13

12.9K 426 1
                                    

.....

malam telah berlalu dan semua berada di rumah, weekend jika tidak di gunakan untuk bersenang senang adalah penyesalan.

hari ini Diandra dan Vanno memutuskan untuk hangout, bareng adik ipar sekaligus sahabat nya di rumah.

pagi ini semua berkumpul di meja makan,untuk sarapan dan jam delapan pagi Diandra akan pergi, berdua dengan Vanno mencari ke asikan di pusat kota .

"Ken kapan bunda bisa punya cucu?"
tanya velysia begitu antusias, dan sedikit menohok bagi Diandra.

uhuk uhuk...

sentak pertanyaan itu membuat Diandra tersedak.
"minum ini Di" Vanno memberikan segelas air putih, itu membuat Ken serasa sedikit geram degan adiknya.

"hm belum saatnya bun Ken sama Diandra sibuk, Ken selesai, permisi" Ujarnya, beranjak pergi seakan tak perduli, ia hanya mencintai Reka tapi telah mengecewakannya, ia tidak mau dirinya akan sengsara jika nantinya akan tertular penyakit yang di idap Reka, pasti akan membuat keluarganya susah juga nanti.

ia harus menjauh meski ia harus kehilangan cintanya, ini demi keluarganya dan keamanan dirinya juga.

mungkin Ken harus bersikap baik terhadap Diandra.
kini tepat jam delapan Diandra yang sudah rapi, dan Vanno ayah dan bunda berkumpul di ruang keluarga.

"ayah bunda Diandra sama Vanno pamit yah" Ujarnya
"tunggu!kalian mau kemana?"
tanya Ken dengan lantang dari arah anak tangga.

"have fun dong kasian Diandra punya suami tapi ga bahagia" kata Vanno penuh penekkanan, dan sangat bermaksud menyindir.

"tunggu aku ikut!"
menunggu Ken merapihkan diri dan langsung memutuskan pergi, meskipun lumayan jauh setidaknya akan mendapat kebahagiaan

"ayah bunda kita pergi dulu" pamit Ken
"iya hati hati jaga putri bunda" Ujarnya sangat sayang pada menantu nya itu.

menempuh perjalanan dengan kurun waktu satu setengah jam,hingga mereka tiba di suatu tempat yang di tuju, berbagai macam permainan menyerukan .

Diandra berjalan didepan sambil memegangi eskrim yang ia beli tadi, dan mereka berdua d belakng ,

"Diandra"
panggil Ken diandra menoleh ke kanan namun ta ada dan menoleh ke kiri
cupp..berjalan lah di samping ku sayang.

sentak Diandra terpaku bingung dan  senang kaget rasanya, bahagia Ken berubah.

Vanno yang melihatnya pun jengah emosi rasanya namun apa di kata dia suami Diandra.

"ih ken apa sih malu banyak orang" rengek Diandra namun mendapat rangkulan dari Ken dan mngecup lagi kening Diandra bahagia untuk Diandra panas sekali untuk vanno .

"Van kita naik rollcoster ayuk" Tunjuknya pada wahana yang penuh adrenalin itu.

"ayo Di tapi jangan ketakutan yah haha" Ejeknya, dan Diandra hanya terkekeh.

"kamu sama aku sayang biar kalo kamu ketakutan aku bisa pekuk kamu"ujar ken membuat Diandra merasa tak nyaman, sandiwara apa yang sedang suaminya lakukanlah.

ia tak menyukai sifat Ken yang seperti ini meskipun ia ingin, tapi ia tau ini hanya terpaksa mungkin hanya sandiwara belaka.

mereka menaiki wahana itu, dan ketika mulai Diandra teriak senang bercampur takut,Ken memeluk dan mencium kening Diandra,sikapnya ini  sungguh membuatnya sangat nyaman dan terbuai.

mungkin orang-orang kira mereka adalah psangan bahagia, dan nyatanya semua ini hanya kebetulan saja mungkin kepala Ken habis terbentur.

cukup bermain main dengan berbagai wahana mereka memutuskan untuk makan Vanno, dan Diandra memesn makanan yang berbeda sedangkan Ken hanya diam saja.

"maaf mas nya mau pesan apa?" Ujar pelayanan restoran itu.

"sma akan saja dengn istriku" Jawabnya enteng dan datar seperti biasa.

"baiklah mohon di tunggu" Ucap pelayanan itu dan berlalu.

menunggu hingga makanan mereka
diantarkan.
dan setelah diantarkan makanan yg Diandra pesan yaitu makann bebahan santan, sedangkan Ken sangat tidak cocok makanan berbahan santan, dengan terpaksa ia makan saja.

dan itu menimbulkan efek memerah pada badannya, dengan gelagat yang berbeda Diandra pun merasa curiga .

"kak itu makanan mengandung santan knapa kau memakannya" kata Vanno

"Ken badammu memerah, kita kerumah sakit sekarang." kata Diandra

"nggak usah aku nggakpapa di lanjutin makannya" sahut Ken mencoba bersikap biasa saja.

"Ken kumohon jangn egois!"
sahut Diandra tegas
"aku mau di rawat tapi nggak di rumah sakit di rumah aja lagi pula istriku kan dokter" Ujarnya meminta persyaratan.
"yasudah cepat kita pulang Van" Diandra segera bangkit, dan menghampiri Ken.

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang