20

12.5K 386 7
                                    


.....

Waktu terus bergulir tanpa pernah mengenal libur,begitupun berlalu begitu saja pagi sampai malam hingga sampai pagi kembali.

Satu minggu sudah sejak kejadian itu hingga kini keadaan Diandra masih sama saja, tidak ada perkembangan seperti sangat enggan untuk membuka matanya.

Seorang suami yang menunggu tidak bosan terus melihat si wanitanya, yang tak berdaya hingga suara ketukan pintu yang membuyarkan lamunannya.

Seorang wanita parubaya dengan pakaian khas dokter memasuki ruangan
"permisi pak selamat sore, saya akan mngecek keadaan nyonya Diandra, apakah sudah ada perkembangan atau belum" kata dokter

"Oh baik dok silahkan" Ujar Ken.

"Tekanan darah sudah normal dan detak jantung pun sudah mulai membaik,oh iya jika saya boleh tau apakah nona Diandra sedang mengandung? akan terancam kandungannya jika nona Diandra tak kunjung sadar" kata dokter

"Tidak mungkin jika Diandra sekrang mengandung dia masih suci" jawab Ken dengan wajah tertunduk.

Sentak dokter itupun terkejut pasangan suami istri namun istrinya masih dalam keadaan suci, sedikit terpaku lalu dokter itupun beranjak kembali meninggalkan Ken yang masih terdiam.

"Kapan kamu bangun si sayang kamu ngga kangen aku? kmu ngga pngen kita punya dede kaya orang orang" ucap Ken dengan wajah sedihnya.

Hingga sedihnya sekejap hilang dengan tangan Diandra yang bergerak, hatinya sangat gembira lihatlah wanitanya itu, ia mulai membuka matanya.

Hingga bulir air mata berhasil lolos dari mata Ken, wanitanya kini sudah sadar dia sangat merindukan istrinya.

"Kennnnn..." ucap Diandra lirih
"Sayang iya ini aku sayang kamu udah bangun" sangat senangnya hingga langsung memeluk Diandra mencium dan tangannya.
Tak ingin lagi rasanya kehilangan .

Sebuah pintu terbuka menampakan menampakan Velysia dan juga sang suami Aland, mereka terkejut melihat keadaan Diandra senang haru dan rasa rindu terhadap menantu tersayang nya itu.

"Syukurlah sayang kamu sudah bangun cepat membaik ya sayang" kata Velysia

"cepat membaik sayang ayah khawatir sekali dengan keadaanmu" kata sang ayah mertua.

"Iya ayah bunda Didi kangen semuanya" ucap Diandra dengan nada yang sangat lirih

Ken segera memanggil dokter untuk mngecek keadaan Diandra, dan semua di nyatakan berangsur membaik, senang bukan main bagi Ken ia dapat menghabiskan waktu bersamaistrinya itu.

Setelah Diandra bisa di nyatakan pulang nanti, Ken akan memberi kejutan ia sudah membeli rumah untuk ia tinggali, bersama istrinya tampa bergabung dengan orang tuanya lagi.

Mengambil keputusan akan memulai hidup baru, membahagiakan istrinya dan mulai mencintai nya sebaik mungkin .

Setelah Diandra besok di nyatakan boleh pulang Ken telah mempersiapkan semua di rumah baru nya. Ken takan membicarakan terlebih dahulu ia akan langsung membawa Diandra pulang kerumah baru itu.

Siang berlanjut menjadi sore lalu beranjak malam, kini Ken sedang duduk memandangi Diandra sehingga membuat pipi wanitanya itu memerah.

"Ken apa si jangan liatin aku gtu ah" kata Diandra dengan wajah cemberut malu.

"Aku kangen sayang" kata Ken dengan nada ucapan yang sangat tulus.

"haha aku juga kangen suami aku" ucap Diandra dan terkekeh.

Bercanda seakan semuanya sudah baik baik saja, sambil Ken menyuapi Diandra makan keduanya tampak bahagia, seakan tidak ada kebohongan yang di tutupi dan memang sesungguhnya tidak ada.

malam berganti menjadi pagi dengan rasa istirahat yang cukup Diandra membuka matanya, dan terlihat Ken yang tertidur dengan memegang tangan Diandra sungguh ini membuat Diandra sangat,senang pria yang ia cinta mulai bisa menghargai nya.

Mengusap kepala Ken dengan tulus, seakan cintannya semakin dalam untuk lelaki yang menyandang sebagai suaminya itu.

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang