7

13K 509 4
                                    

Kalian gamau gitu dukung aku :' nulisnya mikir loh ini vote ayo ☹️

.....

wanita lemah lembut nan anggun, dan pria dingin namun tampan,
mereka keluar bersamaan.
tanpa sengaja mereka berhadapan, dan sungguh terpaku keduanya.

wanita itu sungguh anggun di balut gaun putih pernikahan,dengan lengkap memakai sarung tangan jaring sampai siku dan slayer putih mahkota dan semacam lainya sumpah kali ini benar benar cantik

"cantik"

gumam ken pelan, bahkan ia jamin tidak akan ada yang mendengar.

untuk pertama kalinya Ken tersenyum untuk Diandra, namun sayang itu senyum palsu hanya dia tidak ingin membuat sang bunda malu.

benarkah ? ini pria es yang akan menikah denganya tampan sekali, tampan dengan jaz lengkap berwarna silver dan dasi yang senada melekat di sana

"ini pria es itu? tampan"

gumamnya dalam hati namun terpaku karna memang ken sangat tampan.

"cocok sekali pasangan ini"
ucap seorang pelayan di butik itu,dan Velysia yang mendengrnya pun tersenyum.

undangan gedung dan lainya sudah siap, semua di urus oleh orang orang kepercayaan Velysia, kini waktunya mereka kembali kerumah keluarga Alexander.

dan malam ini Diandra akan menginap di rumah itu, bagai mana tidak besok pernimahnya tidak mungkin ia akan sendiri.

setibanya di rumah besar nan mewah itu, Diandra turun dan semuanya pun sama sama memasuki rumah itu, duduk si sofa dan disitu terdapat vano dan juga aland,sekarang berlima Velysia Diandra dan Ken pun disini.

"em yah bun Diandra kan nginep dsni tp Diandra mau pulang dlu boleh ? ada sesuatu yang Diandra lupa bawa." Ujarnya meminta izin.
"yasudah hati hati mau di temani ken?" Ujar Aland menawarkan.

Ken hanya terdiam tanpa mau menjawab sedikitpun,

"biar vano ajah bun yang temenin Diandra" Ujarnya akan bangkit dari duduk

Ken tau kedekatan Diandra dan Vanno, mereka sangat akrab Ken tau Vanno menyukai Diandra, Ken tak ingin calon istrinya itu diambil orang meskipun dia tak menyukainya.

"sama Ken ajah ayah bunda Ken pamit" lanjutnya "ayo cepet" Ken berlalu di ikuti Diandra.

ucapan datar nan dingin itu selalu yang di lakukan Ken kepada Diandra, lain dengan Vanno yang selalu membuat Diandra tertawa, senang dan bahagia intinya tapi bukan cinta.
ia hanya menganggap Vanno sahabatnya saja tidak lebih.

hening hanya hening yang ana didalam mobil ini, keduanya enggan untuk memulai percakapan.
Diandra pun sekali bicara,hanya untuk menunjukan jalan itu saja.

malam yang tak begitu larut, membelah jalan ibukota indahnya lampu lampu di malam hari, hanya pemandangan itu yang Diandra nikmati.

sesampainya di depan rumah, tidak begitu kecil bahkan ini bisa di bilang besar, dengan cat berwarna dominan biru dan putih.
dan Diandra memutuskan turun, setelah Diandraa turun dan Diandra hanya berdiam diri, ia bingung namun memberanikan diri.

"Kau mau ikut masuk atau menunggu saja?" Ujar Diandra memberanikan diri untuk berbicara.

"boleh aku masuk?"

"boleh ayo" Ucapnya berjalan mendahului.

masuk kedalam rumah dengan desain tidak terlalu berbelit, dan semua cukup bagus, rumah ini benarkah sebesar ini hanya di tinggali gadis ini ?

"non didi udah pulang?" Ujar mbok Lasmi.
"iya mbok didi cuma mau ambil keperluan didi ajah ko, nanti didi balik lagi kerumah Ken,oh iya mbok besok dateng yah di acara pernikahan didi" Ujarnya pada mbok Lasmi.

Ken hanya tersenyum melihat mbok Lasmi, berjalan meninggalkan mbok Lasmi yang masih terdiam, dan mengekor di belakang Diandra.

"jangan lama"
ucapan dengan nada datar itu terdengar lagi, bisakah hari harinya di lembut kan sedikit saja? mimpi sepertinya.

diandra selesai mengambil keperluan,ia beranjak keluar menuruni tangga, karena ia berjalan dengan memegang handphone,dan mengetik membalas pesan yang masuk.

tanpa diandra sadari kakinya jatuh tidak pada pijakan seharusnya, dan itu membuat ia hampir terjatuh.

~

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang