19

11.6K 371 1
                                    


.....

Semua seakan hampa hanya suara monitor, yang menunjukan tekanan detak jantung si pasien itu.

Sudah tiga hari Diandra tak kunjung membuka matanya, entah apa yang harus Ken lakukan kerjaan semua urusan ia tinggalkan, di tangani oleh orang kepercayaan keluarga Alexander.

Hari harinya di gunakan hanya untuk menunggu Diandra bangun, sesekali memutuskan pulang hanya untuk mandi ganti pakaian itu saja.
Dan kini Ken berada di rumah ia memutuskan pulang untuk membersihkan badannya.

Beranjak dari kamar mandi dan membuka lemari sebuah baju yang di gantung, mengingatkan bahwa baju yang di beli samaan karna Diandra sangat menyukai.

Berdebat tentang warna dan canda tawa di hari itu di mana terakhir melihat Diandra tersenyum, sebelum melihat keadaan Diandra yang sekarang sangat tak memungkinkan.

Di pakailah baju itu,dan Ken memakai nya di bawa pula baju yang untuk Diandra, dan kembali lagi di rumah sakit.

Memasuki sebuah ruangan dan keadaan masih sama tak ada yang berubah, wanitanya masih seperti itu terbaring lemah dengan khas pasien baju biru muda yang masih membalut tubuhnya.

Ken duduk disamping brangkar di mana Diandra terbaring, memegang tangannya seakan merasakan sakit yang di rasakan Diandra.

"Di aku belum terlalu mencintaimu tapi kenapa aku sangat takut jika harus kehilanganmu Di, kau istriku tapi kau tak pernah mendapatkan apa yang harusnya kau dapat,akupun menyentuh mu hanya sekedar memeluk dan mencium mu saja tapi kau tak pernah menuntut lebih Di, kau menyayangi aku dengan tulus tapi kenapa aku belum bisa membalas nya, Di bangunlah kita mulai semua dari awal sayang" Ucap ken dengan tulus, dan tangan memegang erat jemari Diandra.

Tanpa ada respon tapi air mata Diandra mengalir, apakah dia merasakan apa yg Ken ucapkan?.

"sayang  kamu paling suka kalo kita pake baju warna couple an ini aku pake, baju warna biru langit biar seragam sama kamu bangun yah sayang aku kangen" Ujar Ken menitikan air mata.

                             🍂🍂🍂

Sebuah telfon berdering dan nomor baru yang tertera, dengan ragu Ken menjawab panggilan itu.

"hay Ken kau tak merindukan ku?,istrimu akan mati tinggalkan saja lalu kau bersamaku lagi" Ucap wanita di sebrang sana dengan dengan nada bicara yang mengejek.

"sialan kau jalang , sampai kapanpun aku takan meninggalkan istriku!" Ucap ken emosi ingin sekali menghabisi wanita itu yang berbicara bahwa Diandra akan meninggalkan Ken.
Dengan sepihak Ken mematikan telfon tersebut,emosinya meluap degan ucapan yang di katakan wanita tersebut.

THE PERFECT WIFE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang