 
 
Gue cerita sama Eki kalau gue naksir cewek kelas sebelah. Saat Eki tahu cewek itu siapa, dia bilang gue udah naksir orang yang salah. Ternyata Eki juga tahu kabar gelap yang menyelimutinya.

Ariel nggak suka cowok. Ariel nggak suka disukai cowok. Ariel memusuhi banyak cowok, terutama cowok-cowok yang ketahuan naksir dia. Ariel bahkan punya buku daftar hitam buat mereka. Yaitu buku yang saat ini lagi gue pegang, gue kasih gambar hati, gue coretin pakai tulisan, persis cewek lagi kasmaran.

Biarin deh. Suatu hari nanti dia juga bakal baca. Gue yakin dia pasti baca. Ya nggak, Riel? Akhirnya lo baca kata-kata ini, kan? Gue bilang juga apa. Khayalan gue bakal selalu jadi nyata.

Dan keyakinan gue itu bertambah semenjak lo nabrak gue terus jatuhin buku daftar hitamnya. Gue tahu setelah kejadian itu, hari-hari gue nggak akan lagi sama. Kesempatan yang Tuhan berikan akan gue pakai sebaik-baiknya.

Gue bahagia karena saat lo baca tulisan ini, harusnya lo dan gue sudah menjadi kita.

Gue sayang sama lo. Gue harap, perasaan lo juga sama kayak yang gue punya. Gue harap kita bisa saling menyayangi selamanya. Gue harap kalau salah satu dari kita salah, jangan marah lama-lama. Gue harap kita bisa selalu sama-sama. Gue harap ini bukan harapan gue semata, tapi harapan lo juga.

Sekarang lo udah tahu semuanya. Nggak ada lagi rahasia yang gue punya. Udah sampai belakang juga bukunya. Sekarang nggak ada khayalan lagi yang gue inginkan jadi nyata kecuali dengar lo bilang, "I love you too, Ga."

Terus gue bilang makasih sambil nyium lo beberapa lama. Habis itu gue ditabok, ditendang, dianiaya. Tapi nggak apa-apa. Seenggaknya gue jadi punya kenangan super manis yang bakal gue ingat sepanjang masa...
 
 

--—o0o—--

⭐⭐⭐

Setengah NormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang