.....malam semakin larut dimana mata semakin berat untuk memandang siapapun, meminta agar tubuh terbaring dengan posisi nyaman, dan mata akan terpejam hingga esok pagi fajar menjemputnya untuk membuka mata kembali .
Diandra memasuki sebuah kamar yang sangat besar, dengan dekor dan baghround bernuansa abu abu, semua tertata rapi ia tertarik pada sebuah sofa di sana sepertinya nyaman untuk tidur .
Diandraia berjalan menuju sofa itu, hingga sebuah suara menghentikan langkahnya.
"mau kemana kau cepatlah tidur ini sudah malam,tidurlah di samping ku tenang aku takan menyentuhmu". Ucap ken dengan tenang.
sungguh suara datar itu dengan sedikit penekanan di akhir kalimat, yang membuat sedikit sesak di dada Diandra.
apakah dirinya akan bahagia dalam pernikahan ini?
itulah pertanyaan yang selalu hadir dalam pikiran Diandra,jika melihat perlakuan Ken kpadanya.
🍂🍂🍂sudah waktunya sinar matahari menampakan dirinya,untuk menerangi bumi, dan cahayanya berhasil menembus di suatu kamar, penuh dingin hening dan semacamnya.
tepat pukul 06.30 pagi Diandra bangun beranjak dari tempat tidur, dan membersihkan diri hari ini hari pernikahanya, ia akan melakukan pemberkatan mengucapkan janji janji suci .
Hingga keluarga sudah siap menuju tempat dimana acara akan di laksanakan.
semua keluarga nampak sudah siap dan para tamu undangan sekalipun,
dengan Diandra yang sedang berada di altar menunggu seorang Ken, yang entah kemana dirinya sedih, bahkan menangis cukup lama Ken tak kunjung datang.dan para tamu undangan pun seakan, mempertanyakan keberadaan Ken,dan itu membuat Diandra menangis.
"Vanno jika ken tak datang, kau yang menggantikan menikah dengan Diandra, bunda sudah tak punya muka lagi" Ujar Velysia tertunduk penuh amarah.
emosi Velysia mulai memuncak bagaimana tidak, Ken dalam pernikahan seperti ini saja akan membangkang perintahnya.
"tapi bun" Tolak Vanno dengan bimbang
"bunda ngga mau tau"keukeuh Velysia, tak perduli.
jelas ragu bagaimana tidak di sisi lain ia ingin menikahi Diandra,tapi apakah dia akan merebut calon istri kakanya begitu saja?.
melangkah dengan pelan baru beberapa langkah, dan Ken pun datang dengan melewati Vanoo begitu saja.
"aku yang akan menikahinya! tak usah berusaha untuk menggantikan."ujar Ken pada Vanno
degg!!
Sebuah kata yang sangat menohok,
sakit memang namun itu sudah sewajibnya seperti itu.Ken menaiki altar dan Diandra yg berjalan di dampingi aland,dan aland menyerahkan Diandra kepada Ken.
"jaga baik baik Diandra cintai istrimu sampai kapan pun"
pesan aland ketika menyerahkan Diandra kepada Ken dan berlalu pergi.mereka berjalan menuju pendeta,untuk mengucapkan janji jani suci, janji palsu lebih tepatnya .
setelah resmi menjadi sepasang suami istri Ken menundukan wajahnya bukan untuk mencium,namun untuk berbisik namun orang orang akan mngira itu ciuman.
"ingat ini pernikahan status jangan harap ada malam pertama bahkan aku takan menyentuh mu" Ujarnya dengan penuh penekanan.
Diandra menangis dan orang mengira mungkin itu tangisan bahagia .waktu berlalu pagi terganti siang siang mulai sore dan kini menjelang malam, semua tamu seakan sudah menghilang dan acara akan di tutup.
mereka semua memutuskan pulang
sesampainya di rumah, mereka sibuk sendiri dari istirahat membersihkan badan dan lainya.Diandra berada di kamar ken ya lebih tepatnya sekarang kamar mereka bedua , acara nya cukup melelahkan Diandra memutuskan untuk membersihkan badan, dan berendam di air hangat karna itu akan membuat tubuh lebih rilex.
setelah selesai Diandra mengganti bajunya dengan sebuah piama tidur kimono berwarna maron dan rambut basah yang di biarkan di gerai dan belum tertata rapi .
Ken memasuki kamar dan langkahnya terhenti ketika melihat Diandra.
"cantik memang namun aku tidak bisa mencintainya ini hanya pernikahan lelucon"
gumamnya dalam hati,dan ketika sadar Diandra juga memandanganya heran, Ken beranjak pergi menunju kamar mandi dan membersihkan dirinya .Diandra bingung akan berbuat apa apakah dia akan menyiapkan pakaian Ken seperti suami istri pda umumnya .
lalu untuk apa diandra pusing memikirkan hal itu,sedangkan dia tau suaminya tak menyukainya ataupun mencintainya .
Diandra memutuskan duduk di meja rias yg ada d kamar ken dan menata diri
sedikit memoles dan menggunakan lipstik yang berkesan natural,dengan sedikit memakai pensil alis mengukir alisnya namun tetap terkesan natural.
Ken keluar dari kamar mandi dengan handuk selutut yang di lilitkan di perut.
"mana baju untuku"
ucap Ken datar Diandra yang mendengar pun bingung."baju? maksudnya kau memintaku untuk menyiapkan bajumu setelah mandi?"
tanya Diandra dengan nada agak mencela"ya jelas kau bagaimana seharusnya kau mengerti kebutuhan suamimu"
dengan nada datar dan duduk di tepi ranjang."suami? bukankah kau yang bilang pernikahan ini hanya status?"
ucap Diandra dengan penuh tanya."tapi kau tetap istriku! bagaimanapun kita menikah resmi"
balas Ken dengn nada penuh penekanan"tapi kau tidak mencintaiku!"
sungut Diandra dan berlalu pergi menuju lemari untuk menyiapkan baju yang akan di pakai Ken.~
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PERFECT WIFE (SELESAI)
RomansaDaniel vickenzo alexander, pengusaha sukses dan pewaris utama keluarga Alexander. Diandra Anastasya, mahasiswi di fakultas kedokteran. Mereka di jodohkan dengan alasan krna orang tuanya bersahabat sejak kecil. Menikah atas dasar paksaan bukan cinta...