14

12.6K 415 8
                                    


.....

seperti bermain arus jeram awalnya senang kemudian tegang .

sekarang Vanno yang mengambil alih setir mobil, sedangkan Diandra di belakang bersama Ken dengan badannya sedikit demam semua badam memerah bersin bersin dan menggigil.

menurut Diandra alerginya terlalu berlebihan, akibat yang di timbulkan biasanya orang alergi hanya gatal atau bersin saja.

Ken yang merasa kedinginan degan tubuh yang tidak stabil,meringkuk di dekapan Diandra entah efek apa yang membuat Diandra memeluk Ken, dan itu sangat membuat Vanno geram.

Sandiwara apa yang di sedang di mainkan kakaknya ini, Vanno melirik Ken sebentar.

sebelum sampai kerumah Diandra memutuskan ke apotik terlebih dahulu, untuk membeli keperluan yang akan di gunakan untuk merawat Ken, seperti infused set , cairan infus,aboket dan yang tidak Diandra sediakan di koper kesehatan nya.

sesampainya di rumah Diandra segera menuntun Ken menuju kamarnya, dengan di temani bunda ayah dan vanno ia memasang infus untuk Ken ,mengompres dan memberinya makan lalu meminum kan obatnya .

"kenapa sampai seperti ini di?"
tanya velysia panik

"gappah bun Ken cuma alergi tadi dia pesen makanan nyamain Didi sedangkan makanan Didi mengandung santan" jawab Diandra menjelaskan.

malam mulai larut semua berada di kamar masing masing,kini Diandra selesai mandi ia sedang mengeringkan rambutnya, ia selalu mengontrol keadaan Ken mulai dari tetsan infusnya suhu badan hingga kemerahan di tubuh Ken .

"sudah mulai membaik lain kali jika alergi jangan di paksakan akibatnya seperti ini kan"
kata Diandra sambil mrapikan rambutnya di meja rias .

"tapi aku tak bisa tidur bisa kau memeluku agar aku tertidur?"
pinta Ken dengan wajah memelas.

"bukankah kau yang bilang tak akan menyentuh ku?"
sahut Diandra tampa menoleh.

"kau ingat itu?, lupakan sekarang aku akan mencintaimu sepenuhnya" jawab Ken dingin dan suara yang menohok.

Diandra benci berdebat degan Ken karna rasanya seprti berdebat dengan anak lima tahun.

Diandra menuruti memeluk Ken hingga tidurr pulas.
"ree... ree..."
sekejap Diandra membuka matanya hatinya seperti tersayat pisau berkarat pria yang ia cintai masih menginginkan orang lain.

ia bilang akan mencintainya namun tidur di pelukan Diandra pun, masih sempat mengigau dengan mnyebut nama wanita lain.

Diandra kembali memejamkan matanyamatanya, menuntun kealam mimpi hingga pagi menjemput .

malam berlalu kini Diandra beranjak akan keluar, setelah dirinya sangat rapi dengan tampilannya, seperti biasa tak pernah lupa tampilannya selalu di balut jas warna putih.

pergerakan Diandra membuat tidur Ken trganggu, dan membuka matanya mendapatkan wanita cantik itu akan beranjak pergi karena tuntutan tugasnya.

"kau akan kemana?kau akan berkerja ? apakah kau tak ada waktu untuk merawat ku?" Keluhannya dengan suara parau khas bangun tidur.

"aku berngkt untuk mmemeriksa pasien, jika semua sudah baik aku akan kembali lagi, jadi kau tenang saja bila perlu besok aku cuti 2 hari untuk merawatmu"
ucap Diandra sukses membuat Ken tersenyum kemenangan.

"gimana kabar lelaki itu? masih hidupkah atau bahagia dengan istrinya?" ucap seseorang di sebrang sana

"maaf nyonya kemarin saya melihat dia ada di sebuah tempat rekreasi bersama istri satu lelaki muda mungkin itu adiknya"

"bagus,celakai wanita yang merebut lelaki yang kucintai" perintah Wanita yang penuh dendam .

jelas itu Reka, Reka sudah kembali ia tak perduli jika ia akan mati,terpenting dendamnya terselesaikan.

~

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang